Menuju konten utama

Benarkah Kate Middleton Koma Usai Jalani Operasi Perut?

Apakah benar Kate Middleton koma? Simak penjelasan dari pihak Kerajaan Inggris mengenai kondisi kesehatan Princess of Wales.

Benarkah Kate Middleton Koma Usai Jalani Operasi Perut?
Duchess Of Cambridge Kate Middleton. [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Kondisi kesehatan Kate Middleton menjadi perbincangan setelah tersebar kabar bahwa istri dari Pangeran William itu sedang tidak sadarkan diri usai jalani operasi perut. Lalu, benarkah Kate Middleton koma usai jalani operasi perut?

Kabar mengenai Kate Middleton koma itu tersiar saat jurnalis Spanyol, Concha Calleja, mengatakan di dalam acara TV-nya, Fiesta, bahwa dia telah "berbicara dengan seorang ajudan dari Rumah Tangga Kerajaan tanpa direkam” Calleja menuturkan bahwa nyawa Kate saat ini "dalam bahaya besar."

"Para dokter harus mengambil keputusan drastis pada saat itu karena komplikasi yang muncul," ungkap Calleja. "Keputusannya adalah menempatkannya dalam kondisi koma. Mereka harus mengintubasinya."

"Ada komplikasi serius yang tidak mereka duga karena operasinya berjalan dengan baik, tetapi periode pasca operasi tidak berjalan dengan baik," katanya.

Klaim yang diucapkan oleh Calleja itu lalu viral dan menjadi perbincangan publik, menyebabkan banyak spekulasi mengenai kondisi kesehatan Kate Middleton.

Newsweek melaporkan, Princess of Wales menjalani operasi perut pada 16 Januari 2024, Istana Kensington mengatakan, dia akan menghabiskan dua minggu di rumah sakit untuk menjalani perawatan pasca operasi.

Namun, sudah lebih dari satu bulan usai operasi itu dilaksanakan, tidak ada foto-foto yang menunjukkan Kate Middleton meninggalkan rumah sakit yang dirilis, sehingga membuat teori konspirasi mulai berkembang.

Benarkah Kate Middleton Koma?

Kabar yang mengatakan Kate Middleton koma itu ditepis oleh pihak kerajaan Inggris. "Itu benar-benar omong kosong," kata seorang sumber istana kepada The Times.

"Tidak ada upaya yang dilakukan oleh jurnalis itu untuk mengecek kebenaran dari apa yang dikatakannya kepada siapa pun di dalam istana. Pada dasarnya, itu benar-benar dibuat-buat, dan saya akan menggunakan bahasa Inggris yang sopan di sini: itu sama sekali tidak benar," tuturnya.

Istana Kensington mengumumkan pada 17 Januari bahwa Princess of Wales menjalani "operasi perut yang telah direncanakan" di The London Clinic pada hari sebelumnya. Meskipun diagnosisnya dirahasiakan, namun diketahui bahwa penyakitnya bukan kanker.

Pihak istana menambahkan bahwa operasi tersebut "berhasil," namun pemulihannya akan mengharuskannya untuk tinggal di rumah sakit hingga dua minggu.

Setelah 13 hari di The London Clinic, Putri Kate kembali ke rumah di Windsor pada hari Senin, di mana ia akan melanjutkan pemulihannya. Dia diperkirakan tidak akan kembali ke tugas kerajaan sampai setelah Paskah, kata pihak istana.

"Princess of Wales menghargai ketertarikan yang akan ditimbulkan oleh pernyataan ini. Dia berharap publik akan memahami keinginannya untuk menjaga kenormalan sebanyak mungkin bagi anak-anaknya; dan keinginannya agar informasi medis pribadinya tetap bersifat pribadi," kata Istana Kensington dalam pernyataan awal mereka tentang berita kesehatan tersebut.

"Oleh karena itu, Istana Kensington hanya akan memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan kesehatan Yang Mulia ketika ada informasi baru yang signifikan untuk dibagikan."

Sebelumnya, Pangeran William mengambil cuti dari tugas kerajaan untuk membantu keluarganya selama masa pemulihan istrinya. Putra Mahkota Kerajaan Inggris itu telah kembali menjalankan tugas kerajaan seperti biasanya sejak Rabu, 7 Februari 2024.

Daily Mail melaporkan, Kate Middleton keluar dari rumah sakit hanya beberapa jam sebelum Raja Charles III juga meninggalkan London Clinic setelah menjalani rawat inap selama tiga hari untuk memulihkan diri dari operasi prostat.

Pada 29 Januari, Raja Charles terekam dalam foto meninggalkan rumah sakit melalui pintu masuk depan setelah keluar dari rumah sakit, sementara Kate, sesuai dengan keinginannya untuk mendapatkan privasi, pergi secara diam-diam.

"Dalam kasus Putri dan Raja, ini menunjukkan penanganan masalah yang sangat pribadi dan sangat sensitif yang tidak akan Anda lihat di masa lalu. Ini akan menjadi respons yang jauh lebih terjaga. Hal ini menunjukkan bahwa mereka beradaptasi dengan perkembangan zaman," kata penulis kerajaan Robert Hardman kepada People.

"Ya, publik memiliki hak untuk mengetahui beberapa hal, tetapi tidak semuanya," tambahnya.

Baca juga artikel terkait KATE MIDDLETON atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra