Menuju konten utama

Cerita Sandi Petugas Damkar Depok yang Viral Kritik Alat Rusak

Cerita viral Sandi petugas Damkar yang kritik alat rusak saat memadamkan kebakaran di Kota Depok, Selasa (23/7/2024) malam.

Cerita Sandi Petugas Damkar Depok yang Viral Kritik Alat Rusak
Petugas pemadam kebakaran. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Cerita Sandi Butar Butar, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, viral karena mengkritik alat yang rusak. Kritik itu disampaikan Sandi saat ia dan rekan-rekannya sedang berusaha memadamkan api di Gereja Sidang Tuhan Jemaat Agape Ministry, Kota Depok, pada Selasa (23/7/2024) malam.

Gereja Sidang Tuhan Jemaat Agape Ministry dilaporkan terbakar oleh salah seorang warga bernama Joseph pada Selasa malam pukul 19.50 WIB. Setelah menerima laporan itu, petugas Damkar Kota Depok langsung meluncur ke lokasi dengan 20 personel.

Mereka dilengkapi dengan bantuan unit dari sejumlah pos termasuk 2 unti dari UPT Cimanggis, 2 unit dari Mako, 2 unit dari UPT Tapos, dan 1 unit dari Pos Merdeka. Upaya petugas memadamkan api berlangsung selama lebih kurang 2 jam, lokasi kebakaran dinyatakan aman ketika pukul 22.10 WIB.

Namun, selama proses pemadaman, terjadi kendala yang membuat upaya petugas Damkar menjadi terhambat. Mereka mengalami kesulitan karena truk besar berkapasitas 8.000 liter tidak bisa digunakan untuk menyedot air, sedangkan truk kecil yang berkapasitas 1.000 meter sedang dalam perbaikan.

Akibatnya, pemadaman dengan menggunakan alat sempat tertunda selama sekira 15 – 20 menit. Selama kendala tersebut terjadi, petugas Damkar dan warga sekitar berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Mereka berusaha memadamkan api dengan menyambung selang ke tangki air sepanjang 80 meter.

Meski api berhasil dipadamkan, bangunan Gereja Sidang Tuhan Jemaat Agape Ministry ludes terbakar, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Cerita Sandi Petugas Damkar yang Kritik Alat rusak

Dalam video viral yang beredar di sosial media, Sandi sambil berlinang air mata menahan emosi sedih, kesal, dan marah menyampaikan bahwa perjuangan dirinya, rekan, dan warga sekitar, untuk memadamkan api yang menghanguskan bangunan Gereja Sidang Tuhan Jemaat Agape Ministry tidak berjalan maksimal akibat alat yang rusak. Ia meminta maaf kepada masyarakat Depok karena merasa gagal memadamkan api.

“Untuk pejabat muka saya masih cemong, buktinya ke masyarakat satu Gereja habis, untuk masyarakat Kristen di Depok saya minta maaf, temen-temen saya yang muslim madamin, saya juga ikut madamin Pak,” kata Sandi dengan suara serak menahan tangis.

“Mobil unit ini, warga nilai, Pak nilai Pak warga tadi, saksinya, ada saksi juga wartawan Pak tadi juga lihat, karena mobil seribu masih perawatan enggak bisa dipake Pak, mobil delapan ribu, sekarang sedang diusahakan anak-anak untuk isi air, karena enggak bisa nyedot,” ucapnya.

Menurut Sandi, dirinya dan tim memiliki kesempatan untuk menyelamatkan gereja tersebut, jika saja alat yang mereka punya tidak rusak. Walaupun misalnya meminta bantuan UPT lain, hal tersebut kata Sandi tetap akan terlambat, karena api sudah melahap seluruh bangunan.

“Kalau dibilang Bapak butuh bantuan UPT lain, itu terhambat Pak, jadi terhambat, jadi lama makan waktu, jadinya satu gereja habis Pak, yang pada awalnya harusnya mungkin bisa kami selamatkan Pak, pakai hatinya Pak,” ujar Sandi.

Sandi dengan lantang mengarahkan kritiknya kepada pejabat Kota Depok khususnya Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, yang pernah menyindir dirinya tidak memiliki etika karena menyampaikan kritik alat rusak di sosial media. Sandi mengatakan, kejadian kebakaran Gereja tersebut merupakan cara Yang Maha Kuasa menunjukkan bahwa kritik yang dia sampaikan selama ini bukan omong kosong belaka.

“Untuk Bapak Wakil (Wakil Wali Kota Depok) nyalahin saya, bilang saya enggak ada etika, ya saya sudah bicarakan loh Pak semenjak saya viral, dan ini buktinya Pak, Yang Kuasa ngasih lihat Pak, masyarakat ngasih lihat. Untuk masyarkat Kota Depok, saya mohon maaf, selamat malam Pak,” tutup Sandi sambil menangis.

Sebelumnya, Sandi Butar Butar sempat viral lantaran mengunggah video yang membahas bahwa Damkar Kota Depok kekurangan perlatan, karena banyak yang sudah rusak. Video tersebut lantas dibalas sindirian oleh Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, dengan menyebut Sandi tidak punya etika karena menurut Imam tidak seharusnya Sandi memviralkan kondisi tersebut karena seharusnya dapat diselesaikan secara internal kelembagaan.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra