Menuju konten utama

Hypnobirthing, Teknik Persalinan yang akan Dipakai Meghan Markle

Hypnobirthing adalah metode persalinan dengan memberikan relaksasi pada ibu untuk mempersiapkan proses kelahiran normal dan rasa sakit yang minimum.

Hypnobirthing, Teknik Persalinan yang akan Dipakai Meghan Markle
Ilustrasi melahirkan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Meghan Markle tengah mengandung bayi, hasil pernikahannya dengan Pangeran Harry. Meghan diprediksi akan melahirkan pada Oktober 2019 mendatang.

Terkait persalinan tersebut, juru bicara Kerajaan Inggris, Katie Nichoil mengatakan bahwa Meghan Markle memutuskan untuk memakai teknik persalinan Hypnobirthing.

Lalu, apa itu Hypnobirthing?

Dilansir Mayoclinic, Hypnobirthing adalah metode persalinan yang menggunakan teknik self-hypnosis dan relaksasi untuk membantu wanita merasa siap secara fisik, mental, dan spiritual serta mengurangi kesadarannya akan ketakutan, kegelisahan, dan rasa sakit saat melahirkan.

Self-hypnosis dalam persalinan telah ada selama berabad-abad. Namun, hanya dalam tiga dekade terakhir kelas self-hypnosis ini mulai berkembang di bawah program yang berbeda-beda seperti kelas HypnoBirthing yang terdiri dari The Mongan Method, Hypnobabies, The Leclaire Hypnobirthing Method, dan Hypbirth.

"Terlepas dari beragam program tersebut, tujuan dari hypnobirthing yaitu membantu proses persalinan agar berjalan lebih mudah. Namun, kami tetap menyadari bahwa, persalinan itu sendiri tetap beresiko," kata Marie Mongan pendiri HypnoBirthing.

Menurut Mongan yang juga merupakan ahli hipnoterapi dan hypnoanesthesiologist, secara fisik mustahil bagi tubuh untuk rileks dalam mode bertarung seperti ini.

Tetapi dengan mengganti rasa takut dengan relaksasi, serangkaian bahan kimia juga akan ikut berperan seperti oksitosin, hormon tenaga kerja yang disebut prostaglandin, dan endorfin bergabung untuk mengendurkan otot dan menciptakan rasa nyaman.

Dalam kelas Hypnobrithing akan diajarkan teknik pernapasan dan visualisasi, seperti membayangkan kelahiran yang mudah, dengan mulut rahim terbuka lebar, memungkinkan bayi keluar dengan mudah.

Setiap hari, mereka akan mempraktikkan afirmasi seperti “Saya rileks dan bayi saya rileks," dan "Bayi saya adalah ukuran yang sempurna untuk tubuh saya." Suaminya kemudian akan mengulangi kata-kata kunci itu pada si istri ketika berlatih selama persalinan.

Para perempuan yang mengikuti latihan harian ini membantu mereka menghilangkan gangguan dan mencapai keadaan relaksasi yang dalam setiap waktu.

Mereka juga belajar untuk menolak referensi tentang kesulitan saat melahirkan, menggantikan kata "kontraksi" dan "rasa sakit," dengan istilah-istilah seperti "lonjakan" dan "sensasi" sebagai gantinya.

Dilansir WebMD, Megan Sapp, bidan perawat, mengatakan bahwa praktiknya yang berbasis di Maryland melihat sekitar 40 persen pasien menggunakan hypnobirthing mampu melahirkan ketenangan secara meditative.

Sapp mengatakan bahwa ibu yang menggunakan hypnobirthing cenderung menguras tenaga lebih sedikit dibandingkan dengan metode lain.

Terlepas dari program hypnobirthing tertentu, selalu ada kemungkinan bahwa hal-hal tidak berjalan sesuai rencana selama persalinan.

"Teknik Ini sangat aman. Namun, kunci untuk melahirkan secara alami yang sukses adalah memiliki sikap bahwa kamu melakukan ini untuk dirimu sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain, dan jika kamu tidak bisa melanjutkannya untuk alasan apa pun, tidak ada yang salah dengan berhenti," kata David Keefe, profesor di Langone Medical Center, Universitas New York.

Keefe mengatakan bahwa ibu hamil yang menggunakan hypnobirthing harus memilih dokter yang sepenuhnya mendukung metode ini, dan dia merekomendasikan persalinan berlangsung di rumah sakit karena rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas yang baik.

Infografik SC Hypnobirthing

Infografik SC Hypnobirthing. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PERSALINAN atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo