Menuju konten utama

Apa Saja Perbuatan yang Merusak Pahala Sedekah?

Meskipun sedekah dijanjikan pahala besar, namun terdapat perbuatan-perbuatan yang merusak pahala sedekah, bahkan menjadikannya tertolak di sisi Allah SWT.

Apa Saja Perbuatan yang Merusak Pahala Sedekah?
Ilustrasi sedekah. foto/istockphoto

tirto.id - Terdapat sejumlah perbuatan buruk yang dapat merusak pahala sedekah. Setiap muslim harus waspada terhadap laku tersebut agar ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Lantas, apa saja perbuatan yang merusak pahala sedekah dalam Islam?

Sedekah adalah amalan agung di sisi Allah SWT. Ibadah ini tergolong ibadah sosial antara sesama manusia (hablum minannas). Hukumnya adalah sunah atau dianjurkan pengerjaannya dalam Islam.

Dalam bahasa Arab, sedekah artinya benar. Pada konteks ini, sedekah dilakukan sebagai bentuk kebenaran dan kejujuran dalam beriman kepada Allah SWT.

Jika ditilik lebih detail lagi, sebenarnya sedekah tidak harus dalam bentuk harta. Dalam arti lebih luas, sedekah dapat diberikan dalam bentuk perbuatan baik, misalnya senyuman, tenaga, dan sebagainya.

Artinya, sedekah dapat ditunaikan dalam bentuk materi (harta benda) atau non-materi (tindakan baik).

Tidak hanya itu, sedekah juga dapat diberikan kepada selain manusia, misalnya kepada hewan peliharaan, tumbuhan, dan sebagainya.

Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: "Pada setiap sedekah terhadap makhluk yang memiliki hati [jantung] yang basah [hidup] akan dapatkan pahala kebaikan.

Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Akan tetapi, dalam artikel ini, sedekah yang dimaksud adalah sedekah dalam bentuk materi atau harta ke sesama manusia, bukan sedekah kepada hewan, tanaman, atau tidakan non-materi lainnya.

3 Perbuatan yang Merusak Pahala Sedekah

Seorang muslim yang bersedekah harus ikhlas karena Allah SWT dan dengan tulus membantu saudaranya sesama manusia.

Perbuatan sedekah yang dilakukan tanpa keikhlasan, apalagi dengan maksud dipuji orang lain (riya) tidak diterima oleh Allah SWT.

Dalam taraf lebih ringan, ada kalanya pahala sedekah berkurang karena ketidakhati-hatian orang yang melakukannya.

Pasalnya, sebagian orang bersedekah melakukannya dengan mengharapkan timbal balik dari orang yang disedekahinya atau keuntungan eksternal lainnya.

Apabila harapan itu tidak tercapai, ia akan kecewa, serta tidak segan mengungkit-ungkit pemberian yang sudah diberikan.

Padahal, sedekah paling baik adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi, penuh keikhlasan, serta tidak mengharapkan pujian dari orang lain.

"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Di antaranya, seorang yang mengeluarkan suatu sedekah, tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Berikut ini sejumlah perbuatan yang dapat merusak pahala sedekah, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

1. Mengungkit-ungkit sedekah yang sudah diberikan

Perilaku pertama yang dapat merusak pahala sedekah adalah mengungkit-ungkit perbuatan baik yang dilakukan.

Menyebut-nyebut sedekah adalah tanda ketidakikhlasan ibadah di depan Allah. Sementara itu, orang yang melakukannya juga seakan-akan membanggakan diri dan sombong di depan manusia.

Larangan menyebut-nyebut sedekah tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Ada 3 golongan yang tidak akan Allah ajak bicara pada hari Kiamat: tidak akan Allah lihat, dan tidak akan Allah sucikan, serta baginya azab yang pedih. Rasulullah mengulang sebanyak 3 kali.

Abu Dzar bertanya, 'Siapa mereka wahai Rasulullah?' Jawab beliau: 'Al-Musbil atau lelaki yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, Al-Mannaan atau orang yang suka menyebut-nyebut sedekah pemberian, dan pedagang yang bersumpah dengan sumpah palsu,” (H.R. Muslim).

2. Menyakiti orang yang disedekahi

Sedekah adalah tindakan baik kepada orang-orang yang membutuhkan. Pahala sedekah menjadi rusak apabila orang yang bersedekah menyakiti dan merugikan orang yang menerima sedekah.

Tidak jarang, karena kelebihan harta yang dimilikinya, sosok tersebut merendahkan kehormatan orang yang menerima sedekah di depan banyak orang.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 263: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti," (QS. Al-Baqarah [2]: 263).

3. Sombong dan takabur atas pemberiannya

Perilaku yang dapat merusak sedekah selanjutnya adalah sombong dan takabur, menunjukkan kelebihan, serta membanggakan diri atas keluasan harta yang dimilikinya.

Padahal, semua harta yang kita punya adalah titipan dari Allah SWT. Dia berhak mengambilnya kapan pun dan kita tak memiliki daya upaya menepis kuasa-Nya.

Perlu diketahui juga, harta yang disedekahkan seyogyanya merupakan harta yang baik, kalau perlu yang terbaik dari kepemilikan seseorang.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sedekah seseorang itu tidak diterima kecuali dari hasil yang baik dan sudah pasti. Ar-Rahman, Allah yang Maha Pengasih akan menerima hasil sedekah itu dari kanan Nya walaupun sedekah itu hanya berupa sebiji kurma.

Lalu, sedekah tersebut di jaga di sisi Allah Yang Maha Pengasih sehingga menjadi lebih besar dari gunung sebagaimana seseorang diantara kamu membesarkan anak kuda atau anak untanya,” (H.R. Bukhari Muslim)

Baca juga artikel terkait SEDEKAH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom