Menuju konten utama

Ayat Al-Qur'an Tentang Penciptaan Manusia dan Proses Terciptanya

Ayat Al-Qur'an tentang penciptaan manusia, proses terciptanya manusia dalam agama Islam.

Ayat Al-Qur'an Tentang Penciptaan Manusia dan Proses Terciptanya
Ilustrasi seorang anak membaca Al-Quran. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama.

tirto.id - Milyaran jumlah manusia yang ada di dunia saat ini, adalah keturunan dari satu orang manusia yang diciptakan pertama kali oleh Allah Subhanahu wata’ala di surga.

Penciptaan manusia pertama yang dikenal dengan nama Nabi Adam ‘Alaihissalam tersebut kemudian disusul dengan penciptaan manusia kedua yang menjadi pasangan nabi Adam.

Hal itu dapat dibaca pada Al-Quran surah An-Nisa: 1 berikut ini:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 1).

Manusia pertama diciptakan dari tanah

Manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT dari bahan tanah (sari pati tanah) dengan bentuk yang sebaik-baiknya, bukan dalam bentuk kera atau makhluk yang masih akan berevolusi lagi.

Demikian pula proses penciptaan manusia kedua yang menjadi istri dari Nabi Adam ‘Alaihissalam.

Merujuk buku Fikih Kedokteran Kontemporer tulisan Endy Astiwara, dalil dari pernyataan itu dapat dilihat pada Al-Quran surat As-Sajdah ayat 7-8:

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ

Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.” (QS. As-Sajdah: 7-8).

Dikutip dari IAIN Palopo, dalil mengenai bahan penciptaan manusia pertama yang dibuat dari tanah juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surah Al-Mukminun: 12-14.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al-Mu’minun: 12)

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

Artinya: “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS. Al-Mu’minun: 13)

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun : 14).

Manusia selanjutnya tercipta dari proses pembuahan sperma dan ovum

Karena melakukan perbuatan dosa saat berada di dalam surga, maka manusia pertama yakni Nabi Adam dan istrinya pun dihukum dengan diusir oleh Allah SWT dari surga ke bumi.

Selanjutnya proses penciptaan/perkembangbiakan manusia berlangsung dengan cara pembuahan sel sperma (pria) dengan sel ovum (wanita) dalam perkawinan, bukan lagi penciptaan seperti pada manusia pertama.

Dalil dalam Al Quran dapat dibaca pada surah Al-Insan ayat 2 berikut ini:

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan: 2)

Juga dapat dilihat ada pada QS. At-Thariq ayat 6-7:

خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ

Artinya: “Dia diciptakan dari air yang dipancarkan." (QS. At-Thariq: 6)

يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ

"Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” (QS. At-Thariq: 7).

Demikian pula pada QS. Al-Mursalat: 20-23 yang artinya seperti berikut:

“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim). Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.” (QS. Al-Mursalat: 20-23).

Di dalam ayat-ayat tersebut, dijelaskan pula bahwa tempat perkembangan janin adalah di dalam rahim (tempat yang kokoh), sampai waktunya (9 bulan) dilahirkan ke dunia, Allah Subhanahu wata’ala yang menentukan waktunya.

Juga pada QS. Al-Qiyamah ayat 37-38 seperti berikut ini:

أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَىٰ

Artinya: “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)," (QS. Al-Qiyamah: 37)

ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ

"kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,” (QS. Al-Qiyamah: 38).

Penciptaan manusia hanyalah sebagian kecil dari kekuasaan Allah Subhanahu wata’ala yang terlebih dahulu telah menciptakan alam semesta tempat manusia dan berbagai makhluk lainnya hidup.

Begitu luar biasanya kuasa Allah SWT sehingga manusia selayaknya selalu bersyukur kepada Tuhan Pencipta Alam.

Baca juga artikel terkait AYAT AL-QURAN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno