Menuju konten utama

Bacaan Surah Al-Lail: Tulisan Arab, Latin, Artinya dan Keutamaannya

Perbuatan baik yang termaktub dalam surah Al Lail adalah memberikan harta di jalan Allah dan bertakwa.

Bacaan Surah Al-Lail: Tulisan Arab, Latin, Artinya dan Keutamaannya
Sejumlah santri melihat Alquran raksasa yang dipajang di Masjid Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, Jumat (25/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Surah Al-Lail adalah surah dalam Al Quran yang berisi mengenai perintah untuk mengeluarkan harta dan keutamaannya, beserta ancaman bila berbuat bakhil terhadap harta.

Sikap kedemawanan yang disampaikan dalam surah Al-Lail ini merupakan salah satu akhlak yang sangat terpuji dalam Islam. Sikap tersebut identik dengan amalan yang disebut dengan sedekah.

Allah memberikan pujian bagi orang-orang yang mau memberikan sedekah terbaiknya, dan mencela mereka yang pelit terhadap harta (bakhil).

Janji Allah terhadap balasan bagi orang dermawan dengan yang pelit, dapat dilihat dalam surah Al Lail. Surah ke 92 berisi 21 ayat tersebut memuat firman Allah yang menyebutkan bahwa orang yang bertakwa dan memberikan hartanya di jalan Allah maka akan diberikan berbagai kemudahan di dunia dan akhirat

Sebaliknya, pada orang-orang pelit yang merasa dirinya cukup dan mendustakan pahala terbaik, akan diberikan jalan penuh kesukaran. Allah pun mengingatkan mereka dengan pedihnya azab neraka jika tidak mau bertaubat.

Isi surah Al Lail

Berikut ini isi surah Al Lail dalam tulisan arab, latin, dan terjemahnya:

1. وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ

waallayli idzaa yaghsyaa

Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),

2. وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ

waalnnahaari idzaa tajallaa

dan siang apabila terang benderang,

3. وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ ۙ

wamaa khalaqa aldzdzakara waal-untsaa

dan penciptaan laki-laki dan perempuan,

4. اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ

inna sa’yakum lasyattaa

sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.

5. فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ

fa-ammaa man a’thaa waittaqaa

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,

6. وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ

washaddaqa bialhusnaa

dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),

7. فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ

fasanuyassiruhu lilyusraa

maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

8. وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ

wa-ammaa man bakhila waistaghnaa

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,

9. وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙ

wakadzdzaba bialhusnaa

serta mendustakan pahala terbaik,

10. فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗ

fasanuyassiruhu lil’usraa

maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

11. وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙ

wamaa yughnii ‘anhu maaluhu idzaa taraddaa

Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.

12. اِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدٰىۖ

inna ‘alaynaa lalhudaa

Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,

13. وَاِنَّ لَنَا لَلْاٰخِرَةَ وَالْاُوْلٰىۗ

wa-inna lanaa lal-aakhirata waal-uulaa

dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.

14. فَاَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظّٰىۚ

fa-andzartukum naaran talazhzhaa

Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.

15. لَا يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙ

laa yashlaahaa illaa al-asyqaa

Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,

16. االَّذِيْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ

alladzii kadzdzaba watawallaa

yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).

17. وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ

wasayujannabuhaa al-atqaa

Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,

18. الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ

alladzii yuu tii maalahu yatazakkaa

yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,

19. وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ

wamaa li-ahadin ‘indahu min ni’matin tujzaa

padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,

20. اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ

illaa ibtighaa-a wajhi rabbihi al-a’laa

tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.

21. وَلَسَوْفَ يَرْضٰى

walasawfa yardaa

Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan

Keutamaan surah Al Lail

Dalam surah Al Lail, Allah bersumpah dengan makhluknya, yaitu siang dan malam, untuk menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang. Dalam buku Al Quran Hadis Kelas VII (2020) terbitan Kementerian Agama disebutkan, hal tersebut berlaku pula pada amal perbuatan manusia. Manusia bisa memilih untuk berbuat kebaikan atau memilih terjerumus pada kesesatan.

Perbuatan baik yang termaktub dalam surah Al Lail adalah memberikan harta di jalan Allah dan bertakwa. Seorang muslim hendaknya mengeluarkan harta apa pun yang diperintahkan Allah, lalu bertakwa padaNya pada segala urusan.

Orang-orang yang melakukan hal tersebut dan meyakini adanya pahala, maka Allah meberikan janji padanya. Allah akan memudahkannya untuk menemukan jalan menuju kebaikan. Termasuk di dalamnya, Allah memberikan pahala dan surga di akhirat.

Itulah keutamaan yang akan diperoleh bagi orang-orang bersedekah di jalan Allah. Dia mengeluarkan harta bukan hanya sebagai perintah, namun juga meyakini dan membenarnya adanya balasan pahala serta berbagai kebaikan dari Allah untuknya.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani