Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Contoh Pengamalan Sila ke-1 Pancasila di Lingkungan Sekolah & Kelas

Sila ke-1 Pancasila mengandung butir-butir pengamalan beserta nilai-nilai dan maknanya yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah atau kelas.

Contoh Pengamalan Sila ke-1 Pancasila di Lingkungan Sekolah & Kelas
Ilustrasi siswa sekolah dasar. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.

tirto.id - Sila dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” merupakan isi sila pertama dalam Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Sila ke-1 Pancasila ini mengandung butir-butir pengamalan beserta nilai-nilai dan maknanya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah atau kelas.

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; serta (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Menurut tulisan Weinata Sairin yang terhimpun dalam buku Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran (2002), peranan negara sangat penting dalam memberikan jaminan bagi setiap penduduk untuk memeluk agamanya dan untuk beribadah menurut agama masing-masing.

Negara, lanjutnya, berfungsi untuk menjamin, memperjuangkan, mengupayakan, dan membantu agar tiap-tiap penduduk memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk memeluk agamanya serta mengekspresikan keberagamannya itu.

Pemerintah atau negara tidak mengatur dan mencampuri ibadah dari agama-agama dan kepercayaan, melainkan negara menjamin agar pemeluk agama dan peribadatan berjalan dengan baik.

Dengan demikian, UUD 1945 dan Sila ke-1 Pancasila yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa" memberikan ruang yang amat besar bagi terwujudnya kerukunan hidup antarumat beragama yang bernaung di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun isi 5 sila dalam Pancasila selengkapnya yaitu:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1

Sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” disimbolkan dengan lambang bintang dan ditempatkan di tengah-tengah perisai yang tersemat di dada burung Garuda Pancasila mengandung 7 butir pengamalan, yaitu sebagai berikut:

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Sekolah

Selain di lingkungan rumah atau keluarga, pengamalan Pancasila Sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” juga dapat diterapkan di sekolah atau di dalam kelas.

Berikut ini beberapa contohnya dikutip dari berbagai sumber, termasuk dalam buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV (2017):

  1. Menghormati teman atau guru yang berbeda agama.
  2. Menunjukkan sikap toleran kepada semua warga sekolah.
  3. Selalu rukun dengan semua warga sekolah yang berbeda agama.
  4. Menjalankan perintah agam masing-masing.
  5. Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai halangan untuk berteman.
  6. Menghormati dan menghargai hari-hari besar keagamaan teman yang berbeda agama.

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH