Menuju konten utama

Bahlil Sebut Proyek Sampah Jadi Listrik Belum Ditugaskan ke PLN

Proyek waste-to-energy belum dipastikan apakah akan digarap oleh PLN atau swasta.

Bahlil Sebut Proyek Sampah Jadi Listrik Belum Ditugaskan ke PLN
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keterangan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Pemerintah belum membahas penugasan kepada PT PLN (Persero) terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau waste-to-energy. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan sedang menunggu rekomendasi dari BPI Danantara mengenai perusahaan yang lolos verifikasi.

“Ooh sampah jadi listrik. Belum ada pembahasan sampai dengan penugasan ke PLN,” tegas Bahlil di kompleks Istana Negara, dikutip Jumat (12/9/2025).

Bahlil menjelaskan, proses saat ini masih berada di tangan Danantara. Badan pengelola investasi tersebut sedang melakukan penjaringan dan verifikasi terhadap perusahaan-perusahaan yang berminat dan kapabel membangun proyek PLTSa.

“Jadi itu kan nanti Danantara, setelah Danantara akan melihat perusahaan apa yang akan masuk, membangun, nanti izinnya akan diberikan dari ESDM,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, akan memberikan izin operasi setelah ada rekomendasi perusahaan yang lolos dari Danantara. “Nanti kita tunggu rekomendasi dari Danantara, perusahaan-perusahaan yang lolos verifikasi dari Danantara itu mana aja, baru nanti kita bantu urus izinnya,” ucap Bahlil.

Tahap selanjutnya, setelah izin terbit dan pembangunan selesai, baru pemerintah akan memfasilitasi kontrak jual beli listrik dengan PLN. “Setelah itu baru kita ada kontrak jual beli dengan PLN,” jelas Bahlil.

Menanggapi pertanyaan mengenai teknologi yang akan digunakan, apakah melalui pembakaran sampah langsung atau berbasis biomassa, Bahlil menyatakan hal itu masih dalam kajian teknis.

“Secara teknis lagi dikaji mana yang cocok. Teknisnya itu yang tahu tim teknis kami dengan tim teknis dari Danantara yang akan mengecek, memvalidasi perusahaan-perusahaan mana saja yang akan cocok,” paparnya.

Ia menambahkan, “Tapi mungkin yang lebih pasnya Danantara dan feasibility studies-nya dari Danantara,” tuturnya.

Adapun, pemerintah akan membangun PLTSa di 30 kota besar dengan potensi produksi listrik rata-rata 20 MW per kota.

Danantara pun akan terlibat di proyek ini dengan target pembangunan di kota-kota besar dengan produksi sampah 1.000 ton per hari. Perpres terkait PLTSa ini sedang digodok dan disebut akan rampung bulan ini.

Baca juga artikel terkait PROFIL BAHLIL LAHADALIA atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana