Menuju konten utama

Bukan Isu Sri Mulyani Mundur, Ini Penyebab IHSG Anjlok

Dirut BEI, Iman Rachman, mengatakan adanya sentimen negatif berkaitan dengan kebijakan Donald Trump menjadi faktor penyebab IHSG anjlok.

Bukan Isu Sri Mulyani Mundur, Ini Penyebab IHSG Anjlok
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan arahan saat pembukaan perdagangan saham awal tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Pada pembukaan perdagangan saham awal tahun 2025 IHSG dibuka menguat 29,36 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.109,26. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

tirto.id - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengungkap alasan di balik anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 5 persen. Kata Iman, salah satu faktor penyebab IHSG anjlok adalah karena sentimen global yang negatif.

Ia mencontohkan sentimen negatif itu salah satunya berkaitan dengan berbagai kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang dinilai kontroversial.

“Beberapa isu global memang terjadi, jadi mereka [investor] wait and see. Jadi kalau lihat penurunannya hari ini sebagian besar [investor] asing melihat update oleh Donald Trump, itu menjadi salah satu dampak penurunan Indeks kita hari ini," ujar Iman kepada para wartawan di kantor BEI, Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).

Iman menampik kabar yang menyebutkan IHSG anjlok karena berbagai isu yang mencuat di dalam negeri. Baginya, turunnya nilai IHSG dipengaruhi banyak faktor, tidak hanya karena faktor domestik.

“Indeks ini kan adalah akumulasi dari berbagai hal. Jadi tidak hanya bicara domestik. Karena kenapa? Kalau bicara fundamental perusahaannya, semuanya performance-nya bagus,” terang Iman.

Anjloknya IHSG juga dikaitkan dengan rumor mundurnya Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan. Rumor itu disebut membuat persepsi investor asing menjadi negatif.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menekankan bahwa Sri Mulyani tidak akan mundur dari jabatannya.

“Kalau ditanya persepsi investor luar saya kurang paham, tapi kalau soal Bu Sri Mulyani, saya pastikan tidak akan mundur dan fiskal kita kuat,” ujar Dasco saat meninjau kantor BEI.

Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyampaikan bahwa saat ini kondisi fiskal Indonesia berada dalam keadaan yang baik dan kuat. Sehingga menurutnya, anjloknya IHSG ini tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.

"Fiskal Indonesia saat ini dalam proses kesinambungan yang kuat. Ini situasi sangat wajar dan kita akan rebound. Ini tidak perlu direspons berlebihan," ujar Misbakhun.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11.19.31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Suspensi ini dilakukan sebagai akibat dari anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dari 5 persen. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, buka suara perihal penghentian perdagangan saham ini melalui keterangan tertulisnya.

“Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen.” ucap Kautsar, Selasa.

Baca juga artikel terkait IHSG ANJLOK atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto