Menuju konten utama

BGN Buka Layanan Pengaduan MBG usai Marak Insiden Keracunan

Pembukaan saluran aduan ini bertujuan memberikan ruang bagi masyarakat terlibat dalam mengawasi jalannya program MBG.

BGN Buka Layanan Pengaduan MBG usai Marak Insiden Keracunan
Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). ANTARA FOTO/Abdan Syakura/nym.

tirto.id - Badan Gizi Nasional (BGN) membuka saluran pengaduan (hotline) bagi masyarakat yang ingin melaporkan masalah atau memberi masukan terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, mengatakan pembukaan saluran ini bertujuan memberikan ruang keterlibatan bagi masyarakat dalam mengawasi jalannya program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

"Kami ingin pelaksanaan MBG berjalan transparan dan berkualitas. Karena itu, masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aduan maupun masukan," ujar Nanik dalam keterangannya, dikutip Minggu (28/9/2025).

Menurut Nanik, partisipasi publik dalam program MBG akan membantu pemerintah menindaklanjuti setiap temuan di lapangan secara cepat. Termasuk, katanya, masyarakat juga bisa ikut mengawal agar program tepat sasaran.

Lebih lanjut, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, mengatakan hotline pengaduan akan mulai melayani aduan setiap hari kerja, Senin-Jumat, pada pukul 09.00-22.00 WIB. Setiap laporan, dikatakannya, akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku.

"Untuk memudahkan, kami menyediakan dua nomor yang bisa dihubungi, yakni 088293800268 (Operator 1) dan 088293800376 (Operator 2)," kata Hida.

Selain menerima aduan, saluran pengaduan juga berfungsi sebagai pusat informasi terkait program MBG. Hida menyebut masyarakat dapat menghubungi hotline untuk menanyakan teknis program, distribusi pangan, maupun standar kualitas yang diterapkan dalam MBG.

Untuk diketahui, permasalahan dalam program MBG tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat akibat kasus keracunan yang kian bertambah. Pimpinan BGN menyebut kasus-kasus tersebut disebabkan banyaknya dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak patuh terhadap standar operasional prosedur (SOP).

Hingga Jumat (26/9/2025), BGN telah menutup sekitar 40 dapur yang tidak menjalankan SOP. Penutupan dapur bermasalah itu akan terus dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Insider
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Hendra Friana