Menuju konten utama

Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun Ayat 1-6 dan Isi Kandungan Surah

Asbabun nuzul Surat Al Kafirun beserta isi kandungan surah, yang merupakan tanggapan kehadiran beberapa tokoh kaum musyrik.

Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun Ayat 1-6 dan Isi Kandungan Surah
Ilustrasi membaca Al Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Asbabun nuzul Surat Al Kafirun adalah tanggapan kehadiran beberapa tokoh kaum musyrik kepada Rasulullah Saw, yang berkompromi tidak menghina tuhan-tuhan mereka. Di samping itu, mereka menawarkan kepada Muhammad supaya menyembah kepercayaan kaum musyrikin selama setahun.

Surah Al-Kafirun merupakan surah ke-109 di dalam Al-Qur’an, yang masuk golongan Makkiyah (surah yang diturunkan di Makkah). Surah Al-Kafirun terdiri dari 6 ayat, 27 kata, dan 98 huruf, termasuk surah-surah pendek di juz ke-30 Al-Qur’an.

Surah Al-Kafirun memiliki keutamaan yang besar apabila dibaca seorang muslim. Ketika surah tersebut dilantunkan sekali, pahalanya setara dengan mengkhatamkan seperempat Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Thabrani dan Abu Ya'la, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut:

Qul huwallahu ahad [Al-Ikhlas] menyamai sepertiga Al-Quran dan Qul yaa aYyuhal kaafiruun [Al-Kafirun] menyamai seperempat Al-Quran. Beliau [Rasulullah Saw.] membaca kedua surat itu dalam dua rakaat fajar,”(H.R. Thabrani dan Abu Ya'la).

Asbabun Nuzul Surah Al-Kafirun dan Kandungannya

Jalaludin As-Suyuthi, seorang ulama sekaligus cendekiawan muslim asal Mesir abad ke-15 dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan bahwa Asbabunnuzul turunnya Surah Al-Kafirun adalah tanggapan kehadiran beberapa tokoh kaum musyrikin yang meminta kompromi menyangkut kepercayaan dan agama kepada Muhammad.

Imam Thabrani dan Ibnu Abi Hatim menjelaskan riwayat dari Ibnu Abbas bahwa kaum musyrikin bersedia memberikan harta berlimpah dan wanita yang disukai apabila Muhammad tidak mengolok-olok kepercayaan mereka.

Buku Menyelami Makna Kewahyuan Kitab Suci (2009) karangan Mahmud Arif menjelaskan bahwa tokoh kaum Quraisy meliputi Umayyah bin Khalaf, Al-Walid bin Mughirah, dan Aswad bin Abdul Muthalib pada waktu itu juga menegosiasikan supaya Muhammad menyembah tuhan mereka.

Kaum musyrik menyeru mau menyembah tuhan umat Islam, apabila Muhammad bersedia mempercayai sesembahan mereka. Dalam kitab Tafsir Al-Jalalain (1997), Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi menuliskan bahwa orang kafir meminta Rasulullah menyembah berhala mereka selama setahun.

Dalam keadaan di atas, turunlah Surah Al-Kafirun sebagai penegas bahwa Muhammad dan pengikutnya tidak akan menyembah tuhan selain Allah Swt. Di samping itu, Surah Al-Kafirun membawa makna kerukunan dan toleransi beragama, selagi tidak mencampuri urusan akidah dan tauhid.

Surat Al-Kafirun: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini bacaan surah Al-Kafirun dalam tulisan Arab, latin, beserta artinya.

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ ١ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ ٢ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ ٣ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ ٤ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ٥ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ ٦

Arab Latinnya:

Qul yā ayyuhal-kāfirụn. Lā a'budu mā ta'budụn. Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud. Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum. Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud. Lakum dīnukum wa liya dīn.

Artinya:

Katakanlah [Nabi Muhammad], ‘Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu tidak pernah [pula] menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku.’”(QS. Al-Kafirun [109]: 1-6).

Baca juga artikel terkait ASBABUN NUZUL atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani