Menuju konten utama

Bagaimana Anggota Kerajaan Inggris Membesarkan Anak-anaknya?

Diana Spencer, Kate Middleton, dan Meghan Markle adalah tiga perempuan kerajaan yang tidak membesarkan anak sesuai aturan keluarga kerajaan Inggris.

Bagaimana Anggota Kerajaan Inggris Membesarkan Anak-anaknya?
Meghan Markle dan Pangeran Harry meninggalkan Kapel St. George di Kastil Windsor setelah pemberkatan pernikahan mereka di Windsor, Inggris, Sabtu (19/5). ANTARA FOTO/Gareth Fuller/Pool via REUTERS/djo/18

tirto.id - Awal bulan lalu Kerajaan Inggris memberikan pernyataan resmi bahwa peristiwa kelahiran anak pertama Meghan Markle dan Pangeran Harry akan dirahasiakan dari publik. Senin (6/5) buah hati Markle dan Harry lahir dan diberi nama Archie Harrison Mountbatten-Windsor. Nama dan foto bayi itu baru resmi rilis ke publik pada Rabu (8/5).

Sebelumnya, Vanity Fair mengabarkan pasangan Harry-Markle membatasi informasi tentang bayi mereka. Informasi seperti lokasi dan waktu kelahiran bayi, sosok-sosok yang menemani Markle saat proses kelahiran, serta bagaimana anak tersebut akan dibesarkan, dianggap tidak relevan diketahui publik.

Reader’s Digest mencoba memperkirakan cara Markle membesarkan anak berdasar gaya hidupnya. Jurnalis Reader's Digest Kelly Bryant menyatakan mungkin saja Markle membesarkan anak dengan prinsip gaya hidup hijau lewat konsumsi berbagai produk serba organik mengingat Markle adalah seorang vegan yang cukup gemar mengenakan busana ramah lingkungan. Pemilihan Frogmore Cottage di Windsor sebagai tempat tinggal pun dilihat sebagai salah satu jalan agar si anak bisa tumbuh lebih dekat dengan alam.

Markle ingin anaknya punya pola pikir terbuka dan menjalani gaya hidup yang modern. "Dengan memutuskan untuk memanggil putra mereka Archie Harrison Mountbatten-Windsor", tulis Telegraph, Harry dan Markle "memberi sinyal bahwa mereka tidak akan menggunakan gelar untuk si anak sulung".

Keinginan tersebut serupa dengan keinginan Diana dan Kate, dua perempuan ‘pendobrak’ tradisi memperlakukan dan membesarkan anak ala anggota kerajaan Inggris.

Menurut tradisi, setiap anggota keluarga kerajaan wajib melahirkan di dalam istana, disaksikan oleh sekretaris Istana, tidak menyusui anak sendiri, menyekolahkan anak di sekolah khusus atau homeschooling, dan tidak membawa anak kala melakukan kunjungan kenegaraan.

Diana tidak melakukan satu pun hal di atas. William lahir di Rumah Sakit, disusui langsung oleh ibunya, mengenyam pendidikan di sekolah umum, dan beberapa kali ikut orangtuanya melakukan kunjungan kenegaraan.

Mantan istri Pangeran Charles itu ingin buah hatinya hidup seperti anak-anak pada umumnya dan tidak terlena dengan kemewahan fasilitas kerajaan.

Ketika hari libur tiba, Diana mengajak anak-anaknya pergi ke tempat hiburan seperti Disneyland dan mengajak mereka mengantre bersama pengunjung lain kala hendak menikmati wahana permainan. Sang putri juga tak segan mengajak anaknya makan dan bermain di restoran cepat saji McDonald's atau menonton bioskop tanpa pengawalan ekstra.

Saat William beranjak remaja, Diana mengajaknya berkunjung ke rumah sakit dan kamp pengungsian tempat dirinya melakukan kegiatan amal.

“Ibu selalu ingin memastikan bahwa ia benar-benar ‘hadir’ di depan orang yang ia temui. Ia ingin orang merasakan kehangatan saat berinteraksi dengannya. Dan hal itu jadi pelajaran yang sangat penting buatku,” kata William.

Dan kesederhanaan itu pula yang membuat William memutuskan menikahi Middleton, perempuan kelas menengah Inggris yang tidak punya embel-embel bangsawan. Ketika si sulung George lahir, William dan Middleton sepakat untuk menerapkan pola didik seperti yang diselenggarakan Diana.

Bocah lima tahun itu sempat disekolahkan di institusi pendidikan pra-sekolah Montessori. Alasannya, sebagaimana dicatat Carolyn Harris, penulis Raising Royalty: 1000 years of Royal Parenting (2017), adalah William dan Kate percaya sistem pendidikan di tempat itu berfokus pada pengembangan potensi sesuai karakter masing-masing siswa. Para guru dan staf sekolah pun dikabarkan memperlakukan semua murid dengan setara.

Infografik Membesarkan anak ala buckingham

Infografik Membesarkan anak ala buckingham. tirto.id/Quita

Di samping urusan sekolah, William selalu mengupayakan agar kedua anaknya punya cukup waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga sang istri. William membatasi keikutsertaannya dalam agenda liburan kerajaan agar George, Charlotte, dan Louis punya banyak waktu bersama kakek dan nenek dari pihak ibu.

Hello melaporkan bahwa William dan Kate selalu menyediakan waktu untuk menonton tayangan hiburan bersama anak-anak, mengajak mereka bermain bersama para sepupu, olahraga bersama, dan rutin mengajak anak-anak ke museum.

Seperti Charles, William pun kerap membawa anak-anaknya kala melakukan kunjungan kenegaraan.

Bisa jadi William tidak ingin bila kelak anaknya punya memori masa kecil seperti Charles. Elizabeth naik takhta kala umur Charles lima tahun dan hal itu mengharuskan Elizabeth menitipkan Charles kepada sang nenek serta pengasuh. Dampaknya, Charles tidak punya ikatan kuat dengan sang ibu. Ini berbeda dengan adik-adiknya yang lahir setelah Elizabeth berkuasa cukup lama dan bisa mendelegasikan tugas kerajaan demi menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak.

Ketika jadi ayah, Charles berupaya memberikan banyak waktu untuk anak dengan rutin mengajak mereka berlibur dengan berkunjung ke tempat-tempat yang menurutnya punya pemandangan alam menarik. Ia juga selalu berupaya hadir dalam berbagai kegiatan sekolah anaknya.

“Di abad ke-21 ini, kerajaan Inggris terlihat lebih ‘santai’. Pernikahan antar-kelas diizinkan dan sejumlah keturunan ratu/pangeran punya kesempatan untuk berkarier secara independen,” kata Harris kepada Natalie Escobar, jurnalis Atlantic.

Baca juga artikel terkait KERAJAAN INGGRIS atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Windu Jusuf