Menuju konten utama

Daftar Zona Merah Sesar Cimandiri, Daerah Mana Saja?

Masyarakat wilayah Sukabumi dan Cianjur seyogianya tahu daftar zona merah sesar Cimandiri. Hal ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dari bencana.

Daftar Zona Merah Sesar Cimandiri, Daerah Mana Saja?
Potongan layar kegiatan webinar daring kesiapsiagaan bencana yang bertemakan mengungkap misteri potensi Sesar Cimandiri di Kota Sukabumi yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi pada Jumat (5/7/2024). ANTARA/Aditya Rohman

tirto.id - Masyarakat wilayah Sukabumi dan Cianjur seyogianya mengetahui daftar zona merah sesar Cimandiri. Bukan maksud menakut-nakuti, melainkan dorongan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Sesar atau patahan merupakan fenomena geologi berupa retakan pada kerak bumi, dua blok batuan bergerak saling bergeser.

Pergerakan ini bisa terjadi secara mendatar, naik, maupun turun, tergantung pada jenis sesarnya. Akibat dari pergeseran tersebut, energi yang tersimpan di dalam bumi dapat dilepaskan secara tiba-tiba dan menimbulkan gempa bumi.

Secara umum, terdapat tiga tipe utama yang dapat memicu gempa bumi. Pertama, Sesar Naik (Thrust Fault), adalah pergerakan di mana blok batuan di atas sesar naik terhadap blok di bawahnya.

Kedua, Sesar Turun (Normal Fault), yakni pergerakan blok batuan di atas sesar yang turun akibat tekanan vertikal. Ketiga, Sesar Mendatar (Strike-Slip Fault), yakni kondisi ketika dua blok batuan bergeser secara horizontal, baik ke arah kiri maupun kanan.

Di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Barat, aktivitas sesar menjadi perhatian serius karena provinsi ini memiliki catatan panjang kejadian gempa bumi. Misalnya, gempa besar yang melanda Cianjur, Sukabumi hingga Kuningan.

Di wilayah ini, terdapat sejumlah sesar aktif yang patut diwaspadai, seperti Sesar Lembang, Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, serta Sesar Busur Belakang Jawa Barat (West Java Back Arc Thrust). Bahkan, sesar terakhir disebut-sebut sebagai salah satu pemicu gempa yang mengguncang wilayah Bekasi pada 20 Agustus 2025.

Selain itu ada pula Sesar Cimandiri. Sesar ini salah satu sesar aktif yang terletak di Jawa Barat dan dikenal sebagai salah satu sumber utama gempa bumi di provinsi ini. Jalur sesar ini membentang cukup panjang, mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu, melewati Cikembar dan kawasan selatan Sukabumi, hingga berakhir di Kabupaten Cianjur.

Aktivitas Sesar Cimandiri telah memicu sejumlah gempa bumi signifikan di Jawa Barat. Beberapa di antaranya adalah Gempa Pelabuhan Ratu pada 1900, Gempa Padalarang (1910), Conggeang (1948), Tanjungsari (1972), Cibadak (1973), Gandasoli (1982), hingga Sukabumi.

Rangkaian kejadian ini menunjukkan bahwa Sesar Cimandiri tidak pernah benar-benar “diam” dan terus memiliki potensi pergerakan yang bisa menimbulkan guncangan sewaktu-waktu. Meskipun sering menimbulkan gempa ringan, Sesar Cimandiri tetap berpotensi memicu gempa kuat yang berdampak besar pada masyarakat.

Zona Merah Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri membentang dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Kabupaten Cianjur. Label zona merah Sesar Cimandiri yang disematkan di beberapa daerah bukan sekadar peringatan, melainkan dorongan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Di daerah sepanjang Sesar Cimandiri ini banyak dijumpai permukiman warga dan beberapa infrastruktur. Oleh sebab itu, semisal terjadi gempa yang bersumber dari sesar tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan.

Adapun daerah-daerah yang berada dalam kawasan sesar ini ditandai banyaknya kejadian bencana, seperti tanah longsor, pergerakan tanah, likuifaksi, hingga gempa bumi.

Kabupaten Sukabumi dan Cianjur digolongkan sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi di Jawa Barat. Maka dari itu, wilayah Sukabumi dan Cianjur merupakan wilayah yang masuk dalam zona merah Sesar Cimandiri daerah rawan gempa bumi.

Informasi terbaru tentang sesar di berbagai wilayah dapat dipantau melalui tautan sebagai berikut:

BERITA TERBARU TENTANG SESAR

Baca juga artikel terkait GEMPA atau tulisan lainnya dari Wulan AE

tirto.id - Edusains
Kontributor: Wulan AE
Penulis: Wulan AE
Editor: Syamsul Dwi Maarif