tirto.id - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengungkapkan bahwa sejumlah grup konglomerat sedang mempersiapkan penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun 2026.
Di antara calon emiten tersebut, terdapat tiga perusahaan yang tergolong dalam kategori lighthouse company atau perusahaan mercusuar dengan kapitalisasi besar.
Ia menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan beberapa perusahaan besar untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Tahun depan BEI sudah banyak yang datang juga, dari grup-grup konglomerat. Mereka cukup optimistis untuk masuk di tahun depan,” kata Iman dalam acara Investortrust Economic Outlook 2026 di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Iman menjelaskan bahwa ketiga perusahaan mercusuar yang bersiap melantai tersebut berasal dari sektor-sektor fundamental, yaitu pertambangan, keuangan, dan infrastruktur. Sektor-sektor ini dinilai akan menjadi penopang utama kinerja pasar modal nasional ke depan.
BEI pun menerapkan standar khusus untuk perusahaan yang akan melantai di bursa saham. Hal ini untuk menjaga kualitas IPO. Perusahaan ini digolongkan sebagai lighthouse company.
“Lighthouse company adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun dan realisasi free float minimal 15 persen. Perusahaan semacam ini menjadi tolok ukur kualitas IPO di bursa,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa BEI kini lebih selektif dalam mendorong IPO. Fokusnya tidak lagi sekadar menambah jumlah perusahaan tercatat, tetapi juga pada kualitas fundamental emiten.
“Kami tidak hanya bicara kuantitas. Investor juga ingin saham-saham baru yang masuk ke bursa memiliki fundamental kuat. Karena itu kami punya parameter yang kami sebut lighthouse IPO,” tambahnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































