Menuju konten utama

19 Ayat Tentang Penciptaan Manusia yang Terdapat dalam Al Quran

Kumpuian ayat tentang penciptaan manusia dalam Al Quran dimulai dari proses permulaan manusia dibuat.

19 Ayat Tentang Penciptaan Manusia yang Terdapat dalam Al Quran
Ilustrasi seorang anak membaca Al-Quran. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama.

tirto.id - Kehadiran makhluk hidup yang ada di dunia saat ini telah difirmankan Allah dalam Al Quran. salah satunya melalui ayat tentang penciptaan manusia. Setiap orang merupakan keturunan dari manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wata’ala di surga.

Dalil penciptaan manusia dalam Islam terdapat dalam surah Al Hijr ayat 26 dengan hadirnya Nabi Adam ‘Alaihissalam. Ia dibuat Allah dengan bahan tanah liat kering dari lumpur hitam. Manusia selanjutnya adalah pasangan Nabi Adam, yakni Hawa, untuk mendamping hidup di surga dan merasa tenteram.

Adam dan Hawa adalah dua orang pertama yang diciptakan Allah dan menjadi cikal bakal kemunculan manusia sampai saat ini melalui perkembangbiakan. Allah menegaskan hal tersebut dalam firman-Nya di surah An-Nisa ayat 1 sebagai berikut:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 1).

Ayat-ayat Al Quran Tentang Proses Penciptaan Manusia

Allah subhanahu wata'ala telah menguraikan proses kemunculan seseorang melalui ayat tentang penciptaan manusia. Ayat Al Quran tentang manusia dibuat terdapat pada banyak tempat. Ayat-ayat ini turut menjelaskan bahan baku pembuatan fisik manusia, tahapan proses kemunculannya, sampai urusan rezeki dan ajal.

Dilihat dari beberapa sisi selain terteran dalam surah An Nisa ayat 1, setidaknya ada 18 ayat yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia adalah:

1. Manusia diciptakan dari tanah

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari bahan tanah (sari pati tanah) dengan bentuk yang sebaik-baiknya, bukan dalam bentuk kera atau makhluk yang masih akan berevolusi lagi.

Demikian pula proses penciptaan manusia kedua yang menjadi istri dari Nabi Adam ‘Alaihissalam.

Merujuk buku Fikih Kedokteran Kontemporer tulisan Endy Astiwara, dalil dari pernyataan itu dapat dilihat pada Al-Quran surat As-Sajdah ayat 7-8:

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ

Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.” (QS. As-Sajdah: 7-8).

2. Ayat tentang penciptaan manusia dimulai dari proses pertemuan sperma dan ovum

Karena melakukan perbuatan dosa saat berada di dalam surga, maka manusia pertama yakni Nabi Adam dan istrinya pun dihukum dengan diusir oleh Allah SWT dari surga ke Bumi.

Selanjutnya proses penciptaan/perkembangbiakan manusia berlangsung dengan cara pembuahan sel sperma (pria) dengan sel ovum (wanita) dalam perkawinan, bukan lagi penciptaan seperti pada manusia pertama.

Dalil dalam Al Quran dapat dibaca pada surah Al-Insan ayat 2 berikut ini:

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan: 2)

Dalil penciptaan manusia juga dapat dilihat pada QS. At-Thariq ayat 6-7:

خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ. يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ

Artinya: “Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan." (QS. At-Thariq: 6-7)

Allah berfirman pula pada QS. Al-Qiyamah ayat 37-38 seperti berikut ini:

أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَىٰ. ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ

Artinya: “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,” (QS. Al-Qiyamah: 37-38).

Allah turut mengabarkan setelah pembuahan sperma dan ovum terjadi, selanjutnya diletakkan pada rahim . Hal ini disebutkan pada surah Al-Mursalat: 20-23 yang artinya seperti berikut:

“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim). Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.” (QS. Al-Mursalat: 20-23).

Dalil-dalil tersebut menjadi ayat tentang penciptaan manusia di permulaan proses. Keilmuan modern menjelaskan, lamanya kehamilan secara umum sekitar 9 bulan 10 hari sebelum akhirnya janin keluar dari rahimnya.

3. Tahapan penciptaan manusia

Allah subhanahu wata'ala juga berfirman tentang ayat tentang penciptaan manusia dari sisi tahapan pembuatannya. Keterangan ini seolah membuka tabir rahasia gaib mengenai urutan kejadian manusia dari awal sampai akhirnya lahir menjadi bayi.

Ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia tersebut ditemukan pada surah Al Hajj. Firman Allah dalam ayat Al Quran tentang manusia adalah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

“Hai manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah” (QS. Al Hajj: 5)

Dikutip dari IAIN Palopo, dalil mengenai urutan penciptaan manusia juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surah Al-Mukminun ayat 12-14:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ. ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ.

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ. ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ. ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun: 12-14)

4. Qada makhluk telah ditetapkan saat penciptaannya

Semua makhluk Allah telah dicatat semua takdir yang akan dimilikinya (qada) sebelum penciptaan langit dan Bumi. Hal ini disebutkan dalam hadis berikut:

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ.

“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”[HR Muslim, nomor 2653)

Selanjutnya, ayat tentang penciptaan manusia juga menjelaskan bahwa setiap orang telah ditentukan mengenai rezeki, ajal, amal, hingga sengsara atau bahagia dalam kehidupannya. Contohnya qada dalam urusan rezeki dan ajal disebutkan dalam surah berikut

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS Hud: 6)

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (QS Al-Mulk:15)

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“Tiap-tiap umat mempunyai ajal (batas waktu); maka apabila telah datang waktu (ajal)nya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun, dan tidak dapat (pula) memajukannya”. (al-A’raf: 34).

Berbagai ayat tentang penciptaan manusia yang difirmankan Allah dalam Al Quran menjadi bukti kebesaran-Nya. Allah menciptakan manusia secara detail mulai dari pembuatan fisik, pemberian ruh, hingga jaminan atas rezeki selama menjalani kehidupan. Allah pula yang akan mematikan seluruh makhluk termasuk manusia, lalu membangkitkan kembali di akhirat kelak.

Baca juga artikel terkait AYAT AL-QURAN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Edusains
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar