tirto.id - Sebagai orang Indonesia, tentu kita sudah sangat familiar dengan berbagai jenis mi instan. Ya, makanan yang sering disebut-sebut sebagai ‘makanan kebangsaaan anak-kos’ ini sangat murah dan mudah diperoleh.
Saat ini ada berbagai macam rasa dan jenis mi instan yang beredar di pasaran. Pengolahannya yang praktis menjadi pilihan ‘masak cepat’ oleh banyak orang. Harga mi instan di Indonesia sendiri pun tergolong murah dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, bukan hanya ‘anak kos’ saja.
Namun, sejak dulu sudah banyak yang meragukan nutrisi yang terkandung dalam mi instan. Alasannya tentu saja karena mi instan mengandung garam yang tinggi serta penguat rasa atau MSG.
Dilansir dari Healthline, mi instan yang dijual di pasaran kebanyakan dibuat dengan menggunakan tepung terigu yang sebetulnya mengandung beberapa nutrisi seperti karbohidrat, zat besi, dan dan vitamin B. Sayangnya, mi instan tidak mengandung nutrisi penting lainnya seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan magnesium.
Ditambah kadar sodium yang terkandung di dalam bumbunya sangat tinggi. Sodium sebetulnya merupakan salah satu mineral yang baik untuk tubuh, hanya saja dalam takaran yang tepat. Terlalu banyak sodium, seperti garam akan mendatangkan berbagai masalah bagi kesehatan.
WHO merekomendasikan mengonsumsi garam sebanyak 2 gram sehari. Sementara, dalam satu bungkus mi instan, setidaknya terdapat 1,760 miligram garam atau setara dengan 88 persen kebutuhan garam dalam satu hari.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung, penyakit jantung, dan stroke. Tingginya kandungan sodium dalam tubuh dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah yang dapat memengaruhi kondisi jantung dan ginjal. Bagi orang-orang yang sensitif, konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan efek seperti pusing dan mual.
Meskipun begitu, bukan berarti tidak boleh mengonsumsi mi instan. Menikmatinya dengan bijak adalah kuncinya. Pastikan untuk membatasi asupan mi instan dan tidak menggunakannya sebagai makanan pengganti terlalu sering.
Cara lain adalah dengan mengolahnya dengan lebih baik. Menurut Healthline, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengolah mi instan dengan lebih sehat, seperti berikut:
- Menambahkan berbagai macam sayuran seperti sawi, kol, wortel, ataupun kubis. Sayuran berfungsi sebagai penambah nutrisi dan serat dalam satu piring mie instan.
- Masukkan bahan-bahan berprotein tinggi seperti telur, suiran ayam, ikan, atau tahu. Hal ini karena dalam satu bungkus mie instan mengandung protein yang rendah.
- Jika memungkinkan beli mi instan yang rendah sodium. Atau jika tidak, Anda bisa mengurangi jumlah bumbu yang disediakan dalam satu bungkus. Anda bisa membuat bumbu sehat versi Anda sendiri yang rendah garam.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno