tirto.id - Pakistan dan Afghanistan gagal mencapai kesepakatan dalam perundingan damai yang berlangsung di Istanbul, Turki pada 6-7 November 2025.
Dalam perundingan yang dimediasi oleh Turki dan Qatar itu, Afghanistan dipimpin Kepala Intelijen Taliban, Abdul Haq Wasiq. Sementara di sisi satunya, dipimpin oleh Kepala Badan Intelijen Antar-Layanan Pakistan, Letnan Jenderal Asim Malik.
Juru bicara pemerintah Afghanistan, Zabihullah Mujahid, menyalahkan Pakistan yang mengajukan tuntutan tidak masuk akal.
“Tuntutan Pakistan dalam negosiasi tidak masuk akal dan pembicaraan tidak dapat dilanjutkan, pertemuan berakhir, dan pembicaraan saat ini terhenti,” tutur Mujahid seperti diberitakan PBS News.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengatakan kepada saluran berita swasta Geo News bahwa perundingan telah berakhir tanpa adanya rencana pertemuan di masa depan.
Ia menambahkan bahwa gencatan senjata akan tetap berlaku selama tidak dilanggar pihak Afghanistan. Mujahid juga menjelaskan hal yang sama mengenai gencatan senjata tersebut.
“Gencatan senjata yang telah ditetapkan belum dilanggar oleh kami sejauh ini, dan kami akan terus mematuhinya,” kata Mujahid dalam konferensi pers di Kandahar, Afghanistan, pada Sabtu (8/11).
Apakah Perang Pakistan vs Afghanistan Berkecamuk Lagi?
Kegagalan perundingan di Istanbul terjadi setelah pejabat Afghanistan melaporkan bahwa empat warga sipil tewas dan lima lainnya terluka dalam bentrokan lintas perbatasan pada 6 November 2025 di Spin Boldak.
Dilansir Radio Free Europe Radio Liberty, Asif menjelaskan bahwa kegagalan kesepakatan dalam perundingan damai di Istanbul dapat menyebabkan perang terbuka antara Pakistan dan Afghanistan.
Perang Pakistan dan Afghanistan di bulan Oktober telah menyebabkan banyak korban jiwa.
Afganistan mengonfirmasi kematian warga sipil mencapai 50 orang dan 450 lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, 23 tentara Pakistan dikonfirmasi telah tewas dan 29 lainnya luka-luka.
Afghanistan dan Pakistan sepakat untuk melakukan gencatan yang ditengahi di Doha pada 19 Oktober 2025.
Akan tetapi, setelah melalui beberapa putaran perundingan yang dimediasi Turki dan Qatar di Istanbul sejak bulan lalu, kesepakatan tidak dihasilkan.
Berita terbaru tentang kondisi perang Pakistan dan Afghanistan dapat dilihat secara gratis melalui tautan sebagai berikut:
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id

































