tirto.id - Umat Islam seyogianya mengetahui tentang Surat Makkiyah karena banyak berisi seputar akidah dan penguatan keimanan. Contoh Surat Makkiyah di antaranya Al Fatihah, Al Qadr, An Naas, Adh Dhuha, Al Falaq, hingga Al Ikhlash.
Para ulama ahli tafsir membagi ayat-ayat Al-Quran berdasarkan periode dan tempat turunnya. Atas penggolongan ini, muncul dua istilah pembagian surah atau ayat-ayat dalam Al-Quran meliputi Surah Makkiyah dan Madaniyah.
Lantas, apa pengertian Makkiyah? Ada berapa jumlah Surat Makkiyah? Berikut ini pengertian, ciri-ciri, hingga daftar contoh Surat Makkiyah.
Apa yang Dimaksud Surat Makkiyah?
Secara sederhana, Surat Makkiyah adalah surah atau sebagian besar ayat dalam surah tersebut yang turun di periode Makkah, yakni sebelum umat Islam hijrah ke Madinah pada 622 masehi, sebagaimana dikutip dari Ulumul Quran: Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas Al-Quran (2011) yang ditulis Ahmad Izzan.
Periode Mekkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah SAW. Surah-surah yang turun pada waktu 13 tahun awal dimulai ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di gua Hira tergolong surah Makkiyah.
Akan tetapi, rinciannya bukan benar-benar 13 tahun, melainkan 12 tahun, 5 bulan, dan 13 hari. Para ulama tafsir membulatkannya menjadi 13 tahun.
Selain itu, meskipun disebut sebagai Surah Makkiyah, tidak semua ayat pada surah tersebut turun di kota Makkah. Ada surah yang turun sewaktu nabi bepergian keluar Makkah, namun karena masih dalam periode Makkah (sebelum hijrah), surah itu tetap dikenal sebagai surah Makkiyah.
Mengetahui perbedaan antara surah-surah Makkiyah dan Madaniyah sangat penting bagi orang yang mempelajari Al-Quran dan ilmu tafsir.
Salah satu faedahnya adalah untuk mengetahui hukum nasikh dan mansukh. Beberapa hukum Islam yang diturunkan di Makkah dihapuskan (mansukh) dengan ayat-ayat yang turun di Madinah (nasikh).
Manfaat lainnya juga mengajarkan tentang cara dakwah kepada khalayak. Ayat-ayat Makkiyah didominasi tentang akidah dan penguatan iman. Ketika Islam masih lemah, Allah SWT menurunkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tauhid agar keyakinan terhadap Islam kian kokoh.
Sementara itu, saat Islam sudah kuat di Madinah, ayat-ayat yang diturunkan berkaitan dengan sosial-masyarakat, tata negara, muamalah, hingga hubungan sesama manusia.
Ciri-Ciri Surat Makkiyah dalam Al-Qur'an
Ada sejumlah ciri-ciri yang membedakan Surah Makkiyah dengan Madaniyah. Berikut ini ciri-ciri Surah Makkiyah dalam Al-Quran:
- Surah Makkiyah didominasi oleh ayat-ayat pendek. Dalam Al-Qur'an, Surah Makkiyah banyak ditemui di juz 30.
- Surah Makkiyah didominasi oleh pembahasan mengenai masalah akidah, terkait keyakinan dan kepercayaan kepada Allah Swt. Hal ini mengingat, Islam baru saja tumbuh, sehingga penting kaum muslim untuk memperkuat dasar keimanan.
- Setiap surah yang di dalamnya mengandung ayat sajdah adalah Surah Makkiyah. Ayat sajdah adalah ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur'an yang apabila seorang muslim membaca atau mendengarnya, disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.
- Setiap surah di dalamnya dinyatakan lafal "Kallâ" adalah Surah Makkiyah. Lafal itu dinyatakan sebanyak 33 kali dalam 15 surah. Kallâ dipilih sebagai objek penerapan karena berkaitan dengan tema sentral yaitu akidah.
- Setiap surah yang didahului dengan panggilan: "Yâ Ayyuhâ an-Nâs" (Wahai Manusia) atau "Yâ Banî Adam" (Wahai Anak Adam).
- Setiap surah yang diawali dengan "Fawatih as-suwar" adalah surah Makkiyah.
- Setiap surah yang mengandung kisah-kisah Nabi dan umat terdahulu, kecuali kisah Adam dan Iblis yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah adalah Makkiyah.
Daftar Surah Makkiyah dalam Al-Quran
Terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai jumlah Surat Makkiyah dalam Al-Qur'an. Terlepas dari itu, jumlah Surat Makkiyah diperkirakan terdiri atas 82 - 87 surah. Berikut ini daftar contoh Surah Makkiyah di dalam Al-Qur'an:
- QS. Al Fatihah
- QS. Al An'am
- QS. Al A'raf
- QS. Yunus
- QS. Hud
- QS. Yusuf
- QS. Ar-Ra'd
- QS. Ibrahim
- QS. Al Hijr
- QS. An Nahl
- QS. Al Isra'
- QS. Al Kahfi
- QS. Maryam
- QS. Thaha
- QS. Al Anbiya
- QS. Al Mu'minun
- QS. Al Furqan
- QS. Asy Syu'ara
- QS. An Naml
- QS. Al Qashash
- QS. Al Ankabut
- QS. Ar Ruum
- QS. Luqman
- QS. As Sajdah
- QS. Sabaa'
- QS. Fathir
- QS. Ya Sin
- QS. Ash Shaffat
- QS. Shad
- QS. Az Zumar
- QS. Al Mu'min
- QS. Al Fushshilat
- QS. Asy Syuraa
- QS. Az Zukhruf
- QS. Ad Dukhan
- QS. Al Jasiyah
- QS. Al Ahqaf
- QS. Qaaf
- QS. Az Zariyat
- QS. Ath Thur
- QS. An Najm
- QS. Al Qamar
- QS. Al Waqi'ah
- QS. Al Mulk
- QS. Al Qalam
- QS. Al Haqqah
- QS. Al Ma'arij
- QS. Nuh
- QS. Al Jin
- QS. Al Muzammil
- QS. Al Muddatstsir
- QS. Al Qiyamah
- QS. Al Mursalat
- QS. An Naba'
- QS. An Nazi'at
- QS. 'Abasa
- QS. At Takwir
- QS. Al Infithar
- QS. Al Muthaffifin
- QS. Al Insyiqaq
- QS. Al Buruj
- QS. Ath Thariq
- QS. Al A'la
- QS. Al Ghasyiyah
- QS. Al Fajr
- QS. Al Balad
- QS. Asy Syams
- QS. Al Lail
- QS. Adh Dhuha
- QS. Al Insyirah
- QS. At Tiin
- QS. Al 'Alaq
- QS. Al Qadr
- QS. Al 'Adiyat
- QS. Al Qari'ah
- QS. At Takatsur
- QS. Al 'Ashr
- QS. Al Humazah
- QS. Al Fiil
- QS. Al Quraisy
- QS. Al Ma'un
- QS. Al Kautsar
- QS. Al Kafirun
- QS. Al Lahab
- QS. Al Ikhlash
- QS. Al Falaq
- QS. An Naas
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif