tirto.id - Cara mengajarkan anak hidup hemat disertai memberitahukan manfaatnya adalah perilaku baik yang dapat dilakukan orang tua.
Tidak hanya membuat anak menjadi lebih pandai memprioritaskan kebutuhan, mengajarkan hidup hemat dapat membantu buah hati menjadi karakter yang bertanggung jawab kepada diri sendiri.
Manusia adalah makhluk sosial yang konsumtif serta membutuhkan berbagai keperluan hidup. Setiap orang memiliki kebutuhan hidup yang berbeda-beda seiring berjalannya waktu, terlebih adanya globalisasi meningkatkan keperluan manusia.
Di samping berbagai kebutuhan yang melingkupi sendi kehidupan manusia, diperlukan salah satu sikap sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhannya dengan tepat tanpa menghambur-hamburkan keinginan secara sembarang. Perilaku yang dibutuhkan manusia tersebut adalah hemat.
Hemat adalah berhati-berhati dalam membelanjakan uang dan sebagainya. Lebih lanjut, hemat merupakan sikap hati-hati dalam menggunakan uang, barang, tenaga, pikiran, hingga waktu dalam mewujudkan atau memenuhi kebutuhan hidup.
Hemat juga dapat dimaknai dengan mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Andi Aslindah dan Nur Indahsari dalam jurnal Menanamkan Perilaku Hidup Hemat pada Anak Sejak Dini (2022) dituliskan bahwa sifat hemat adalah memakai segala sesuatu yang tersedia seperti harta benda, waktu, dan tenaga sesuai ukuran nan diperlukan, tidak kurang maupun berlebihan.
Cara Hidup Hemat
Sikap perilaku hemat tidak hanya dilakukan orang tua, namun seharusnya diajarkan kepada anak sejak dini.
Sebab sikap hemat memiliki berbagai manfaat untuk masa depan anak, sehingga tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.
Cara hidup hemat yang dapat diajarkan anak adalah dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Keinginan adalah sesuatu yang diinginkan dari hasrat, kehendak, dan harapan. Sementara kebutuhan segala hal yang diperlukan dalam sendi-sendi kehidupan.
Anak harus dididik untuk mampu mengasah logika terkait mempertimbangkan semua keputusannya, terutama berhubungan keinginan dan kebutuhan.
Sebagai contoh, jika anak menginginkan untuk membeli sesuatu, dipastikan barang tersebut akan berguna, sering digunakan, atau tidak memiliki nilai guna bagi mereka (hanya mengikuti hawa nafsu).
Anak yang terbiasa dengan pemahaman kebutuhan dan keinginan dalam membeli barang akan terbiasa serta tidak tergoda. Mereka akan mampu memilih barang yang dibutuhkan, dan barang yang tidak diperlukan.
Sumiyati dalam jurnal Mengenalkan Pengelolaan Keuangan pada Anak Sejak Usia Dini (2017), menjelaskan bahwa anak terbiasa mempertimbangkan barang penting dan tidak penting secara tidak langsung menjadi pribadi praktis dalam berpikir serta mengambil suatu keputusan.
Contoh Hidup Hemat
Terdapat berbagai contoh hidup hemat di sekitar kita yang dapat dipraktekkan kepada anak. Untuk meningkatkan keefektifan anak dalam melakukan perilaku hidup hemat, orang tua sebaiknya mencontohkan secara langsung.
Anak yang terbiasa dicontohkan orang tua akan lebih mudah mempraktekkan perilaku hemat.
Orang tua adalah contoh teladan yang paling dekat dengan anak. Dibandingkan mencontoh orang lain, anak lebih tertarik mengikuti perilaku hidup orang tuanya.
Berikut ini contoh hidup hemat yang dapat diberitahukan kepada anak:
- Membeli barang-barang anak sesuai kebutuhan seperti keperluan belajar dan sebagainya. Kendati demikian, orang tua sesekali juga harus membelikan barang yang diinginkan anak selagi harganya terjangkau serta tidak dipaksakan. Membelikan barang yang diinginkan anak sesekali akan membuat mereka bahagia.
- Tidak menghabiskan seluruh uang saku yang diberikan orang tua maupun orang lain. Anak diajarkan menyisihkan sebagian uang saku untuk ditabung. Menanamkan pemikiran bahwa uang yang ditabung suatu ketika dapat digunakan anak untuk membeli atau melakukan sesuatu.
- Tidak terbiasa jajan di luar rumah. Orang tua dapat mengajarkan kepada anak untuk tidak terbiasa jajan di luar. Sebab makanan yang dimasak di rumah untuk bahan-bahannya lebih terjamin keamanannya. Kendati tidak semua, makanan di luar tidak menjamin keamanannya untuk dikonsumsi anak terutama dalam jangka panjang.
- Mengajarkan perilaku tidak gampang terpengaruh dengan teman-temannya untuk membeli barang terutama nan bukan kebutuhan.
Manfaat Hidup Hemat dan Sederhana
Manfaat hidup hemat dan sederhana tidak hanya berguna mendidik karakter anak sekarang maupun di masa depan, tetapi juga bisa membuat ekonomi orang tua menjadi lebih ringan. Sebab tidak semua orang tua memiliki kondisi ekonomi yang baik.
Di samping itu, ekonomi orang tua juga tidak selamanya stabil, terkadang juga dapat turun. Karenanya, hidup hemat dan sederhana menempati posisi penting dalam pembelajaran kehidupan anak dan orang tua.
Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dirasakan dari hidup hemat dan sederhana apabila diterapkan anak:
- Kesusahan orang tua berkurang karena anak tidak meminta uang secara terus menerus.
- Anak dapat berpikir bijak dalam membeli barang serta memprioritaskan barang yang dibutuhkan.
- Membantu anak dalam mengatur keuangan, terlebih mengetahui cara memenuhi kebutuhan hidup apabila terjadi hál di luar kendali yang datang.
- Anak mampu menabung, dan bersabar untuk mewujudkan keinginannya.
- Hidup dengan tenang dan sejahtera
- Disiplin dalam menggunakan waktu.
- Tidak membuang-buang harta, waktu, atau tenaga untuk sesuatu yang tidak perlu.
- Terhindar dari sifat boros.
- Memiliki sifat teliti dan berhati-hati.
- Memiliki kehidupan yang teratur.
Cara Menghemat Uang untuk Remaja
Terdapat banyak cara menghemat uang untuk remaja yang dapat diajarkan orang tua. Salah satunya adalah perencana yang berperan penting dalam memudahkan serta menentukan besaran hemat yang dapat terapkan anak setiap hari.
Perencanaan cara menghemat uang untuk remaja bermanfaat sebagai standarisasi pelaksanaan, pengawasan, pemilihan berbagai alternatif, penyusunan skala prioritas, menghemat sumber daya, hingga meminimalisir pekerjaan yang tidak pasti.
Lebih lanjut, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghemat keuangan remaja adalah dengan membuat skala prioritas.
Skala prioritas dapat dimaknai daftar susunan kebutuhan pribadi yang disesuaikan dengan tingkat kepentingan serta penghasilan.
Skala prioritas membantu remaja dalam menentukan perhitungan secara tepat antara anggaran terbatas dengan barang dan jasa yang diinginkan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat skala prioritas:
- Membeli barang pemuas kebutuhan yang berkualitas dengan harga seminimum mungkin (lebih murah). Cara pembelian ini dapat dilakukan dengan mencari informasi barang pemuas kebutuhan di tempat dengan kualitas bagus namun harganya terjangkau.
- Bersikap hemat dalam memanfaatkan alat pemuas kebutuhan dengan menggunakannya seefektif dan seefisien mungkin.
- Berusaha untuk selalu menabung dari uang saku maupun penghasilan. Tidak menggunakan seluruh uang yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan, terutama keinginan yang tidak terlalu perlu.
Editor: Dhita Koesno