tirto.id - Mie instan kerap disandingkan dengan berbagai mitos yang beredar di masyarakat. Memakan mie instan sering disebut berbahaya, tidak baik untuk kesehatan, dan tidak bergizi. Salah satu anggapan tentang makan mie instan ialah sering kali dikaitkan sebagai penyebab usus buntu.
Konsumsi mie instan sering dibicarakan tak baik untuk kesehatan, terutama untuk proses pencernaan. Namun, benarkah mie instan bisa bikin usus buntu? Bagaimana penjelasannya?
Seperti yang umum diketahui, mie instan merupakan makanan cepat saji yang begitu populer di tengah masyarakat Indonesia. Rasa gurih yang ditawarkan berpadu dengan proses penyajian yang mudah dan harga yang tergolong murah.
Tak heran mie instan jadi solusi makan di kala tanggal tua, terutama bagi anak kos. Selain itu, mie instan juga menjadi pilihan favorit banyak orang.
Hanya saja, di balik kenikmatan mie instan, kerap muncul pikiran khawatir di tengah masyarakat tentang dampak mie instan untuk kesehatan. Terlebih khusus kesehatan pencernaan.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, salah satu mitos yang beredar ialah mie instan menjadi penyebab usus buntu. Benarkan demikian? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Apakah Makan Mie Bisa Menyebabkan Usus Buntu?

Apakah makan mie instan bisa menyebabkan usus buntu? Ini menjadi pertanyaan penting yang perlu dijelaskan.
Mie instan adalah jenis mie yang sudah dimasak sebelumnya dan biasanya dijual dalam kemasan. Melansir laman Healthline, bahan yang umum digunakan dalam mie instan mencakup tepung, garam, dan minyak kelapa sawit.
Paket penyedap rasa umumnya mengandung garam, penyedap rasa, dan monosodium glutamat (MSG). Setiap kemasan berisi mie kering serta sebungkus penyedap dan atau minyak untuk bumbu.
Berdasarkan laman RS Premier Surabaya, memakan mie instan tidak menyebabkan usus buntu. Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa konsumsi mie instan secara langsung menyebabkan usus buntu.
Dijelaskan pula oleh dr. Riska Larasati dalam laman Alodoc, konsumsi mie instan terus menerus bukanlah penyebab usus buntu. Kendati demikian, konsumsi mie instan terlalu sering tidak baik untuk kesehatan.
Konsumsi mie instan tidak baik karena kandungan gizi yang tidak seimbang, kalori terlalu tinggi, tinggi natrium, pengawet, dan sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi, konsumsi cairan cukup supaya nutrisi tubuh terpenuhi
Usus buntu atau appendicitis adalah kondisi peradangan pada apendiks, yakni kantung kecil berbentuk seperti jari yang menempel pada usus besar. Penyebab utamanya adalah sumbatan, baik oleh tinja, benda asing, infeksi, maupun pembengkakan jaringan karena infeksi.
Mie instan bukanlah termasuk dalam daftar penyebab tersebut. Melansir laman RS Premier Surabaya, makanan seperti biji cabai, permen karet, atau mie instan tidak terbukti secara medis menjadi penyebab langsung usus buntu.
Dengan demikian, anggapan mie instan menyebabkan usus buntu termasuk mitos. Meskipun begitu, perlu diperhatikan baik-baik intensitas konsumsi mie instan.
Jangan sampai terlalu sering makan mie instan karena kandungan gizi mie instan tidaklah seimbang. Terdapat kandungan kalori dan natrium yang tinggi serta mengandung pengawet.
Melansir laman Healthline, mengonsumsi mie instan dalam jumlah sedang mungkin tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Namun, nilai gizinya rendah dan sering mengonsumsinya dapat berpotensi pada kualitas diet yang buruk.
Sekitar setengah dari mie instan mengandung vitamin dan mineral, termasuk zat besi. Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi susu dan mie yang diperkaya zat besi dapat mengurangi risiko anemia, suatu keadaan yang disebabkan kekurangan zat besi.
Bukan Usus Buntu, Ini Kondisi di Usus yang Terjadi saat Keseringan Makan Mie

Dijelaskan secara tegas sebelumnya bahwa mie instan bukanlah penyebab usus buntu. Namun, fakta tersebut bukan berarti mie instan kemudian dianggap aman dikonsumsi setiap harinya.
Mie instan mengandung bahan pengawet, natrium tinggi, dan serat yang rendah. Kandungan tersebut berpotensi memicu gangguan pencernaan lainnya.
Risiko utama konsumsi mie instan berlebihan ialah dapat menyebabkan sembelit atau konstipasi. Mie instan cenderung rendah serat. Padahal serat sangatlah penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna.
Kurangnya serat dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Ini menyebabkan rasa ridak nyaman di perut hingga gangguan buang air besar.
Melansir laman Healthline, mayoritas mie instan mengandung bahan monosodium glutamat (MSG). MSG adalah bahan tambahan makanan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.
Meskipun MSG aman dikonsumsi, tetapi ada potensi efek yang ditimbulkan untuk kesehatan. MSG juga ditemukan secara alami dalam produk, seperti protein nabati terhidrolisis, ekstrak ragi, ekstrak kedelai, tomat, dan keju.
Beberapa penelitian juga mengaitkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan kenaikan berat badan dan bahkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual. Namun, penelitian lain juga menyebutkan bahwa tidak ada temuan hubungan antara berat badan dan MSG ketika orang mengonsumsinya dalam jumlah sedang.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa MSG dapat berdampak negatif pada kesehatan otak. Satu penelitian tabung reaksi menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak yang sudah matang.
Namun demikian, penelitian lain menunjukkan bahwa MSG yang dikonsumsi kemungkinan besar tidak terlalu berpengaruh terhadap kesehatan otak. Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki kepekaan terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.
Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderita dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.
Konsumsi mie instan terlalu sering bisa memunculkan risiko peningkatan tekanan darah karena kandungan natrium yang tinggi. Potensi penumpukan zat aditif dalam jangka panjang juga bisa berdampak pada metabolisme tubuh.
Selain itu, makan mie instan setiap hari juga bisa menyebabkan usus menjadi kotor atau menghambat pergerakan normalnya. Kondisi ini bukanlah usus buntu, tetapi bisa memicu keluhan seperti kembung, perut begah, hingga gangguan penyerapan nutrisi.
Keadaan tersebut bisa saja terjadi disebabkan konsumsi berlebihan dan tidak diimbangi makanan sehat lainnya. Perhatikan keseimbangan gizi yang dibutuhkan dalam tubuh. Jika sampai setiap hari konsumsi mie instan, maka ini menimbulkan dampak tidak baik untuk kesehatan.
Mie instan sebagai penyebab usus buntu terbukti sebagai mitos belaka. Namun, konsumsi mie instan yang terlalu sering dapat berdampak negatif untuk kesehatan sistem pencernaan.
Jika hanya sesekali memakan mie instan tidaklah masalah sembari dilengkapi dengan nutrisi lain. Dengan demikian, mie instan tetap aman dikonsumsi sesekali asalkan tidak berlebihan dan perlu diimbangi dengan pola makan yang sehat kaya serat, air, dan nutrisi lain.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id


































