Menuju konten utama

7 Contoh Teks Kultum Anak SD Tentang Akhlak, Singkat, & Menarik

Simak di artikel ini kumpulan contoh teks kultum anak SD tentang akhlak, lengkap dengan ayat, hadis, dan pesan moral yang mudah dipahami anak-anak Muslim.

7 Contoh Teks Kultum Anak SD Tentang Akhlak, Singkat, & Menarik
Ilustrasi Kultum. foto/IStockphtho

tirto.id - Kultum merupakan singkatan dari kuliah tujuh menit, yaitu ceramah singkat yang biasanya disampaikan setelah salat berjamaah, seperti salat Magrib atau salat Jumat. Dalam kegiatan keagamaan di sekolah, kultum anak SD tentang akhlak sering digunakan sebagai media pembelajaran yang menyenangkan. Melalui kultum, anak-anak dapat belajar nilai-nilai Islam dengan cara yang ringan dan mudah dipahami.

Selain di masjid, kultum untuk anak SD juga kerap dibawakan saat kegiatan keagamaan di sekolah, pesantren kilat, atau acara peringatan hari besar Islam. Topiknya bisa beragam, mulai dari kejujuran, tolong-menolong, hingga adab terhadap guru dan orang tua.

Dalam Islam, akhlak menjadi pondasi utama dalam kehidupan. Karena itu, mengajarkan kultum singkat tentang akhlak kepada anak-anak sangat penting agar mereka tumbuh menjadi generasi yang berilmu dan beradab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)

Itulah sebabnya, sebelum mengejar ilmu, seorang anak sebaiknya memahami adab terlebih dahulu. Berikut ini beberapa contoh kultum anak SD tentang akhlak yang bisa dijadikan inspirasi di sekolah atau kegiatan keagamaan.

ilustrasi pesantren kilat

ilustrasi pesantren kilat. FOTO/sditbatara.sch.id

Contoh Kultum Anak SD tentang Akhlak

Penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa akhlak adalah cermin keimanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Itulah mengapa sebelum mencari ilmu yang tinggi, seorang anak harus belajar adab dan sopan santun terlebih dahulu. Melalui kultum untuk anak SD yang singkat dan sederhana, pesan moral dapat tersampaikan dengan mudah.

Berikut 5 contoh teks kultum anak SD tentang akhlak yang bisa dijadikan referensi.

1. Contoh Kultum: Pentingnya Berkata Jujur

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri teladan dalam kejujuran dan kebaikan.

Anak-anak yang shalih dan shalihah, hari ini kita akan belajar tentang kejujuran. Jujur berarti mengatakan hal yang sebenarnya, tidak menipu, dan tidak berpura-pura. Kejujuran adalah akhlak yang sangat penting dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:

الصِّدْقُ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَالْبِرُّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ

Ash-shidqu yahdī ilal-birri wal-birru yahdī ilal-jannah

“Kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, setiap kali kita berkata jujur, Allah akan mencatatnya sebagai amal baik. Lama-kelamaan, kita akan menjadi orang yang dipercaya oleh semua orang, seperti Nabi Muhammad yang mendapat gelar Al-Amin, artinya “orang yang dapat dipercaya”.

Bayangkan jika kita sering berbohong — misalnya tidak mengerjakan PR tapi bilang sudah, atau memecahkan barang tapi menyalahkan orang lain. Mungkin awalnya tidak ketahuan, tapi lama-lama kebenaran akan terungkap, dan kita akan kehilangan kepercayaan orang lain.

Jadi, mulai sekarang, biasakanlah berkata jujur walaupun sulit. Kalau berbuat salah, akui dan minta maaf. Allah lebih menyukai orang yang jujur daripada yang pandai berbohong.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Contoh Kultum: Adab kepada Orang Tua

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita orang tua yang penyayang. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mencontohkan betapa pentingnya berbakti kepada orang tua.

Anak-anak yang dirahmati Allah, orang tua adalah pahlawan dalam hidup kita. Ibu yang melahirkan dan merawat sejak kecil, ayah yang bekerja keras mencari nafkah agar kita bisa sekolah dan makan. Karena itu, kita wajib berbuat baik kepada mereka.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Wa qadha rabbuka allā ta‘budū illā iyyāhu wa bil-wālidayni ihsānā

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu.” (QS. Al-Isra: 23)

Anak saleh dan salehah selalu menghormati orang tuanya. Saat mereka berbicara, kita harus mendengarkan. Saat mereka lelah, bantu tanpa diminta. Jangan membantah atau meninggikan suara kepada orang tua.

Jika ingin menjadi anak yang diridhai Allah, bahagiakanlah ayah dan ibu. Doakan mereka setiap hari, bahkan jika sudah tiada.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Contoh Kultum: Sopan Santun kepada Guru

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Semoga kita semua diberi ilmu yang bermanfaat dan hati yang penuh kasih.

Guru adalah orang yang mengajarkan kita ilmu, mendidik dengan sabar, dan membimbing agar kita menjadi anak berilmu. Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Man salaka thariqan yaltamisu fīhi ‘ilman sahhalallāhu lahu bihi thariqan ilal-jannah

“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Namun sebelum menuntut ilmu, kita harus memiliki adab. Saat guru berbicara, dengarkan dengan sopan. Saat belajar, fokus dan tidak bermain-main. Jangan memotong pembicaraan guru, dan ucapkan salam dengan hormat.

Guru tidak hanya mengajarkan pelajaran, tapi juga mendidik agar kita berakhlak baik. Maka hormatilah mereka seperti kita menghormati orang tua sendiri. Dengan menghargai guru, Allah akan memberkahi ilmu yang kita pelajari.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ilustrasi pesantren kilat
Kegiatan pesantren kilat TPQ Al- Ikhlas, Kelurahan Parit Mayor. (ANTARA/Dedi)

4. Contoh Kultum: Menyayangi Teman

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat persahabatan dan kasih sayang yang telah diberikan kepada kita.

Anak-anak yang baik, dalam Islam kita diajarkan untuk saling menyayangi. Rasulullah SAW bersabda:

لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Lā yu’minu ahadukum hattā yuhibba li akhīhi mā yuhibbu linafsih

“Tidak sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, kita harus memperlakukan teman seperti kita ingin diperlakukan. Jika kita ingin disapa, maka sapa teman. Jika ingin dibantu, maka bantulah orang lain. Jangan mengejek, jangan iri, dan jangan bertengkar.

Teman adalah karunia dari Allah. Mereka yang menemani saat bermain, belajar, dan beribadah bersama. Jagalah persahabatan dengan kejujuran dan kasih sayang. Bila ada yang bersalah, maafkan. Jika ada yang kesusahan, tolonglah.

Dengan begitu, Allah akan mencintai kita sebagaimana kita mencintai sesama.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Contoh Kultum: Rendah Hati dan Tidak Sombong

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita banyak nikmat, dari kesehatan, keluarga, hingga ilmu pengetahuan.

Anak-anak, kadang kita merasa bangga ketika punya kelebihan — nilai bagus, pintar olahraga, atau punya banyak teman. Tapi ingat, jangan sampai rasa bangga itu berubah menjadi sombong. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا

Wa lā tamshi fil-ardhi marahā

“Dan janganlah kamu berjalan di bumi dengan sombong.” (QS. Luqman: 18)

Rendah hati berarti tidak merasa lebih baik dari orang lain. Nabi Muhammad SAW adalah manusia paling mulia, tetapi beliau tetap sederhana dan tidak pernah merendahkan orang lain.

Kalau kita punya kelebihan, gunakan untuk menolong, bukan menyombongkan diri. Misalnya, kalau pintar, bantu teman yang kesulitan belajar. Kalau punya mainan lebih, berbagi dengan yang belum punya. Allah menyukai orang yang rendah hati dan membenci orang yang sombong.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lima kultum anak SD tentang akhlak di atas mengajarkan nilai-nilai penting yang harus dimiliki setiap anak muslim: jujur, sopan, sayang orang tua, hormat kepada guru, rendah hati, dan penuh kasih terhadap sesama.

6. Contoh Kultum: Menepati Janji

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anak-anak yang dirahmati Allah, hari ini kita belajar tentang pentingnya menepati janji. Dalam Islam, janji bukan sekadar ucapan, tapi amanah yang harus dijaga. Saat seseorang mengucapkan janji, ia sedang membangun kepercayaan. Bila janji itu ditepati, maka orang lain akan menghormati dan mempercayainya. Namun, jika sering ingkar janji, orang akan ragu dan tidak percaya lagi.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا

Wa awfū bil-‘ahdi innal-‘ahda kāna mas’ūlā

“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra: 34)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap janji akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Jadi, walaupun janji itu terlihat kecil — seperti berjanji datang tepat waktu ke sekolah atau berjanji membantu ibu — tetap harus ditepati. Karena Allah Maha Melihat sekecil apa pun perbuatan kita.

Rasulullah SAW juga mencontohkan sikap yang sangat amanah. Beliau selalu menepati janjinya, bahkan kepada orang yang memusuhinya. Dalam sebuah kisah, Nabi pernah berjanji bertemu seseorang di suatu tempat. Orang itu lupa datang, tapi Rasulullah tetap menunggunya hingga berjam-jam, karena beliau tidak ingin melanggar janjinya. Begitu besar beliau menjaga kepercayaan orang lain.

Anak-anak, bayangkan kalau di sekolah kita suka berjanji tapi tidak ditepati. Misalnya, berjanji membawa buku teman, tapi lupa. Atau berjanji tidak main sebelum belajar, tapi malah main duluan. Mungkin terlihat sepele, tapi kebiasaan itu bisa membuat kita tumbuh menjadi orang yang tidak disiplin dan sulit dipercaya.

Mulai sekarang, mari kita biasakan berkata jujur dan menepati janji. Jika belum yakin bisa melakukannya, sebaiknya jangan berjanji dulu. Karena lebih baik diam daripada berjanji lalu mengingkarinya. Ingat, orang yang amanah dan menepati janji akan disukai Allah, guru, dan teman-temannya.

Semoga kita semua termasuk anak-anak yang amanah, jujur, dan bisa dipercaya seperti Nabi Muhammad SAW.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Contoh Kultum: Tidak Mengolok-olok Orang Lain

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, hari ini kita bisa belajar tentang salah satu akhlak mulia, yaitu tidak suka mengejek atau menertawakan orang lain. Anak-anak, mungkin kalian pernah melihat teman diejek karena berbeda bentuk tubuh, cara bicara, atau karena kurang pandai dalam pelajaran. Padahal, dalam Islam, hal seperti itu sangat dilarang.

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ

Yā ayyuhalladzīna āmanū lā yaskhar qawmun min qawmin

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain.” (QS. Al-Hujurat: 11)

Ayat ini menegaskan bahwa mengejek atau mengolok-olok teman adalah perbuatan yang tidak disukai Allah. Sebab, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin hari ini kita menertawakan orang lain, tapi besok bisa jadi kita yang diejek karena suatu hal. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kita untuk saling menghormati, bukan merendahkan.

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal ini. Beliau tidak pernah menertawakan orang karena kekurangannya. Justru Nabi selalu menghibur orang yang sedih dan memuji mereka yang berbuat baik. Nabi juga mengajarkan agar kita menilai seseorang bukan dari rupa atau harta, melainkan dari ketakwaannya kepada Allah.

Anak-anak, jika ada teman yang salah, lebih baik kita bantu memperbaikinya dengan lembut, bukan menertawakan. Misalnya, kalau ada teman yang terjatuh, jangan tertawa, tapi bantu dia berdiri. Kalau ada teman yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata, jangan diejek, tapi beri semangat agar terus belajar. Dengan begitu, kita menjadi anak yang berakhlak mulia dan disenangi banyak orang.

Ingatlah, setiap ejekan bisa melukai hati seseorang. Kadang, luka di hati lebih sakit daripada luka di tubuh. Jadi, sebelum berkata, pikir dulu apakah ucapan kita bisa menyakiti orang lain. Rasulullah bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.”

Semoga kita semua menjadi anak yang selalu menjaga lisan, menghormati teman, dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pawai taaruf Maulid Nabi

Sejumlah warga mengikuti pawai taaruf di kawasan Kepaon, Denpasar, Bali, Sabtu (6/9/2025). Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan warga setempat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

Melalui kultum singkat tentang akhlak seperti ini, anak-anak dapat belajar menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang ringan dan menyenangkan.

Ingin tahu contoh kultum lainnya dengan tema berbeda? Baca juga artikel kami tentang kultum singkat tentang akhlak dan keimanan untuk menambah inspirasi ceramah anak-anak di sekolah atau masjid melalui tautan di bawah ini:

Kumpulan Artikel Kultum Lainnya

Baca juga artikel terkait TEKS KULTUM 7 MENIT atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Lucia Dianawuri