Menuju konten utama

Alur Pemilihan Ketua OSIS dan Contoh Visi Misi Calon Peserta

Alur pemilihan ketua OSIS serta contoh visi dan misi OSIS. Berikut selengkapnya.

Alur Pemilihan Ketua OSIS dan Contoh Visi Misi Calon Peserta
Sejumlah direksi BUMN yang berbaur dengan para siswa menerikan yel-yel usai kegiatan BUMN Mengajar di SMP N 2 Satu Atap, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Kamis (21/12/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Alur pemilihan ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh masing-masing sekolah.

Pemilihan ketua OSIS ini merupakan salah satu contoh aktivitas siswa di sekolah berpartisipasi politiknya dalam kegiatan keorganisasian.

OSIS adalah organisasi sekolah yang berfungsi mirip lembaga eksekutif dan legislatif. OSIS bertindak selaku "lembaga eksekutif" yang memiliki serangkaian agenda untuk para siswa di sekolah. MPK berperan layaknya "lembaga legislatif" yang turut berperan mengoreksi kinerja OSIS apabila terjadi penyimpangan.

Partisipasi politik para siswa bisa dijalankan mulai dari pemilihan ketua masing-masing organisasi, hingga penyampaian pendapat dalam musyarawah di masa kerja periode anggota organisasi yang bersangkutan.

Alur Pemilihan Ketua OSIS

Alur pemilihan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan praktik sekolah. Pastikan untuk mengikuti informasi dan petunjuk yang diberikan oleh panitia pemilihan OSIS di sekolah Anda. Berikut adalah contoh umum alur pemilihan ketua OSIS.

  1. Pengumuman Pemilihan: Pihak sekolah mengumumkan bahwa akan ada pemilihan ketua OSIS dalam waktu yang akan datang. Pengumuman ini dapat dilakukan melalui papan pengumuman, surat pemberitahuan kepada siswa, atau melalui media elektronik sekolah.

  2. Pendaftaran Calon: Siswa yang berminat menjadi calon ketua OSIS mendaftar secara resmi. Mereka biasanya diharuskan mengisi formulir pendaftaran yang mencakup informasi pribadi, visi-misi, dan program kerja yang ingin mereka laksanakan jika terpilih.

  3. Seleksi Administratif: Setelah pendaftaran ditutup, tim seleksi atau panitia pemilihan OSIS akan melakukan seleksi administratif untuk memastikan bahwa semua calon memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

  4. Kampanye Calon: Calon-calon yang lolos seleksi administratif akan diberi kesempatan untuk melakukan kampanye. Ini bisa berupa pidato, pembagian brosur, pertemuan dengan siswa, dan aktivitas lainnya untuk memperkenalkan diri, visi-misi, dan rencana kerja mereka kepada seluruh siswa.

  5. Debat Calon (Opsional): Beberapa sekolah mungkin mengadakan debat antara calon ketua OSIS untuk memungkinkan mereka berbicara tentang pandangan dan solusi mereka secara langsung, serta untuk memberi siswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

  6. Pemungutan Suara: Setelah masa kampanye berakhir, siswa secara demokratis akan memberikan suara mereka untuk memilih ketua OSIS. Pemungutan suara dapat dilakukan secara langsung di sekolah atau melalui metode online tergantung pada teknis yang diterapkan.

  7. Penghitungan Suara: Setelah pemungutan suara selesai, suara akan dihitung oleh tim pemilihan yang independen. Hasilnya akan diumumkan dengan transparan untuk memastikan integritas pemilihan.

  8. Pengumuman Pemenang: Pemenang pemilihan ketua OSIS diumumkan secara resmi kepada seluruh siswa dan staf sekolah. Biasanya, pengumuman ini dilakukan dalam sebuah acara atau pertemuan khusus.

  9. Pelantikan Ketua Terpilih: Ketua OSIS terpilih akan dilantik secara resmi dalam sebuah acara yang dihadiri oleh siswa, guru, dan pihak sekolah. Pada saat ini, ia akan mengucapkan sumpah jabatan dan mulai menjalankan tanggung jawabnya.

Contoh Visi Misi OSIS

Visi dan misi OSIS dapat bervariasi tergantung pada nilai-nilai, tujuan, dan kebutuhan sekolah serta siswa-siswa yang terlibat.

Visi dan misi OSIS sebaiknya mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan oleh komunitas sekolah dan siswa, serta harus dapat menginspirasi anggota OSIS untuk bekerja bersama dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Selain itu, visi dan misi dapat berubah seiring waktu sesuai dengan perkembangan sekolah dan kebutuhan siswa.

Contoh Visi OSIS

"Menjadi wadah pengembangan potensi siswa yang kreatif, inovatif, dan berwawasan global untuk mewujudkan generasi unggul yang berkontribusi dalam membangun masyarakat."

Contoh Misi OSIS

  1. Pengembangan Pribadi: Menciptakan program-program yang mendukung pengembangan pribadi siswa melalui pelatihan kepemimpinan, pengembangan soft skills, dan peningkatan kepercayaan diri.

  2. Keterlibatan Sosial: Mengorganisir kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran sosial siswa, memupuk empati, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar.

  3. Pembelajaran Inklusif: Menyediakan dukungan dan program bagi siswa dengan kebutuhan khusus, sehingga mendorong lingkungan pembelajaran yang inklusif dan menghormati keberagaman.

  4. Pengembangan Kreativitas: Menggalang kegiatan seni, budaya, dan olahraga untuk merangsang kreativitas siswa, memfasilitasi ekspresi diri, dan mempromosikan keberagaman budaya.

  5. Konsolidasi Komunikasi: Meningkatkan komunikasi antara siswa, guru, dan pihak sekolah melalui forum, pertemuan, dan media komunikasi lainnya guna memperkuat kerjasama dalam pengembangan pendidikan.

  6. Advokasi Pendidikan: Menjadi suara siswa dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan belajar, memberikan masukan konstruktif kepada pihak sekolah untuk peningkatan kualitas pendidikan.

  7. Keberlanjutan Program: Mengamankan kelangsungan program-program OSIS melalui perencanaan yang matang, penggalangan dana, dan manajemen sumber daya yang efisien.

  8. Pengembangan Karir: Menyelenggarakan acara dan kegiatan yang membantu siswa memahami pilihan karir, memberikan informasi tentang dunia kerja, serta mempersiapkan mereka untuk masa depan yang sukses.

Baca juga artikel terkait OSIS atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya