tirto.id - Aktor film 27 Steps of May Lukman Sardi berbagi tips merencanakan keuangan jangka panjang. Dia menyatakan, di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, Lukman Sardi menyebutkan pekerjaannya memiliki pendapatan yang tidak menentu.
Sebagaimana dilansir Antaranews, Selasa (19/01/2021), Lukman Sardi menyebutkan dirinya perlu mengetahui rancangan atau rencana pengeluarannya untuk bisa mengatur keuangan. Jadi, dia bisa menghitung uang yang masuk, pengeluaran dan sisa uang yang bisa dia tabung.
Menurutnya, perencanaan keuangan sangat diperlukan saat kondisi terdesak. Dia bisa bertahan apabila produksi film atau pekerjaannya di dunia hiburan terhambat akibat Covid-19.
Lukman Sardi juga membocorkan pekerjaannya dulu sebelum terkenal yaitu menjadi agen asuransi. Dari pengalamannya itu, dia pun jadi mendapatkan banyak pelajaran hidup. Tak hanya menawarkan asuransi, tapi juga perjalanan hidup. Hal itu membuatnya siap saat menghadapi berbagai kondisi tak terduga.
Terkait tips mengatur finansial keluarga, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut menjelaskan mengenai perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan sendiri menurut Certified Financial Planner, Financial Planning Standards Board Indonesia, adalah suatu proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana.
Manfaat:
- Perencanaan Keuangan membantu seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya.
- Adanya “arah dan arti” yaitu seseorang bisa mengambil keputusan finansial saat dibutuhkan.
- Bisa mengerti bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan dirinya.
- Dapat mempertimbangkan efek jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidupnya.
- Mudah beradaptasi atas perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuannya berada di jalur yang tepat.
- Bisa dijadikan sebagai alat untuk bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan keuangan di masa kini dan masa depan.
1. Mengevaluasi kondisi keuangan Anda saat ini
Melakukan analisis dengan memperhatikan kondisi terkini, seperti status perkawinan, jumlah anggota keluarga, kondisi pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan lain-lainnya.
2. Menyusun tujuan-tujuan keuangan Anda
Disusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, seperti :
- Memiliki tabungan di bank sebanyak 20 juta pada 2 tahun ke depan.
- Ingin memiliki rumah sendiri pada 10 tahun ke depan.
- Memiliki mobil pribadi 3 tahun ke depan.
- Menunaikan ibadah haji 15 tahun ke depan.
Perencanaan keuangan dapat berupa kegiatan yang akan dilakukan dan bauran produk keuangan yang akan digunakan, dikaitkan dengan jangka waktu pencapaiannya.
Misalkan :
- Membayar sebesar Rp. 350.000/bulan untuk premi asuransi pendidikan anak selama 10 tahun
- Menabung sebesar Rp. 500.000/bulan untuk dana naik haji selama 15 tahun
- Mencicil sebesar Rp. 1,5 juta/bulan untuk kredit pembelian mobil selama 10 tahun
5. Memeriksa kembali dan menyempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan kondisi keuangan terkini
Kondisi keuangan seseorang bisa berubah. Misalnya seperti : lahirnya anggota keluarga baru, mengalami sakit yang membutuhkan biaya besar dan terganggunya sumber penghasilan keluarga, meningkatnya pendapatan secara signifikan, dan lain-lain.
Jika terjadi perubahan, maka proses perencanaan keuangan akan dilakukan lagi dimulai dari awal proses (mengevaluasi kondisi keuangan terkini) dan diteruskan dengan proses-proses berikutnya.
Penulis: Desika Pemita
Editor: Yulaika Ramadhani