tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memamerkan kinerja Kementerian ESDM, salah satunya capaian nilai lifting minyak per 2025.
"KPI [key performance index] pendapatan, PNBP [penerimaan negara bukan pajak] kita di 2025 on the track, bahkan mencapai target APBN [anggaran pendapatan dan belanja nasional], lifting kita sekarang sudah di atas APBN," ucapnya di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
Bahlil melanjutkan program hilirisasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian ESDM disebut berjalan dengan baik. Kemudian, listrik desa serta sumur rakyat juga dinilai berjalan dengan baik.
Bahlil menyatakan Kementerian ESDM juga telah menyalurkan izin usaha pertambahan (IUP) ke sejumlah elemen masyarakat. Misalnya, UMKM, dan koperasi.
"Agar kekayaan negara semua dilakukan secara merata, IUP-IUP koperasi, IUP-IUP UMKM telah dimediasi lewat perubahan undang-undang," tuturnya.
Baru-baru ini, Bahlil menjadi sasaran kekesalan netizen di media sosial dengan mengunggah meme wajah dirinya. Namun, Bahlil mengaku memaafkan pengguna media sosial yang mengunggah meme dirinya.
Ketua Umum Partai Golkar itu meminta Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menghentikan laporan sejumlah akun media sosial yang diduga membuat dan turut menyebarkan meme dirinya di Polda Metro Jaya.
Sebab, sejumlah pengguna sosial media disebut telah meminta maaf karena telah mengunggah meme Bahlil.
"Nanti saya akan minta sudah, setop. Apalagi kalau sudah ada yang minta maaf, kan. Allah saja mau memaafkan umatnya ketika dia sudah minta maaf. Apalagi kita manusia. Tidak boleh juga kita melebihi kodrat ilahi kita," ucapnya di komplek Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
Menurut Bahlil, ia telah memanggil petinggi DPP Partai Golkar terkait pelaporan pengguna sosial media tersebut. Bahlil menilai pengguna sosial media secara spontan mengunggah meme dirinya.
Bahlil bakal meminta AMPG untuk memaafkan pengguna sosial media yang mengunggah foto meme dirinya.
"InsyaAllah saya akan memanggil adik-adik saya itu, sayap organisasi, untuk sudah. Kalian yang sudah minta maaf, sudah maafkan. Jangan kita memperpanjang. Tapi jangan lagi, ya, kita memberikan didikan yang baiklah untuk rakyat, bangsa, dan negara," lanjut Bahlil.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id







































