Menuju konten utama

Profil Adolfo Macias "Fito" Bos Mafia Kartel Narkoba Ekuador

Adolfo Macias atau Fito melarikan diri dari penjara yang membuat Ekuador dalam situasi darurat. Bagaimana sepak terjang bos kartel narkoba Los Choneros itu?

Profil Adolfo Macias
Tentara berpatroli di luar istana pemerintah selama keadaan darurat di Quito, Ekuador, Selasa, 9 Januari 2024. Negara itu dilanda serangkaian serangan setelah pemerintah memberlakukan keadaan darurat setelah kelompok-kelompok kuat melarikan diri. pemimpin geng dari penjara. AP/Dolores Ochoa

tirto.id - Adolfo Macias alias Fito melarikan diri dari penjara Ekuador pada Minggu (7/1/2024) waktu setempat. Akibat pelarian bos kartel narkoba ini, Presiden Ekuador Daniel Noboa sampai mengeluarkan dekrit keadaan darurat.

Mengutip laman Reuters, Komandan Polisi Nasional Ekuador Jenderal Cesar Zapata awalnya menyebutkan salah satu tahanan kelas kakap telah menghilang dari Penjara Guayaquil.

Kendati tidak disampaikan secara spesifik identitas tahanan tersebut, kejaksaan meyakini dugaan pelarian Adolfo Macias. Macias saat ini berstatus tahanan paling dicari di Ekuador. Pelariannya turut memaksa pihak keamanan mengumumkan operasi khusus.

"Kami berterima kasih atas keberanian dan komitmen pasukan penegak hukum dalam operasi yang melibatkan lebih dari 3.000 orang telah mengintervensi penjara untuk mencari tahanan yang paling dicari," beber juru bicara kepresidenan Roberto Izurieta.

Selang sehari setelah pelarian Adolfo Macias, Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat pada Senin (8/1). Tentara dan polisi memungkinkan untuk melakukan segala tindakan selama 60 hari.

Pergerakan warga dibatasi dalam melakukan perjalanan dan pertemuan. Jam malam juga diberlakukan sejak pukul 23.00-05.00 waktu setempat.

"Waktunya sudah habis bagi mereka yang dihukum karena perdagangan narkoba, pembunuhan, dan kejahatan terorganisir untuk memberi tahu pemerintah apa yang harus dilakukan," tutur Noboa via The Guardian.

Adolfo Macias Dalang Pembunuhan Capres Ekuador?

Adolfo Macias memiliki nama lengkap José Adolfo Macías Villamar. Ia juga kerap dipanggil dengan sebutan Fito. Adolfo Macias alias Fito adalah bos kartel narkoba Los Choneros.

Organisasi ini dikait-kaitkan dengan aksi pemerasan, pembunuhan, dan perdagangan narkoba. Mereka juga dituduh mengendalikan penjara-penjara utama di Ekuador.

Time menyebutkan Adolfo Macias termasuk salah satu penjahat yang paling berbahaya di Ekuador. Bersama anggota Los Choneros yang ada di balik jeruji besi, mereka menguasai penjara.

Aktivitas Los Choneros diyakini meluas hingga ke luar penjara dan berfungsi sebagai kaki tangan kartel Sinaloa asal Meksiko.

Pada 2011, Fito dijatuhi hukuman 34 tahun penjara atas tuduhan berbagai kejahatan. Di antaranya adalah kasus perdagangan narkoba dan aksi pembunuhan.

Meskipun sudah ditahan, ia diketahui baru memimpin gengnya pada 2020 usai kematian bos sebelumnya, Jorge Luis Zambrano González atau Rasquiña.

Pria 44 tahun ini memiliki catatan keluar masuk penjara. Pada Februari 2013, ia melarikan diri dari La Roca. Penjara yang memiliki keamanan maksimum di Kompleks Lembaga Pemasyarakatan Guayas.

Bersama 17 orang lainnya, mereka menjadi buronan selama berbulan-bulan dan akhirnya tertangkap lagi pada Mei 2013.

Adolfo Macias lantas dipindahkan dari penjara La Roca yang memiliki keamanan tinggi ke penjara regional di Guayaquil, lokasi yang menjadi markas besar jaringan kriminalnya.

El Pais menuliskan, Fito tanpa rasa takut bebas berkeliaran di dalam penjara tersebut. Penggeledahan sempat dilakukan aparat. Mereka menemukan senjata, narkoba, uang, ponsel, peralatan satelit, drone, peralatan olahraga, hingga botol wiski.

Untuk urusan politik, Fito juga ikut terseret dalam kasus pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio.

Villavicencio adalah kandidat yang menentang kartel obat bius. Akan tetapi, ia tewas setelah ditembak pada saat kampanye di Quito, Agustus 2023. Fito disebut-sebut sebagai pihak yang memerintahkan membunuh Villavicencio.

Baca juga artikel terkait EKUADOR CHAOS atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra