tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada September 2025 secara total mengalami penurunan. Sementara jika dibandingkan secara tahunan atau year on year justru mengalami peningkatan.
"Rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan September 2025 secara total turun 0,62 persen secara bulanan, tapi naik sebesar 5,83 persen secara tahunan," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, dalam konferensi pers secara daring, Senin (1/10/2025).
Dia menuturkan, jika dipilah menurut kualitas beras penggilingan, untuk kualitas beras premium turun 0,72 persen secara bulanan. Namun naik 5,60 persen secara tahunan. Demikian pula untuk kualitas beras medium turun 0,54 persen bulanan, tapi naik 6,17 persen secara tahunan.
"Harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup kualitas dan juga mencakup seluruh wilayah Indonesia," ucap dia.
Lebih lanjut, Habibullah menuturkan untuk beras di tingkat grosir alami deflasi sebesar 0,02 persen secara bulanan. Namun terjadi inflasi secara tahunan sebesar 5,54 persen. Pun di tingkat eceran secara bulanan harga beras alami deflasi sebesar 0,13 persen. Tapi terjadi inflasi atau naik 4,06 persen secara tahunan.
Komoditas beras diketahui menjadi salah satu komponen peredam inflasi bulanan pada September 2025 dengan tercatat deflasi sebesar 0,13 persen dan andil deflasi sebesar 0,01 persen.
“Secara historis di setiap bulan September, 2021 hingga 2024, secara umum beras mengalami inflasi. Sementara pada September 2025 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen,” kata Habibullah.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































