tirto.id - Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan kartu kredit Indonesia (KKI) pada segmen pemerintah dengan fitur baru, yaitu online payment virtual card tokenization alias tokenisasi kartu virtual pembayaran online. Peluncuran kartu kredit pemerintah ini bakal dilakukan BI dalam gelaran Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDIxKKI), yang akan berlangsung pada 1-4 Agustus 2024, di Jakarta.
“Pada hari ini dan besok kami juga akan luncurkan pengembangan kartu kredit Indonesia pada segmen pemerintah,” beber Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam FEKDIxKKI, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, dengan fitur QR Indonesian Standard alias QRIS dalam kartu kredit indonesia ini diperluas untuk memudahkan transaksi belanja pemerintah. Dengan ini, kartu kredit pemerintah tidak hanya bisa digunakan sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perjalanan dinas saja, melainkan juga bisa untuk membeli produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta produk-produk karya anak bangsa lainnya.
Dengan begitu, kartu kredit indonesia ini diharapkan dapat mendorong inklusifitas dan digitalisasi UMKM. “Tidak hanya untuk perjalanan, tapi juga untuk membeli produk-produk UMKM, karya-karya bangsa. Dan dengan demikian mendorong inklusifitas dan digitalisasi UMKM),” ujar Perry.
Sementara itu, dalam paparan Perry, dijelaskan bahwa pengembangan kartu kredit pemerintah ditujukan sebagai sinergi program antara BI dan pemerintah dalam rangka Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI), kemudian juga untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan, serta akseptasi dan digitalisasi UMKM. Perihal waktu, kartu kredit indonesia telah diluncurkan secara fisik pada 8 Mei 2023 dan peluncuran fitur anyar pada Jumat (2/8/2024).
“Mari kita perkuat sinergi dan kolaborasi untuk ekonomi keuangan digital masa depan,” pesan Perry kepada jajaran pemerintah yang hadir dalam FEKDIxKKI.
Soal pengembangan ekonomi digital, BI akan meluncurkan pula Cetak Biru (Blueprint) Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025-2030. Cetak biru ini merupakan kelanjutan daari BSPI 2020-2025 yang telah diluncurkan pada 2019 lalu.
“Akselerasi digitalisasi pembayaran nasional ke depan, difokuskan kepada 5 inisiatif utama. Modernisasi infrastruktur pembayaran ritel, wholesale dan data (SP), konsolidasi industri pembayaran nasional, inovasi dan akseptasi digital, perluasan kerja sama internasional, dan pengembangan rupiah digital,” rinci Perry.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang