tirto.id - Seiring pesatnya perkembangan teknologi, mengatur dan mengelola keuangan bukan lagi menjadi hal yang sulit dilakukan oleh semua orang, terutama generasi milenial. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan agar memiliki keuangan yang sehat.
Menurut kajian Beresford Research, kaum milenial merupakan generasi muda yang lahir dalam rentang tahun 1981-1996. Artinya, mayoritas dari mereka saat ini berada di usia produktif.
Di Indonesia sendiri, populasi kaum milenial terbilang cukup tinggi. Berdasarkan sensus penduduk 2020, penduduk Indonesia didominasi generasi Z dan milenial. Jika diakumulasi, kaum muda usia produktif memenuhi sekitar 47 persen dari total penduduk Indonesia.
Jika ditarik mundur, kaum milenial merupakan generasi pertama yang merasakan perkembangan teknologi. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka untuk mengoptimalkan kreativitas serta produktivitasnya.
Namun, di sisi lain, generasi yang saat ini berumur 25-40 tahun ini juga berpotensi terjerumus dalam gaya hidup konsumtif. Di era digital, kaum milenial dapat dengan mudah menghabiskan uang di pelbagai platform marketplace.
Untuk itu, penting bagi generasi milenial untuk mulai mempelajari cara mengatur dan mengelola keuangan. Banyak tips yang bisa dilakukan agar memiliki keuangan yang sehat.
Mengelola keuangan tidak hanya bisa membuat masa depan generasi muda terjaga dengan baik, tetapi juga bermanfaat untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.
Tips Mengatur Keuangan Milenial
Berikut ini lima tips pengelolaan keuangan yang ditawarkan Kementerian Keuangan Indonesia melalui artikel bertajuk "Mengatur Keuangan untuk Generasi Milenial".
- Memiliki Tujuan dan Rencana Keuangan yang Jelas
Melakukan perencanaan keuangan dengan tujuan yang jelas akan membuat pengeluaran terkontrol dengan baik. Kaum milenial dapat membagi proporsi keuangan menjadi tiga. Pertama, 50 persen dari pendapatan diarahkan pada biaya hidup sehari-hari. Kedua, 30 persen disimpan sebagai tabungan. Ketiga, 20 persen dari penghasilan dianggarkan untuk kebutuhan konsumtif.
- Mengecek Jumlah Uang di Rekening secara Berkala
Rutin memantau jumlah uang di rekening juga bisa menjadi cara jitu untuk mengontrol pengeluaran. Hal itu akan membikin seseorang lebih berhati-hati saat ingin mempergunakannya. Yang terpenting, jangan pernah menggunakan uang yang ada di tabungan jika keadaan sama sekali tidak mendesak.
- Jangan Berutang Jika Tidak Benar-benar Membutuhkan
Salah satu dampak dari perkembangan teknologi adalah membludaknya penawaran pinjaman. Hal ini bisa menjadi jurang yang menjerumuskan kaum muda di tengah tuntutan biaya hidup konsumtif.
Kalau tidak benar-benar membutuhkan, sebaiknya menghindari berutang. Jika meminjam uang, secara tidak langsung, penghasilan seseorang akan terfokus pada kredit pembayaran utang tersebut. Hal ini tentu berdampak buruk pada manajemen keuangan.
- Memiliki Dana Darurat
Dana darurat merupakan tabungan yang siap digunakan kapanpun untuk pelbagai keperluan mendesak. Hal ini merupakan salah satu cara bagus untuk menciptakan keuangan yang sehat bagi kaum milenial.
Besaran dana darurat biasanya terdiri dari akumulasi enam kali total pengeluaran per bulan. Total dana darurat setiap orang tentu berbeda tergantung perhitungan pengeluaran yang sebelumnya diperkirakan.
- Menabung dan Berinvestasi
Menabung dan berinvestasi merupakan salah satu tips terbaik untuk menciptakan keuangan yang sehat. Kaum milenial dapat menerapkan metode SIP (Saving, Investment, dan Protection).
Menabung (saving) harus menjadi kebiasaan yang dipupuk sejak masa muda. Hal ini bermanfaat untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Selain itu, berinvestasi (investment) juga akan berdampak positif pada manajemen keuangan kaum milenial. Terlebih di era digital ini, mempelajari investasi tentu dapat dengan mudah dilakukan.
Di samping memiliki tabungan dan investasi, kaum milenial juga mesti punya dana perlindungan (protection), terutama untuk kesehatan.
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Alexander Haryanto