Menuju konten utama
Isi Kandungan Surah Al-Falaq

Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Falaq Beserta Asbabun Nuzulnya

Berikut ini tafsir dan penjelasan surat Al-Falaq dalam Al-Quran beserta asbabun nuzulnya.

Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Falaq Beserta Asbabun Nuzulnya
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Surat Al-Falaq merupakan salah satu surat yang familiar dibaca oleh umat Islam, baik dalam sholat maupun wirid. Di samping sering dilafalkan, arti dan makna, terlebih tafsiran dari surat Al-Falaq seyogyanya juga dimengerti. Berikut ini tafsir dan penjelasan surat Al-Falaq dalam Al-Quran.

Surah Al-Falaq adalah surah ke-113 di dalam susunan mushaf Al-Quran. Surah ini terdiri atas 5 ayat dan termasuk ke dalam surah Makkiyah atau surah-surah Al-Quran yang diturunkan di kota Makkah.

Surah Al-Falaq diturunkan bersamaan dengan surah An-Nas kepada Rasulullah SAW. Dua surah ini juga disebut sebagai surah Al-M’uawwidzatain, yakni dua surah yang mengandung perlindungan.

Asbabunnuzul atau sebab turunnya surah Al Falaq adalah pada waktu itu Nabi Muhammad SAW terkena sihir dari orang Yahudi bernama Labid bin Al A’sham.

Kemudian, Allah SWT menurunkan surah Al-Mu’awwidzatain yang digunakan Malaikat Jibril untuk merukiah Nabi Muhammad SAW.

Secara umum, surah Al-Falaq berisi tentang petunjuk bahwa hanya Allah SWT sebaik-baiknya tempat berlindung bagi manusia. Hamba-hamba-Nya seharusnya berlindung kepada Allah SWT agar terhindar dari kejahatan makhluk-Nya yang lain.

Bacaan Surat Al-Falaq Arab, Latin, dan Terjemahannya

Berikut ini bacaan Surah Al-Falaq dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١

Bacaan latinnya: "Qul a'ụżu birabbil-falaq"

Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)”

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢

Bacaan latinnya: "Min syarri mā khalaq"

Artinya: “Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan”

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣

Bacaan latinnya: "Wa min syarri gāsiqin iżā waqab"

Artinya: "Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita"

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤

Bacaan latinnya: "Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad"

Artinya: "Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)"

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥

Bacaan latinnya: "Wa min syarrin ghasidin idja hasad"

Artinya: “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki” (QS. Al-Falaq [113]:1-5).

Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Falaq

Dikutip dari bukuAl Quran Hadis (2014:18), Imam Bukhari mengartikan Al-Falaq dengan subuh. Dalam surah ini dijelaskan beberapa kejahatan yang mengintai manusia yang kerap terjadi menjelang waktu subuh, termasuk sihir yang sering dikirim di malam hari.

Oleh karena itu, manusia diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT agar terjaga di waktu-waktu tersebut.

Lafal kedua surah Al-Falaq menjelaskan bahwa semua makhluk Allah SWT, baik manusia, hewan, maupun makhluk lainnya dapat membahayakan manusia.

Kemudian, ayat ketiga menjelaskan bahwa malam juga merupakan waktu kejahatan yang harus diwaspadai. Selain itu, malam juga menyimpan banyak misteri yang berada di luar jangkauan manusia.

Ayat keempat menjelaskan adanya kejahatan sihir yang menggunakan kekuatan setan untuk membahayakan manusia.

Dalam Tafsir Jalalain yang ditulis Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, dijelaskan bahwa para penyihir menghembuskan sihirnya pada buhul-buhul yang dibuat dari pintalan. Sihir itu kemudian meminjam kekuatan setan, melalui perantara yang digunakan penyihir untuk mencelakai orang lain.

Terakhir, pada ayat kelima dijelaskan bahwa adanya kejahatan dari orang-orang yang dengki. Mereka akan berusaha mewujudkan hasadnya sepertinya penyihir Labid si Yahudi yang memantrai Nabi Muhammad SAW.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi