Menuju konten utama

Ada Apa di Ekuador dan Kondisi Terkini Usai Status Darurat

Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan situasi darurat. Ada apa dengan Ekuador dan bagaimana kondisinya terkini?

Ada Apa di Ekuador dan Kondisi Terkini Usai Status Darurat
Tentara menjaga pintu masuk ke Lembaga Pemasyarakatan Litoral sehari setelah kerusuhan mematikan, di Guayaquil, Ekuador, Rabu, 29 September 2021. Pihak berwenang melaporkan setidaknya 100 orang tewas dan 52 terluka dalam kerusuhan pada hari Selasa di penjara. (AP Photo / Angel DeJesus)

tirto.id - Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan status darurat di negaranya setelah kaburnya bos mafia kartel narkoba dari kelompok Los Choneros, Adolfo Macias "Fito". Pengumuman keadaan darurat ini diserukan pada Senin (8/1/2024) waktu setempat. Ada apa sebenarnya dengan Ekuador dan bagaimana kondisi terkininya?

Serangan kelompok bersenjata mengguncang Ekuador. Mereka menyerbu stasiun TV yang sedang live pada Selasa (9/1/2024). Presiden Daniel Noboa mengumumkan 22 geng sebagai organisasi teroris dan memerintahkan militer untuk memburu.

Mengutip pemberitaan AP News, kelompok yang memegang senjata otomatis jarak jauh, granat, dan dinamit itu menyusup ke dalam kantor jaringan TV "TC Televisión" di kota Guayaquil.

Selama 15 menit, kawanan ini menayangkan secara langsung aksinya. Mereka melakukan ancaman dan menyerang karyawan stasiun televisi tersebut.

Suara tembakan dan teriakan sempat terdengar hingga pasukan komando polisi datang. Menurut keterangan para saksi mata, polisi lalu menyelamatkan staff TV sekaligus menangkap 13 pelaku.

"Syukurlah, kami masih hidup, karena itu adalah serangan yang sangat kejam," beber Jorge Rendon, Wakil Direktur program berita TC Televisión.

"Mereka (para penyerang) menembak salah satu juru kamera di kaki, mematahkan lengan juru kamera lainnya. Polisi datang dalam hitungan menit, mengepung stasiun TV dan unit-unit taktis turun tangan," lanjutnya.

Sontak, aksi para geng ini mengejutkan Ekuador hingga memaksa Presiden Daniel Noboa langsung turun tangan.

Ada Apa dengan Ekuador dan Kondisi Terkini: 330 Anggota Geng Ditangkap

Presiden Daniel Noboa merespons dengan mengeluarkan dekrit. Ia mengumumkan negara sedang dalam keadaan "konflik bersenjata internal". Noboa menetapkan 20 geng kartel narkoba sebagai kelompok teroris, salah satunya Los Choneros.

"Kami berada dalam keadaan perang dan kami tidak bisa menyerah," tegas Daniel Noboa.

Pernyataan ini sekaligus menegaskan pengumuman keadaan darurat yang sudah disampaikan pada Senin (8/1).

Hal tersebut dipicu setelah pemimpin geng narkoba paling kuat di Ekuador, Adolfo Macías, kabur dari penjara. Kemudian diikuti aksi penculikan terhadap belasan polisi hingga 125 sipir yang disandera di dalam penjara.

Laksamana Jaime Vela, Kepala Komando Gabungan Angkatan Bersenjata Ekuador, sebagaimana mengutip Reuters, menyatakan aksi kekerasan selama ini termasuk reaksi atas rencana Noboa yang ingin membangun penjara dengan keamanan tinggi bagi para pemimpin geng.

"Mereka telah menciptakan gelombang kekerasan untuk menakut-nakuti penduduk," tutur Vela.

Berdasarkan dekrit yang diumumkan Daniel Noboa, pihak militer kini mentargetkan untuk memburu geng-geng tersebut.

Hari Rabu, (10/1), pemerintah Ekuador menyampaikan pihaknya telah mengangkap 330 orang, termasuk yang menyerang TC Televisión. Mereka menghadapi tuduhan dugaan tindakan terorisme.

Pasukan keamanan di seluruh Ekuador juga dalam kondisi siaga. Aparat menjaga rumah sakit, angkutan umum, serta kantor-kantor berita.

Tak hanya itu, otoritas setempat turut memerintahkan kepada para guru dan siswa sekolah agar menyelenggarakan kelas jarak jauh alias online hingga hari Jumat (12/1).

Sejumlah negara di Amerika Latin ikut memantau kondisi di Ekuador. Peru mengumumkan keadaan darurat di sepanjang garis perbatasan.

Brasil, Kolombia, dan Chile menyatakan dukungan atas tindakan Presiden Daniel Noboa. China menutup kedutaan besar dan konsulat hingga menunggu adanya pemberitahuan berikutnya.

Baca juga artikel terkait EKUADOR atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra