Menuju konten utama
Edukasi

Bagaimana Cara Menghemat Air pada Musim Kemarau?

Bagaimana cara menghemat air pada musim kemarau serta apa saja manfaat menghemat Air bagi lingkungan dan kesehatan akan diulas di artikel berikut ini.

Bagaimana Cara Menghemat Air pada Musim Kemarau?
Ilustrasi Hemat Air. foto/IStockphoto

tirto.id - Musim kemarau atau musim kering adalah periode tahunan di mana suatu wilayah atau daerah mengalami cuaca yang kering dan hujan jarang terjadi atau sangat minim.

Musim kemarau ditandai oleh curah hujan yang rendah atau bahkan tidak ada hujan sama sekali dalam jangka waktu yang berlangsung beberapa bulan hingga bertahun-tahun.

Selama musim kemarau, hal yang kerap terjadi yakni berkaitan dengan kelangkaan air. Curah hujan yang minim mengakibatkan sungai, danau, dan cadangan air terus menerus mengecil, bahkan bisa mengering sepenuhnya.

Musim kemarau yang mengakibatkan kelangkaan air berdampak sangat signifikan pada lingkungan dan kehidupan sehari-hari.

Salah satu dampak musim kemarau yakni terjadinya kekurangan air yang dapat berdampak buruk pada pasokan air bersih, dan pertanian. Tanaman menjadi gersang dan kekeringan dapat menyebabkan kekurangan pangan serta kelaparan.

Selain itu, musim kemarau juga dapat berdampak pada kesehatan manusia. Kekurangan air bersih dapat mengakibatkan penyebaran penyakit, dan kondisi udara yang kering dan berdebu dapat memperburuk masalah pernapasan.

Untuk mengatasi dampak musim kemarau, tindakan konservasi air perlu diterapkan, seperti mengurangi penggunaan air dan menyimpan air hujan.

Pemerintah dan lembaga terkait juga dapat memantau pasokan air dan memberikan bantuan kepada daerah yang terdampak.

Langkah-langkah pencegahan dan persiapan juga penting untuk mengurangi dampak serius musim kemarau pada daerah yang mengalami kekurangan air.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara menghemat air sehari-hari agar pasokan air dapat bertahan lebih lama selama musim kemarau.

Lantas bagaimana cara menghemat air dalam kehidupan sehari-hari?

Cara Menghemat Air pada Musim Kemarau

Ilustrasi Hemat Air

Ilustrasi Hemat Air. foto/IStockphoto

Menghemat air merupakan langkah penting untuk menjaga pasokan air bersih, khususnya selama musim kemarau atau dalam kondisi lingkungan yang rentan kekeringan.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air sehari-hari mulai dari kebiasaan sederhana atau menerapkan perilaku adaptif selama musim kemarau.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini cara menghemat air bersih saat musim kemarau.

1. Matikan keran air saat tidak digunakan

Kendalikan penggunaan air dengan mematikan keran air saat tidak digunakan. Hindari menyalakan keran air saat sedang menyikat gigi. Selain itu, segera matikan keran air saat tidak digunakan.

2. Atur penggunaan air saat mandi

Saat mandi pastikan untuk menggunakan air secara tidak berlebihan. Gunakan air secukupnya dengan menampung air yang akan digunakan untuk mandi pada ember. Dengan demikian, air di bak tidak akan terkuras habis untuk mandi.

3. Hindari mandi dengan durasi lama

Mandi berlama-lama saat musim kemarau memang akan membuat tubuh menjadi terasa segar.

Namun demikian, di tengah musim kemarau gunakan air dengan bijak. Atur durasi mandi, sehingga Anda bisa menghemat air bersih saat kemarau berkepanjangan.

4. Segera perbaiki pipa air yang bocor

Di tengah musim kemarau, sudahi perilaku mengabaikan pipa air yang bocor. Ketika pipa air bocor, air yang seharusnya mengalir ke tempat yang dituju sebagian besar terbuang percuma.

Perbaikan pipa air yang bocor membantu menghentikan pemborosan air atau membuat air terbuang sia-sia.

5. Kurangi pemborosan makanan

Mengolah makanan sangat sarat akan penggunaan air. Untuk itu, mengonsumsi makanan secukupnya sama dengan menggunakan air secukupnya.

Mengonsumsi makanan berlebihan atau bahkan membuang makanan merupakan tindakan pemborosan air.

6. Siram tanaman pada waktu yang tepat

Sirami tanaman di pagi hari atau akhir hari untuk mencegah air langsung menguap di bawah sinar matahari.

Siram tanaman di bagian akar atau tanah langsung sehingga cairannya langsung ke akar atau ke area yang dibutuhkan. Hindari menyiram tanaman dari bagian atas.

7. Tampung air bekas

Menampung air bekas ini bisa dilakukan salah satunya saat mencuci air, mencuci beras atau lainnya. Air bekas mencuci yang ditampung dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.

8. Atur penggunaan mesin cuci

Cuci pakaian saat sudah terkumpul dan dapat mengisi penuh mesin cuci. Dengan cara ini, Anda dapat memanfaatkan listrik dan air secara efektif. Mencuci baju sedikit demi sedikit dengan mesin cuci cenderung akan membuang-buang air.

9. Tidak memandikan ternak

Saat musim kemarau tiba, masyarakat di beberapa wilayah menghindari memandikan ternak mereka. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan air yang terbatas, terutama saat air dari sumber-sumber alami mengering.

Sebagai solusi, mereka membatasi penggunaan air dengan tidak memandikan ternak sehingga tidak membuang-buang air yang ketersediaannya terbatas.

10. Tidak mencuci kendaraan

Sama seperti dalam kasus memandikan ternak, mencuci kendaraan dianggap tidak penting selama musim kemarau. Alih-alih untuk mencuci kendaraan, air yang terbatas dalam periode kemarau dapat digunakan untuk hal yang lebih penting.

Manfaat Menghemat Air bagi Lingkungan dan Kesehatan

Air merupakan komponen penting dalam siklus hidup makhluk di bumi, tak terkecuali untuk manusia.

Sejak membuka mata ketika bangun tidur hingga tidur kembali, manusia tak bisa terlepas dari air. Untuk itu, penting sekali perilaku bijak dalam menggunakan air.

Menghemat air bukan hanya tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, tetapi juga mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan langkah-langkah sederhana dalam penghematan air, kita dapat mencapai manfaat berkelanjutan baik bagi alam maupun kesehatan kita sendiri.

Berikut ini manfaat menghemat air untuk lingkungan:

1.Konservasi sumber daya alam

Menghemat air berkontribusi pada konservasi sumber daya alam, terutama air tawar. Air adalah sumber daya alam yang terbatas, dan dengan populasi yang terus bertambah, konservasi air menjadi semakin penting.

2. Pemeliharaan ekosistem

Ketersediaan sumber daya air yang cukup penting bagi keberlanjutan ekosistem. Dengan menghemat air, kita dapat menjaga aliran sungai, danau, dan hutan yang menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman dan satwa liar.

3. Mengurangi kebakaran hutan

Musim kemarau sering kali meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan. Dengan menghemat air, kita dapat membantu mengurangi risiko kebakaran hutan yang merusak lingkungan dan mengancam kehidupan manusia dan satwa liar.

4. Mengurangi pencemaran air

Semakin sedikit air yang digunakan, semakin sedikit limbah cair yang dihasilkan. Ini dapat membantu mengurangi pencemaran air dan menjaga kualitas air yang lebih baik.

Berikut ini manfaat menghemat air untuk kesehatan:

1. Pencegahan penyebaran penyakit

Ketersediaan air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Menghemat air berarti memastikan pasokan air bersih yang mencukupi untuk keperluan minum, mandi, dan sanitasi.

Ini membantu mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi.

2. Mengurangi kekeringan

Menghemat air juga berperan dalam mengurangi dampak kekeringan. Selama musim kemarau, pasokan air dapat menjadi sangat langka.

Dengan praktik penghematan air, kita dapat memastikan bahwa pasokan air tetap mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

3. Mengurangi biaya pengobatan

Dengan menjaga kualitas air bersih, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi.

Hal ini pada akhirnya merupakan upaya untuk menjaga kesehatan sehingga mengurangi biaya pengobatan dan perawatan kesehatan.

Baca juga artikel terkait HEMAT AIR atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno