Menuju konten utama

Benarkah Makan Mie Instan Tak Baik Buat Atlet dan Apa Dampaknya?

Pemain Timnas Indonesia kedapatan memasak mie instan selama pemusatan latihan (TC). Benarkah mie instan tak baik untuk atlet dan apa dampaknya?

Benarkah Makan Mie Instan Tak Baik Buat Atlet dan Apa Dampaknya?
Ilustrasi mie instan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menegur pemain yang makan mie instan di sela pemusatan latihan (TC) di Turki. Benarkah makan mie instan tak baik bagi atlit seperti pesepakbola dan apa dampaknya?

Saat ini, Witan Sulaeman dan kawan-kawan yang tergabung dalam skuad senior Timnas Indonesia sedang mematangkan persiapan jelang Piala Asia yang digelar di Qatar mulai 12 Januari 2024 mendatang.

Potongan video yang menampilkan Witan Sulaeman tengah memasak mie instan memang sempat beredar. Video tersebut diunggah rekan Witan sendiri di Timnas Indonesia, yaitu Marselino Ferdinan.

Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengatakan bahwa para pemain tersebut sudah memperoleh teguran dari coach Shin Tae-yong.

"Sudah diberi teguran oleh pelatih Shin Tae-yong kepada para pemain tersebut. Mereka mengaku hanya bercanda, karena makanan yang tersedia sudah lebih dari cukup disiapkan oleh pihak hotel tempat menginap timnas," kata Zainudin Amali, dikutip dari Antaranews.

Kasus video pemain Timnas Indonesia yang kedapatan masak mie instan menimbulkan pertanyaan terkait dampak konsumsi makanan itu bagi seorang atlet. Benarkah makan mie instan tak baik untuk atlet?

Benarkah Makan Mie Instan Tak Baik Buat Atlet dan Apa Dampaknya?

Sebagai makanan, mie instan memang bisa menjadi solusi praktis saat lapar. Tak butuh persiapan panjang untuk mengolahnya. Sejumlah bumbu pendukung telah tersedia dalam kemasan mie instan.

Alasan praktis ini membuat mie instan cukup digemari banyak orang, mulai dari pelajar, pekerja profesional, bahkan atlet. Namun, penting diketahui, konsumsi mie instan juga perlu dibarengi pengetahuan akan potensi kandungannya.

Dikutip dari Runsociety, mie instan pada umumnya tinggi akan karbohidrat, lemak sedang, dan rendah protein. Di sisi lain, terdapat kandungan natrium yang tinggi, bahan tambahan buatan, dan pengawet.

Kandungan karbohidrat tinggi dalam mie instan memang diakui menjadi sumber energi yang cepat. Hal ini bisa menjadi bekal sebelum melakukan olahraga jangka panjang dan intens. Namun, manfaat ini bukan berarti membenarkan konsumsi mie instan secara sembarangan.

Masih mengutip Runsociety, memprioritaskan konsumsi makanan yang padat nutrisi demi mendukung kesehatan tetaplah penting, alih-alih hanya mengandalkan mie instan. Selain itu, tingkat konsumsi mie instan juga perlu diperhatikan.

Menurut Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi, pakar sekaligus Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), konsumsi mie instan disarankan hanya 1 kali dalam seminggu.

Adanya batas konsumsi mie instan merupakan upaya untuk membentengi diri dari dampak buruk mengonsumsinya teralu sering. Sebab, dikutip dari WebMD, makan mie instan lebih dari 2 kali seminggu bisa meningkatkan risiko gangguan metabolik.

Gangguan metabolik dipicu oleh kandungan natrium yang tinggi dalam mie instan. Kandungan tersebut dapat menyentuh angka 1.000 miligram (mg) hingga 1.200 mg untuk merek-merek populer.

Tingkat konsumsi natrium orang dewasa tidak boleh lebih dari 2.300 mg. Bila mengonsumsi mie instan, tubuh sudah memenuhi separuh dari standar konsumsi natrium.

Natrium merupakan penyebab meningkatnya tekanan darah yang berimbas pada timbulnya masalah kesehatan, seperti stroke dan penyakit jantung. Obesitas dan diabetes juga masih tergolong risiko dari konsumsi natrium yang berlebihan.

Meski perempuan lebih berisiko terkena gangguan metabolik akibat kerap konsumsi mie instan, hal ini tak menutup kemungkinan dapat terjadi pada kelompok lain. Tak terkecuali orang yang sudah menjaga pola makan maupun orang yang memiliki aktivitas fisik tinggi.

Baca juga artikel terkait MIE INSTAN atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Iswara N Raditya