Menuju konten utama

10 Contoh Program Kerja Ketua OSIS yang Edukatif dan Menarik

Calon Ketua OSIS perlu menetapkan program kerja yang menarik agar bisa meningkatkan eksistensi siswa dan sekolahnya. Berikut beberapa di antaranya.

10 Contoh Program Kerja Ketua OSIS yang Edukatif dan Menarik
Kegiatan pemilihan Ketua Osis SMAN 5 Mataram, NTB, melalui sistem demokrasi sesuai dengan pembinaan dari anggota KPU kota Mataram. ANTARA/KPU Kota Matara

tirto.id - Calon Ketua OSIS perlu menetapkan program kerja yang menarik agar bisa meningkatkan eksistensi siswa dan sekolahnya. Program kerja ini bisa berkaitan dengan berbagai bidang, mulai dari sastra, budaya, kesenian, hingga keagamaan.

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan organisasi yang dibentuk di sekolah menengah. Organisasi ini menjadi wadah bagi para siswa untuk menggali dan mengembangkan potensinya dalam mengaktualisasikan ide/gagasan demi memajukan sekolahnya.

Sebagai sebuah organisasi, OSIS juga memiliki struktur kepengurusan yang dipilih secara rutin setiap tahunnya. Salah satu jabatan dalam kepengurusan OSIS adalah ketua yang menduduki posisi teratas yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan OSIS.

Alur pemilihan ketua OSIS di setiap sekolah bisa berbeda-beda, namun alur pemilihan yang umum dilaksanakan adalah sebagai berikut:

  1. Pengumuman pemilihan ketua OSIS oleh pihak sekolah
  2. Pendaftaran calon ketua OSIS. Siswa yang berminat harus mengisi formulir, menentukan visi, misi, dan program kerja.
  3. Seleksi administrasi dan penetapan daftar calon ketua OSIS resmi
  4. Kampanye calon ketua OSIS untuk memperkenal visi, misi, dan program kerjanya kepada warga sekolah
  5. Debat calon ketua OSIS untuk menunjukkan kompetensi para calon di hadapan warga sekolah
  6. Pemungutan suara pemilihan ketua OSIS
  7. Penghitungan suara
  8. Pengumuman pemenang suara terbanyak
  9. Pelantikan ketua OSIS yang baru.

Contoh Program Kerja Ketua OSIS

Pemilihan Ketua Osis

Pemilihan Ketua OSIS sistem Pemilu di SMAN 1 Lubuk Sikaping. (Antara Sumbar/Riko Saputra)

Ketua OSIS memiliki tugas dan kewajiban tersendiri, misalnya menyelenggarakan rapat rutin untuk mengevaluasi kinerja pengurus OSIS. Selain itu, ketua OSIS juga perlu menetapkan program kerja yang edukatif, menarik, dan bisa melibatkan seluruh siswa untuk kemajuan sekolahnya.

Berikut beberapa contoh program kerja yang bisa diterapkan di lingkungan sekolah:

1. Menggelar Kegiatan di Hari Besar Nasional/Internasional dan Peringatan Keagamaan

Indonesia memiliki sejumlah hari besar nasional maupun perayaan keagamaan, misalnya Hari Kemerdekaan atau HUT RI 17 Agustus, Hari Pahlawan, Hari Pendidikan Nasional, Idul Fitri, Idul Adha, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, ada juga peringatan berskala global yang tak kalah pentingnya,misalnya Hari Anti Narkotika Internasional, Hari Kanker Sedunia, Hari AIDS Sedunia, dan lain sebagainya.

Ketua OSIS dapat mengkoordinasi para pengurus untuk menggelar kegiatan tertentu untuk memperingati hari-hari besar tersebut. Misalnya membuat poster kampanye, menggelar lomba, mengadakan seminar, atau melakukan penggalangan dana.

2. Kegiatan Bakti Sosial

Ketua OSIS juga dapat menggelar kegiatan bakti sosial, baik di lingkungan sekolah atau untuk umum. Misalnya mengumpulkan sumbangan dari siswa untuk korban bencana alam atau menyalurkan infaq dari para siswa untuk anak yatim dan fakir miskin.

Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah bakti sosial di bidang kesehatan, misalnya kegiatan donor darah yang berkoordinasi Palang Merah Indonesia (PMI) atau menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat lewat kerja sama dengan Puskesmas setempat.

3. Mengadakan Perlombaan Class Meeting

Class meeting adalah program kegiatan yang mempertemukan antar kelas di sebuah sekolah lewat ajang perlombaan. Kegiatan ini biasanya diselenggarakan usai ujian akhir semester sebagai masa relaksasi sekaligus hiburan bagi siswa yang baru saja menjalani ujian.

Ketua OSIS dapat berkoordinasi dengan para pengurus maupun pihak sekolah dalam penyelenggaraan class meeting. Adapun hal-hal yang perlu direncanakan antara lain sosialisasi class meeting, jadwal lomba, pendaftaran peserta, hingga anggaran untuk hadiah lomba.

4. Koordinasi Giliran Adzan dan Shalat Berjamaah

Bagi sekolah yang memiliki fasilitas tempat ibadah seperti masjid dan mushola, biasanya akan ada program shalat berjamaah. Jika tempat ibadah tidak cukup luas atau tidak mampu menampung seluruh siswa, biasanya shalat berjamaah akan dilaksanakan secara bergilir untuk tiap kelas.

Ketua OSIS dapat mengatur giliran kelas serta siswa yang bertugas mengumandangkan adzan. Dengan demikian, program shalat berjamaah dapat berjalan dengan tertib dan teratur setiap harinya.

5. Memaksimalkan Fungsi Perpustakaan dan Mading Sekolah

Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa, ketua OSIS dapat menjalankan program kerja untuk memaksimalkan fungsi perpustakaan dan majalah dinding (mading) sekolah. Misalnya melengkapi koleksi buku perpustakaan atau membuka penerimaan sumbangan buku, baik untuk donatur di dalam maupun luar lingkungan sekolah.

Mengaktifkan mading sekolah juga merupakan program yang positif. Mading bisa menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya di bidang seni dan literasi. Mading dapat diisi dengan pengumuman tertentu hingga karya siswa seperti poster, komik, hingga cerpen.

6. Program Kerja Bakti Rutin

Program kerja selanjutnya adalah mengadakan kerja bakti rutin di lingkungan sekolah, misalnya dilaksanakan seminggu sekali setiap Jumat atau Sabtu. Kegiatan ini tak hanya untuk membersihkan sekolah, tapi juga mempererat tali silaturahmi antar guru dan siswa.

Ketua OSIS juga dapat menggelar program kelas terbersih atau best class of the month. Setiap bulan, kelas terbersih dan terindah akan mendapatkan apresiasi dan namanya terpampang di mading sekolah.

7. Gerakan Jumat Berkah

Gerakan Jumat Berkah dapat dilaksanakan dengan cara menggalang dana dari warga sekolah dan membagi-bagikannya kepada masyarakat dalam bentuk makanan.

Ketua OSIS dan seluruh pengurus bisa berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengatur jadwal maupun prosedur pelaksanaan. Misalnya diadakan setiap sepulang sekolah atau selepas waktu Ashar dan makanan dibagikan kepada masyarakat sekitar atau pengendara motor di depan sekolah.

8. Menggelar Pentas Seni Sekolah

Pentas seni (pensi) dapat dijadikan program rutin sekolah sebagai wadah kreativitas siswa. Pensi merupakan pertunjukan seni yang melibatkan para siswa dan biasa diadakan setelah ujian atau memperingati hari penting, misalnya ulang tahun sekolah.

Dalam pentas seni ini, siswa dapat menunjukkan berbagai macam pertunjukan, misalnya paduan suara, menyanyi solo, band, pertunjukan drama, peragaan busana, dan lain sebagainya.

9. Menggelar Pameran Produk Sekolah

Ketua OSIS dapat membuat program kegiatan berupa pameran atau bazar yang menyajikan produk-produk hasil karya siswa. Hasil karya tersebut bisa berupa karya seni, makanan, produk fesyen, dan lain sebagainya.

Bazar ini dapat dilaksanakan rutin di lingkup sekolah, tapi bisa juga terbuka untuk umum. Misalnya ketika Ramadhan tiba, OSIS bisa menggelar Bazar Ramadhan di halaman sekolah. Program ini sangat berguna untuk melatih kewirausahaan siswa yang bisa berguna di masa depan.

10. Optimalisasi Media Sosial OSIS

Salah satu program kerja yang tak kalah penting adalah mengoptimalkan penggunaan teknologi, khususnya media sosial OSIS. Media sosial bisa berfungsi sebagai media pengumuman sekaligus promosi sekolah ke masyarakat luas.

Salah satu contoh optimalisasi media sosial adalah memposting program-program unggulan sekolah, potret kegiatan OSIS dan siswa secara keseluruhan, pengumuman siswa berprestasi, ikut serta dalam kampanye hari besar nasional/internasional, dan masih banyak lagi.

Baca juga artikel terkait OSIS atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani