tirto.id - Bank Indonesia hingga 26 Juni 2025, Bank Indonesia (BI) telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp132,9 triliun di pasar sekunder.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 6,89 persen dibandingkan posisi sebelumnya pada 17 Juni 2025 yang tercatat sebesar Rp124,33 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari kebijakan moneter untuk memitigasi gejolak nilai tukar rupiah serta memperkuat likuiditas di tengah ketidakpastian global.
"BI telah membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp132,9 triliun. Ini belum termasuk nanti rencana untuk debt switching," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, Perry menyatakan bahwa pembelian SBN oleh BI juga bertujuan mendukung kebijakan fiskal pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi.
“Tentu saja pembelian SBN dari pasar sekunder oleh BI ini diharapkan juga dapat membantu kebijakan fiskal pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sebelumnya, bank sentral telah menyampaikan rencana pembelian SBN senilai Rp150 triliun dari pasar sekunder sepanjang tahun 2025.
"Menurut bacaan kami untuk rencana operasi moneter 2025, setelah kita lihat berbagai perkembangan, uang primer, kebutuhan likuiditas dan segala macam, ada bagian dari rencana operasi moneter untuk ekspansi melalui penerbitan SBN dari pasar sekunder," jelas Perry.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































