tirto.id - Pendaki legendaris Clara Sumarwati meninggal dunia pada Kamis (2/10/2025) sore dalam usia 60 tahun. Clara Sumarwati merupakan orang Indonesia pertama dan pendaki perempuan pertama Asia Tenggara yang mampu menaklukkan puncak Gunung Everest.
Penyebab wafatnya Clara Sumarwati adalah karena faktor kesehatan, yakni penyakit gula yang naik dan ginjal. Saat ini jenazah Clara Sumarwati berada di rumah duka, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta, dan akan dimakamkan pada Jumat (3/10/2025).
Nama Clara Sumarwati tergurat dalam catatan sejarah pendakian dunia. Ia adalah orang Indonesia pertama sekaligus perempuan pertama dari Asia Tenggara yang berhasil mencapai puncak Everest dengan ketinggian 8.848 mdpl pada pada September 1996 silam.
Clara Sumarwati Pendaki Indonesia Pertama Penakluk Everest
Clara Sumarwati dilahirkan di Yogyakarta tanggal 6 Juli 1967. Ia adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara pasangan Marcus Mariun dan Ana Suwarti. Setelah lulus dari Universitas Atmajaya Yogyakarta jurusan Psikologi Pendidikan pada 1990, ia bergabung dengan ekspedisi pendakian gunung.
Pada 1991, Clara Sumarwati dan beberapa rekannya melakukan ekspedisi pendakian gunung ke puncak Annapurna IV di Nepal. Dua tahun kemudian, Clara Sumarwati bersama tiga pendaki gunung asal Indonesia lainnya mencapai puncak Aconcagua di Pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Petualangan Clara Sumarwati berlanjut pada 1994. Saat itu, ia bersama 5 orang dari Perkumpulan Pendaki Gunung Angkatan Darat (PPGAD) mendaki Everest.
Namun, mereka hanya mampu mencapai ketinggian 7.000 meter karena medan yang berat dan berbahaya di jalur sebelah selatan Pegunungan Himalaya.
Gagal menaklukkan puncak Everest di percobaan pertama membuat Clara Sumarwati penasaran. Ia berusaha mencari sponsor untuk mendukungnya kembali mendaki Everest dengan misi mengibarkan bendera Merah-Putih di puncak pada 17 Agustus 1995, atau tepat 50 tahun kemerdekaan RI.
Namun, cita-cita itu tertunda karena tidak sedikit calon sponsor yang menolak atau enggan membiayai misi Clara Sumarwati ke Everest. Biaya yang diperlukan saat itu memang cukup besar, yakni hingga Rp500 juta.

Pemerintah rupanya mendengar misi Clara Sumarwati yang belum terlaksana itu. Pada Agustus 1995, Clara Sumarwati dipanggil oleh Panitia Ulang Tahun Emas Kemerdekaan Republik Indonesia di bawah naungan Sekretariat Negara.
Dari pertemuan itulah, pemerintah menyatakan bersedia menjadi sponsor ekspedisi Clara Sumarwati ke Everest. Clara Sumarwati pun berangkat pada Juli 1996. Dan akhirnya, pada 26 September 1996, Clara Sumarwati berhasil menaklukkan puncak Everest.
Kisah pendakian bersejarah Clara Sumarwati ini tercatat dalam sejumlah referensi, seperti buku berjudul Everest karya Walt Unsworth, Everest: Expedition to the Ultimate karya Reinhold Messner, Indonesia Menjejak Everest karya Furqon Ulya Himawan, dan lainnya.
Masuk tirto.id


































