tirto.id - Kasus penularan COVID-19 di Indonesia pada Desember 2023 dikabarkan melonjak. Lonjakan kasus COVID-19 di dalam negeri ini telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Berdasarkan data terbaru dari Kemenkes, kasus aktif COVID-19 Indonesia telah meningkat sebanyak 0,1 persen selama sepekan terakhir. Saat ini ada sekitar 6.223 pasien yang dikonfirmasi sebagai penderita COVID-19.
Melansir laman Infeksi Emerging Kemenkes RI, kasus COVID-19 ini terkonfirmasi di Jakarta. Kasus COVID-19 di Jakarta mencapai 6.815.576 atau dalam sepekan terakhir ini meningkat sekitar 298 pasien.
Masih berdasarkan data yang sama, kasus kematian akibat COVID-19 ini mencapai 161.926. Kabar baiknya, jumlah kasus sembuh lebih banyak, yaitu sekitar 6.647.428 pasien.
Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia ini tentu menjadi sorotan banyak pihak. Apa penyebab lonjakan kasus ini dan bagaimana upaya pencegahannya?
Penyebab Kasus COVID-19 Melonjak di Indonesia
Menurut Kemenkes, penyebab kasus COVID-19 kembali melonjak di Indonesia adalah karena kemunculan subvarian Omicron XBB1.5. Varian XBB1.5 juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, varian COVID-19 lain yang sudah terdeteksi di Indonesia adalah subvarian EG2 dan EG5.
Kemenkes mengklaim bahwa lonjakan kasus ini COVID-19 yang terjadi di Indonesia saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan ketika pandemi. Saat pandemi, Indonesia mencatat ada sekitar 50.000 hingga 400.000 kasus per minggu.
Kemenkes juga menjelaskan bahwa laju kasus COVID-19 di Indonesia masih relatif lebih rendah ketimbang dari capaian Asia Tenggara. Kasus COVID-19 yang terkonfirmasi pada periode yang sama mencapai 61.203.510 dan kasus meninggal mencapai 806.772.
Belum lama ini dua negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia sama-sama mengalami lonjakan kasus. Hal ini juga yang menyebabkan Kementerian Pariwisata RI sempat mengimbau wisatawan untuk tidak bepergian ke negara tersebut.
Kementerian Kesehatan Singapura sebelumnya mengonfirmasi bahwa terdapat sekitar 20 ribu kasus COVID-19 di negaranya pada Desember 2023. Masih dikutip dari Antara salah satu penyebab lonjakan kasus COVID-19 Singapura adalah kurangnya imunitas tubuh dari warganya.
Hal serupa juga terjadi di Malaysia. Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mendata ada sekitar 6.796 kasus baru COVID-19 di Malaysia per 26 November hingga 2 Desember 2023.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia DR Muhammad Radzi Abu Hassan mayoritas kasus COVID-19 di Malaysia didominasi dengan varian omnicron dengan jumlah kasus sebanyak 72,9 persen. Malaysia juga mengonfirmasi adanya varian Delta sebanyak 26,2 persen, serta varian Beta dan Alpha.
Cara Mencegah Penyebaran COVID-19 Menurut Kemenkes
Lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi belakangan ini bisa ditekan dengan menerapkan cara pencegahan. Ada beberapa cara mencegah penyebaran COVID-19 yang direkomendasikan oleh Kemenkes saat ini, yaitu:
1. Melakukan vaksinasi COVID-19 secara lengkap, termasuk menerima vaksin booster. Pemberian vaksinasi ini bertujuan untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh, serta memperpanjang perlindungan dari keparahan hingga kematian yang diakibatkan oleh infeksi COVID-19.
2. Tetap menerapkan protokol kesehatan yang diperlukan untuk menangkal virus COVID-19. Berbagai protokol kesehatan yang perlu diterapkan adalah menggunakan masker saat sakit, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun agar dapat memberikan perlindungan optimal.
3. Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19, seperti demam, batuk, pilek ataupun sesak nafas.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy