tirto.id - Putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, KGPAA Hamangkunegoro yang akrab disapa Gusti Purbaya, dikabarkan akan dinobatkan sebagai Pakubuwana XIV pada Sabtu, 15 November 2025 mendatang.
Informasi penobatan Pakubuwana XIV pada Sabtu, 15 November, itu telah dikonfirmasi oleh kakak Hamangkunegoro sekaligus anak tertua Pakubuwana XIII, GKR Timoer pada Rabu (12/11/2025).
Sebelumnya, kabar penobatan Hamangkunegoro sebagai PB XIV merebak setelah beredar surat undangan Panitia Jumeneng Dalem Nata Binayangkare Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kepada kalangan internal dan awak media.
Sesuai rencana, prosesi penobatan atau upacara Jumenengan Dalem itu di kompleks Keraton Surakarta/Solo. Rangkaian acara dijadwalkan dimulai pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, KGPAA Hamangkunegoro sudah berucap ikrar kesetiaan dan kesanggupan meneruskan takhta yang ditinggalkan ayahnya. Ikrar itu disampaikan pada Rabu (5/11) lalu, ketika pelepasan jenazah Pakubuwana XIII.
Meskipun KGPAA Hamangkunegoro merupakan anak laki-laki kedua dari Pakubuwana XIII, ia merupakan putra mahkota yang dipilih sendiri oleh mendiang Raja Solo itu pada 2022 lalu.
Jika berjalan sesuai rencana, penobatan itu akan dilaksanakan setelah Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta, KGPA Tedjowulan, sempat mengutarakan pendapat yang berbeda tentang penerus Pakubuwana XIII.
Pada 5 November lalu, Tedjowulan mengungkapkan bahwa penentuan penerus takhta Raja Solo masih terlalu dini. Kala itu ia menyebut bahwa pihaknya dan keluarga kerajaan belum menerapkan siapa yang akan jadi Raja Solo berikutnya.
Ia menyatakan bakal mengumpulkan anak-anak Pakubuwana XII (ayah PB XIII) untuk menyatukan pandangan terkait penerus takhta.
Tedjowulan juga menyatakan dalam keterangannya itu bahwa ia akan menjalankan fungsi ad interim selaku Raja Solo hingga Pakubuwana XIV dinobatkan secara resmi.
Sosok Hamangkunegoro yang Dinobatkan sebagai PB XIV, Naik Takhta Usia Berapa?
Jika betulan dinobatkan sebagai PB XIV, KGPAA Hamangkunegoro akan resmi jadi Raja Solo di usianya yang masih tergolong muda.
Ia diperkirakan berusia 23 tahun. Hal tersebut diketahui melalui beberapa unggahan Instagram resmi Keraton Kasunanan Surakarta, @kraton_solo, saat memberi ucapan selamat ulang tahun kepada sang pangeran.
Seperti pada 26 September 2022, akun tersebut mengunggah ucapan selamat ulang tahun ke-20 untuk KGPAA Hamangkunegoro. Dua tahun berselang, pada 26 September 2024, ucapan selamat juga diunggah akun Keraton Solo yang disebut berulang tahun ke-22.
Berdasarkan dua unggahan itu, KGPAA Hamangkunegoro diperkirakan berusia 23 tahun pada November 2025. Dengan demikian, dalam acara penobatan Pakubuwana XIV pada Sabtu mendatang, KGPAA Hamangkunegoro diperkirakan berusia 23 tahun.
Sebelum Pakubuwana XIII tutup usia, KGPAA Hamangkunegoro acap kali tampak diikutkan dalam berbagai kegiatan resmi ayahnya itu. Hal ini terjadi terutama setelah Hamangkunegoro ditunjuk jadi putra mahkota pada 2022 lalu.
Anak semata wayang permaisuri KRAy Adipati Pradapaningsih atau GKR Pakubuwana itu juga pernah menjadi utusan keraton dalam pertemuan dengan Pemerintah Kota Solo. Seperti ketika ia bertemu dengan Wali Kota Solo kala itu, Gibran Rakabuming Raka, pada 2023 lalu guna membahas upaya revitalisasi keraton.
"Aktivitas kenegaraan" ia lakukan di tengah studinya di Universitas Diponegoro (Undip). Hamangkunegoro tercatat sebagai mahasiswa hukum di kampus Tembalang.
Berdasarkan laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDdikti), Hamangkunegoro merupakan mahasiswa angkatan 2020 dan lulus dari Undip pada 2024 lalu. Ia teregistrasi dengan nama sebelum menjadi putra mahkota yakni Kanjeng Gusti Pangeran Harya Puruboyo.
Setahun setelah lulus kuliah, Hamangkunegoro akan didapuk jadi Raja Solo, sebagai Pakubuwana XIV guna melanjutkan takhta yang ditinggalkan ayahnya.
Dalam proses penobatan Pakubuwana XIV itu, Hamangkunegoro akan menyaksikan tarian pusaka Bedhaya Ketawang sebagaimana para pendahulunya.
Tarian sakral itu merupakan tarian khusus yang hanya boleh dilakukan di dalam Keraton Kasunanan Surakarta dan dipentaskan hanya untuk penobatan raja atau ulang tahun penobatan raja.
Bedhaya Ketawang dipercaya menampilkan kisah perjumpaan dan perkawinan Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul, sosok supranatural penguasa laut selatan dalam legenda.
Pada masanya, legenda Jawa dari abad ke-16 itu kemudian menjadi alat legitimasi kekuasaan trah Mataram untuk mendirikan kerajaan di Pulau Jawa.
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan
Masuk tirto.id


































