tirto.id - Indonesia secara geografis dilewati oleh beberapa lempeng tektonik, Indo-Australia, Eurasia, dan pasifik. Batuan pada lempeng tektonik ini kadang tak kuat menahan penumpukan energi sehingga terjadi gempa bumi.
Gempa atau bencana bergeraknya permukaan bumi ini terjadi di sekitaran jalur patahan. Sementara itu, patahan ini kerap diistilahkan juga sebagai sesar.
Menurut situs ESDM Provinsi Lampung, sesar adalah rekahan yang mengalami beberapa pergerakan/pergeseran relatif. Suatu blok batuan di bawah permukaan bumi mengalami geser terhadap blok-blok batuan yang lain.
Bidang pada sesar ini memiliki rentang kisaran beberapa sentimeter sampai puluhan kilometer. Sementara itu, pergeserannya dapat mencapai ukuran sejumlah beberapa milimeter hingga puluhan kilometer.
Ketika daerah di atas permukaan bumi memiliki sesar di bawahnya, maka wilayahnya dapat dimasukkan ke kategori “rawan gempa”.
Lantas, apa itu Sesar Cimandiri dan di mana letaknya?
Sesar Cimandiri, Letak, dan Peristiwa Gempa Akibatnya
Berdasarkan catatan Supardoyo dan kawan-kawan dalam "Studi Paleoseismologi Sesar Cimandiri Bagian Barat, Daerah Sukabumi, Jawa Barat" (Buletin Geologi, Vol. 41, No. 1, 2014, hlm. 23), Sesar Cimandiri terletak di sepanjang lembah Sungai Cimandiri.
Sesar Cimandiri ini terbentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu, Cikembar, selatan Sukabumi, hingga bagian akhirnya di daerah Kabupaten Cianjur.
Muhammad Adis S. W. dan Wiwit Suryanto dalam skripsinya (2018) menyebut bahwa Sesar Cimandiri merupakan salah satu patahan yang aktif di sekitaran Jawa Barat. Arah patahan ini membentang dengan garis ke arah timur laut baratdaya.
Sepanjang sejarah, beberapa gempa bumi sempat terjadi karena ulah Sesar Cimandiri. Di antaranya pernah menyebabkan Gempa Pelabuhan Ratu pada 1900 silam.
Kemudian, ada juga Gempa Padalarang (1910), Conggeang (1948), Tanjungsari (1972), Cibadak (1973), Gandasoli (1982), hingga Sukabumi (2001).
Belakangan ini, pernah juga terjadi gempa bumi di wilayah Sukabumi pada 5 Juni 2021. Menurut catatan laman Badan Geologi Kementerian dan Sumber Daya Mineral, gempa ini terjadi sekitar pukul 12.47 WIB.
BMKG menyebut pusat gempa berada di koordinat 6,95 derajat LS dan 106,97 derajat BT. Sementara itu, kedalaman gempa terjadi pada kisaran 3 kilometer. Lebih dari itu, patahan aktif yang diklaim menyebabkan gempa ini adalah Sesar Cimandiri.
Bencana gempa bumi akibat Sesar Cimandiri ini ternyata menyebabkan beberapa dampak terhadap penduduk Sukabumi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, setidaknya ada 12 tempat tinggal penduduk yang rusak.
Sepuluh di antaranya berlokasi di Kampung Babakan Sempur, Cipurut, Cireunghas. Sedangkan 2 rumah lain, letaknya berada di Kampung Babakan, Desa Jambenenggang, Kebonpedes.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani