Menuju konten utama

Bacaan Niat Puasa Tasua, Arab-Latin, Jadwal dan Keutamaan

Bacaan niat puasa Tasua yang dibaca di malam hari atau pada pagi hari tanggal 9 Muharram. Berikut bacaan latin dan artinya.

Bacaan Niat Puasa Tasua, Arab-Latin, Jadwal dan Keutamaan
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Bacaan niat puasa Tasua bisa dibaca pada malam hari sebelum tanggal 9 Muharam, atau pagi hari di tanggal tersebut.

Puasa Tasua dan puasa Asyura seperti satu paket puasa sunnah yang dilaksanakan khusus pada bulan Muharam.

Puasa Tasua dilakukan di 9 Muharam, lalu puasa Asyura pada 10 Muharam. Semula hanya puasa Asyura saja yang dilakukan Nabi Muhammad, sebelum akhirnya beliau berniat melakukan puasa Tasua di Muharam tahun berikutnya.

Latar belakang puasa Tasua diawali dengan perintah Nabi Muhammad agar para sahabatnya berpuasa di hari Asyura. Rasulullah sendiri juga melakukan puasa Asyura pada hari tersebut.

Selanjutnya, ada beberapa sahabat yang melapor pada beliau dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim dari Ibnu Abbas, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.”

Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika datang tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).”

Ibnu Abbas menambahkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916).

Dari hadis tersebut dapat dipahami, puasa Tasua dilaksanakan agar menunjukkan sikap berbeda dengan ibadah umat Yahudi dan Nasrani. Di sisi lain, Nabi Muhammad sebenarnya telah merencanakan puasa Tasua meski belum sempat melakukannya. Posisi puasa Tasua mengiringi puasa Asyura sehingga tidak boleh hanya melaksanakan puasa Tasua saja tanpa digabung dengan puasa Asyura.

Kapan Puasa Tasua Muharram?

Puasa Tasua dilaksanakan setiap 9 Muharam. Pada tahun ini, 9 Muharam 1445 H bertepatan dengan 27 Juli 2023. Jika ingin melaksanakannya, makan sahur bisa dilakukan pada tanggal tersebut sebelum datangnya fajar sidik.

Cara melaksanakan puasa Tasua sama seperti puasa pada umumnya. Setiap muslim yang melaksanakan harus menjaga diri dari berbagai hal yang membatalkan puasa, semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Setelah puasa Tasua selesai dilaksanakan dengan datangnya waktu berbuka, hari selanjutnya diteruskan dengan puasa Asyura 10 Muharam dengan cara berpuasa yang sama.

Puasa Tasua mengiringi puasa Asyura. Oleh sebab itu, jika melakukan puasa ini maka mesti berlanjut dengan puasa Asyura. Puasa Tasua memiliki fungsi agar umat Islam tidak memiliki kesamaan dengan ibadah umat Yahudi dan Nasrani, yang juga mengagungkan hari Asyura.

Niat Bacaan Puasa Tasua Muharram, Latin dan Artinya

Bacaan niat puasa Tasua bisa dilafalkan secara lisan atau cukup meniatkannya dalam hati. Jika lebih mantap dengan mengucapkannya secara lisan, lafal berikut dapat digunakan:

1. Bacaan niat puasa Tasua di malam 9 Muharam

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala"

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tasua esok hari karena Allah SWT."

2. Bacaan niat puasa Tasua pada 9 Muharam pagi hari

Jika puasa sunnah tersebut diucapkan pada pagi hari setelah terbt fajar, bacaan niatnya seperti berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala"

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu’a pada hari ini karena Allah SWT"

Keutamaan Puasa Tasua di Bulan Muharram

Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syahr Muhadzab (6/383) menjelaskan, ada beberapa keutamaan atau hikmah yang dapat ditemukan pada pelaksanaan puasa Tasua. Tujuan dari puasa Tasua yaitu menyelisihi orang Yahudi yang menjalankan puasa di 10 Muharam saja. Selain itu, puasa Tasua berguna dalam mengiringi puasa Asyura secara berurutan, dan tidak boleh dilakukan secara terpisah.

Hikmah lain yang dapat diperoleh dari puasa Tasua yaitu sikap kehati-hatian terkait kapan penentuan puasa Asyura. Dalam penentuan kemunculan hilal Muharam dimungkinkan terdapat kesalahan manusia. Misalnya, dalam perhitungan manusia bisa saja salah dalam menentukan 9 Muharam, yang ternyata justru 10 Muharam sebenarnya.

Di sisi lain, puasa Tasua harus dijalankan berurutan dengan puasa Asyura. Dengan demikian, orang yang melaksanakan puasa Tasua juga memperoleh keutamaan dari puasa Arafah, yaitu dibebaskannya hamba dari dosa sebagaimana sabda Nabi Muhammad:

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (HR Muslim).

Baca juga artikel terkait 10 MUHARRAM atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani