Menuju konten utama

Cara Debat Ketua OSIS di Sekolah, Ketentuan, dan Aturannya

Pelajari cara debat OSIS di sekolah dengan panduan lengkap ketentuan dan aturan. Mulai dari pemahaman dasar hingga strategi debat yang efektif.

Cara Debat Ketua OSIS di Sekolah, Ketentuan, dan Aturannya
Pelajar mengikuti proses belajar mengajar secara berkelompok dalam program Kurikulum Merdeka dengan pilihan Mandiri Belajar di sekolah MTsN Banda Aceh, Aceh, Selasa (22/8/2023). ANTARA FOTO/Ampelsa./Spt.

tirto.id - Debat pemilihan ketua organisasi siswa intra sekolah (OSIS) bisa menjadi ajang peserta didik mengasah sejumlah kemampuan. Termasuk skill public speaking hingga kemampuan untuk saling bertukar pendapat. Debat OSIS juga jadi sarana siswa untuk belajar berdemokrasi.

OSIS merupakan organisasi resmi suatu sekolah dan tidak ada hubungan organisatoris dengan organisasi kesiswaan di sekolah lain. Hal itu sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) RI 39/2008. OSIS mencakup sekolah menengah mulai SMP, SMPLB, SMA, SMALB dan SMK.

Kepengurusan OSIS diisi oleh para peserta didik. Seperti organisasi pada umumnya, OSIS juga memiliki seorang ketua. Pemilihan ketua OSIS biasanya digelar secara demokratis, yaitu melalui pemilihan umum yang diikuti seluruh siswa.

Pemilihan langsung ketua OSIS juga dilalui dengan berbagai prosedur. Salah satunya tahapan debat, yang menjadi kesempatan bagi para siswa untuk menentukan calon ketua yang akan dipilih. Sedangkan para calon ketua berkesempatan menyampaikan visi-misinya. Apa manfaat debat ketua OSIS?

Salah manfaat dan tujuan debat OSIS ialah melatih peserta didik dalam menguji kemampuan berkomunikasi, utamanya dalam hal public speaking. Pasalnya, seorang calon ketua akan memaparkan gagasannya yang disaksikan siswa lain sebagai pemilik hak pilih.

Berkaitan dengan pemaparan gagasan, seorang calon juga memiliki kesempatan untuk melatih cara berpikir kritisnya. Pemaparan visi dan misi tersebut, haruslah dilandasi rumusan argumen yang kuat. Sehingga, sebuah gagasan bisa diterima secara umum.

Tanggung jawab juga menjadi sesuatu yang ditajamkan dalam debat OSIS. Pemaparan visi dan misi selama debat, merupakan amanah yang harus dijalankan ketika seorang calon terpilih di kemudian hari.

Tujuan lain, debat OSIS menjadi wadah para calon untuk menciptakan diferensiasi alias perbedaan. Setiap calon tentunya memiliki gagasan yang berbeda. Dari perbedaan itu, setiap calon punya keunggulannya tersendiri untuk dipilih para siswa lain.

Tak kalah penting, debat OSIS juga bermanfaat bagi peserta didik secara keseluruhan. Tidak saja para calon, siswa lain bisa turut berpartisipasi dalam debat tersebut. Sehingga kultur demokrasi akan tercipta di lingkungan sekolah.

Aturan Debat Ketua OSIS di Sekolah dan Tahapannya

Acara debat OSIS dilaksanakan secara terstruktur. Acara ini bisa dimulai dengan pembukaan lalu sambutan dari kepala sekolah (Kepsek) atau wakil kepala sekolah (Wakepsek) bidang kesiswaan.

Rangkaian lainnya memuat acara inti, seperti pemaparan visi-misi para calon, orasi, hingga kesimpulan. Terakhir, debat OSIS bisa diakhiri dengan para calon bersalaman, guna menciptakan suasana kondusif dalam pemilihan ketua OSIS.

Berikut ini contoh rangkaian acara debat pemilihan calon ketua OSIS:

  • 1. Pembukaan
  • 2. Sambutan kepala sekolah/wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
  • 3. Sambutan pembina OSIS sekaligus pembacaan tata tertib dan sistem debat
  • 4. Kandidat menyampaikan visi-misi dalam durasi yang ditentukan
  • 5. Para kandidat memberikan orasi bersifat kesimpulan dan kampanye
  • 6. Evaluasi dan kesimpulan oleh pembina
  • 7. Sidang ditutup, para kandidat saling berjabat tangan
Selain rangkaian acara yang jelas, debat OSIS juga memuat sejumlah tata tertib supaya suasana debat berjalan kondusif dan lancar. Berikut ini contoh tata tertib debat OSIS yang bisa diterapkan:

  • 1. Siswa menggunakan pakaian OSIS atau seragam lainnya yang sesuai dengan ketentuan sekolah.
  • 2. Kandidat, tim sukses (timses) dan pendukung dilarang melakukan keributan dan merusak infrastruktur sekolah.
  • 3. Moderator atau panitia berhak mengeluarkan siswa yang dianggap membuat kerusuhan atau tindakan tidak kondusif lainnya.
  • 4. Pendukung atau siswa yang hadir diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan setelah dipersilahkan oleh moderator
  • 5. Timses dan pendukung dilarang melakukan kekerasan.
  • 6. Dilarang membawa senjata senjata tajam atau alat lain yang berbahaya.
  • 7. Berlaku sanksi bagi kandidat, pendukung, timses, jika kedapatan melakukan pelanggaran sesuai ketentuan yang telah disepakati.
  • 8. Debat bisa dihentikan moderator sesuai arahan pembina, apabila kandidat, pendukung, atau timses melakukan pelanggaran sesuai ketentuan yang disepakati.

Cara Debat Ketua OSIS di Sekolah

Debat Ketua OSIS di sekolah adalah momen krusial untuk menunjukkan visi, misi, dan kualitas kepemimpinan calon ketua di hadapan siswa lain. Proses debat ini memberi kesempatan calon untuk memaparkan program kerja dan menghadapi pertanyaan yang menguji kesiapan mereka. Berikut adalah cara melaksanakan debat Ketua OSIS beserta ketentuan dan aturan umumnya:

1. Persiapan Materi Debat

  • Visi dan Misi yang Jelas: Setiap calon ketua OSIS perlu memiliki visi dan misi yang kuat dan relevan dengan kebutuhan siswa. Visi dan misi ini harus menarik, realistis, dan bermanfaat untuk kemajuan sekolah.
  • Rencana Program Kerja: Program kerja adalah aspek penting yang akan menjadi tolok ukur kredibilitas calon ketua. Rencanakan program yang sesuai dengan visi, misalnya kegiatan yang melibatkan siswa lebih aktif, atau inovasi untuk kesejahteraan siswa.
  • Latihan Public Speaking: Latih cara berbicara yang percaya diri, berwibawa, dan mudah dipahami. Penampilan saat debat akan memengaruhi persepsi audiens terhadap kompetensi calon.

2. Ketentuan Umum Debat Ketua OSIS

  • Jumlah Peserta dan Format Debat: Debat biasanya melibatkan semua calon ketua OSIS yang telah lolos seleksi. Formatnya bisa berupa sesi perkenalan, penyampaian visi-misi, dan sesi tanya jawab.
  • Durasi Waktu: Calon diberi waktu 3-5 menit untuk menyampaikan visi dan misi mereka. Ada juga sesi khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan baik oleh panel juri maupun siswa lain.
  • Moderator dan Juri: Moderator bertugas mengatur jalannya debat, sementara juri (biasanya terdiri dari guru, anggota OSIS, atau perwakilan siswa) memberikan penilaian terhadap kualitas argumen, relevansi program, dan etika berbicara.

3. Aturan dan Tata Tertib Debat

  • Etika dalam Penyampaian: Setiap calon harus menjaga sikap profesional, tidak menyerang pribadi lawan, dan fokus pada substansi argumen.
  • Respon dan Bantahan: Dalam sesi tanya jawab atau bantahan, calon diharapkan mampu menjawab dengan tenang dan tidak emosional. Setiap respon harus didukung dengan penjelasan yang logis dan meyakinkan.
  • Penggunaan Waktu dengan Bijak: Moderator biasanya memberi tanda jika waktu hampir habis. Calon harus bisa menyelesaikan argumen atau jawaban dalam batas waktu yang ditentukan.

4. Strategi Sukses dalam Debat Ketua OSIS

  • Menyampaikan Ide secara Efektif: Sampaikan ide dan program dengan bahasa yang mudah dimengerti, namun tetap profesional. Mulailah dengan pembukaan yang menarik, sampaikan poin utama, dan akhiri dengan pernyataan yang meyakinkan.
  • Mendengarkan dan Menjawab Pertanyaan dengan Cermat: Dengarkan setiap pertanyaan dengan baik sebelum menjawab. Jawaban yang tepat menunjukkan kesiapan dan kepercayaan diri calon.
  • Jaga Sikap dan Gestur Positif: Sikap yang ramah, kontak mata yang baik, dan bahasa tubuh yang terbuka membantu membangun citra positif.

5. Penilaian dalam Debat Ketua OSIS

  • Kualitas Visi dan Misi: Penilaian ini melihat apakah visi dan misi calon relevan dengan kebutuhan siswa dan berpotensi meningkatkan kualitas OSIS.
  • Kekuatan Program Kerja: Program yang realistis, inovatif, dan bermanfaat akan mendapatkan nilai lebih tinggi.
  • Kemampuan Menyampaikan Argumen: Ini mencakup kejelasan dalam berbicara, kemampuan merespon pertanyaan, dan kesopanan dalam debat.
  • Etika dan Sikap Selama Debat: Penampilan yang santun, menghargai lawan, dan mengikuti aturan yang ada menjadi poin penting dalam penilaian.
Debat Ketua OSIS adalah ajang pembuktian bagi calon untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam menjalankan tanggung jawab. Dengan persiapan yang matang dan memahami ketentuan debat, setiap calon memiliki kesempatan besar untuk memperoleh dukungan dari siswa dan pihak sekolah.

Baca juga artikel terkait KETUA OSIS atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Yulaika Ramadhani