Menuju konten utama

Khutbah Jumat 29 November: Mendoakan Pemimpin Daerah yang Baru

Khutbah Jumat 29 November 2024 akan membahas pentingnya mendoakan pemimpin daerah yang baru terpilih agar dapat menjalankan amanah dengan bijak dan adil.

Khutbah Jumat 29 November: Mendoakan Pemimpin Daerah yang Baru
Khutbah Jumat. foto/antara.istimewa

tirto.id - Khutbah Jumat pada 29 November ini mengangkat tema penting tentang mendoakan pemimpin daerah yang baru. Dalam suasana demokrasi yang terus berkembang, pemimpin daerah terpilih memikul tanggung jawab besar untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sebagai umat Islam, doa menjadi salah satu cara utama untuk mendukung mereka dalam menjalankan amanah dengan bijaksana, adil, dan sesuai nilai-nilai Islam.

Masyarakat Indonesia pada 27 November 2024 lalu, telah memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam Pilkada 2024.

Setelah memilih, salah satu langkah terbaik yang dapat dilakukan kaum muslim adalah mendoakan para pemimpin daerah yang baru.

Menjadi pemimpin bukanlah perkara mudah, karena Indonesia memiliki penduduk yang heterogen, terdiri atas berbagai macam perbedaan mulai suku bangsa, budaya, agama, adat istiadat, bahasa daerah, hingga ras.

Ada sejumlah doa baik yang dapat dibaca umat Islam untuk para pemimpin. Doa-doa tersebut diambil hadis hingga para ulama. Terlepas dari itu, mendoakan pemimpin dapat menjadi topik yang disampaikan dalam Khutbah Salat Jumat.

Khutbah Jumat tentang Mendoakan Pemimpin Daerah

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِأَدَاءِ الْأَمَانَةِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُوء الْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الرِّسَالَةِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا

Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Senantiasalah engkau bertakwa kepada Allah Swt. Bertakwa kepada Allah tidak hanya membuatmu memperoleh akhirat, namun juga dunia dan seisinya akan mengejarmu. Maka dari itu, bertakwalah dengan sebenar-benarnya takwa.

Khotib dalam kesempatan penuh berkah ini akan menyampaikan khotbah tentang mendoakan para pemimpin daerah yang baru.

Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Beberapa waktu lalu, kita telah memilih kepala daerah yang baru. Bagaimanapun hasilnya, mereka adalah nama yang telah mendapatkan amanah dari rakyat. Mereka akan memimpin kita dalam periode lima tahun ke depan.

Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam menyambut pemimpin daerah yang baru adalah mendoakan dengan hal-hal yang baik. Dalam sebuah hadis dari 'Auf bin Malik Ra, Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:

خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ

Artinya:

"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka," (HR. Muslim no. 1855).

Mendoakan pemimpin dapat dilakukan dengan kalimat yang baik, terutama terkait dengan kepemimpinan. Tidak harus menggunakan kalimat dalam bahasa Arab, mendoakan pemimpin juga dapat dilakukan dengan bahasa Indonesia. Berikut salah satu contoh doanya.

"Semoga para pemimpin senantiasa diberikan hati yang adil, kuat, serta sabar dalam mengelolah pemerintahan untuk kesejahteraan rakyat".

"Semoga Allah Swt, memberikan keteguhan hati kepada para pemimpin daerah untuk menciptakan kesejahteraan rakyat".

Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Rasulullah Saw. tidak hanya menganjurkan untuk mendoakan pemimpin kepada umat Islam. Rasulullah Saw. mencontoh, bahkan mendoakan sekaligus mengancam para pemimpin sehingga berlaku adil bagi rakyat sebagai berikut:

اللَّهُمَّ، مَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَشَقَّ عليهم، فَاشْقُقْ عليه، وَمَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَرَفَقَ بهِمْ، فَارْفُقْ بهِ

Artinya:

"Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan dari umatku, lalu ia membuat susah umatku, maka susahkanlah dia. Dan siapa saja yang mengurusi urusan dari umatku, lalu ia sayang pada umatku, maka sayangilah ia," (HR. Muslim no. 1828).

Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah tentang mendoakan pemimpin daerah yang baru. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan manfaat bagi kita semua. Terlebih, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ

أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani