tirto.id - Awal puasa Malaysia 2024 dan di Indonesia bisa berbeda dan bisa juga sama. Lantas, kapan awal puasa Malaysia dan kapan awal puasa Indonesia?
Awal Ramadhan menjadi momen penting bagi umat Muslim di Malaysia maupun Indonesia. Sebagai bulan suci yang penuh dengan keutamaan, Ramadhan diwarnai dengan ibadah puasa wajib yang datang setahun sekali selama sebulan penuh.
Lantas, kapan awal puasa 2024 di negara Malaysia? Apakah sama dengan di Indonesia? Atau jutru bakal memiliki perbedaan?
Kapan Awal Puasa Ramadhan 2024 di Malaysia?
Berdasarkan data Panel Pakar Falak (PPF) Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), 1 Ramadhan 1445 Hijrah bertepatan dengan hari Selasa, 12 Maret 2024.
Artinya, seluruh umat Islam di Malaysia akan memulai ibadah puasa bulan Ramadhan 2024 pada hari Selasa, 12 Maret 2024.
JAKIM sudah merilis jadwal imsakiyah Ramadhan 2024 melalui laman mereka untuk negara-negara bagian mereka seperti Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Perlis, Pulau Pinang, Selangor, Sabah, Sarawak, dan Terengganu.
Seperti mengutip laman Mysumber.com, hal ini merujuk pada daftar tanggal-tanggal penting Islam tahun 2024 Masehi/1445-1446 Hijrah yang sudah diumumkan pihak PPF JAKIM.
Adapun pengumuman penentuan awal puasa Malaysia 2024 bakal disampaikan secara resmi oleh Tan Sri Syed Danial Syed Ahmad, Penyimpan Mohor Besar Raja-Raja, pada 29 Syaban 1445 H atau Minggu, 10 Maret 2024, pukul 20.00 waktu setempat, via siaran radio dan televisi.
Berikut adalah daftar tanggal penting Islam tahun 2024/1445-1446 H di Malaysia:
- 27 Rajab/8 Februari 2024: Isra dan Miraj
- 1 Ramadhan/12 Maret 2024: Awal Ramadhan/Puasa
- 17 Ramadhan/28 Maret 2024: Nuzul Al-Quran
- 1 Syawal/10 April 2024: Hari Raya Puasa/Aidil Fitri
- 1 Zulhijjah/8 Juni 2024: Awal Zulhijjah
- 10 Zulhijjah/17 Juni 2024: Hari Raya Korban/AidilAdha
- 1 Muharam 1446/7 Juli 2024: Awal Muharam/Maal Hijrah
- 12 Rabiulawal 1446/16 September : Maulidur Rasul
Kapan Awal Ramadhan 2024 di Indonesia?
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar Sidang Isbat pada hari Minggu, 10 Maret 2024, di Jakarta. Sidang ini dilaksanakan untuk menentukan awal Ramadhan 1445 H.
"Sidang Isbat ini merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah," ucap Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam).
Sidang Isbat penentuan awal puasa 2024 di Indonesia melibatkan sejumlah pihak. Di antaranya Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Komisi VIII DPR RI.
Penentuan awal Ramadhan 2024 oleh Kemenag RI alias Sidang Isbat berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan Tim Kemenag di 134 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Di lain sisi, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 sudah memutuskan 1 Ramadan 1445 H bertepatan dengan hari Senin, 11 Maret 2024.
Kalangan Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. Dengan demikian, mereka akan mulai sholat tarawih pada Minggu, 10 Maret 2024.
Sementara Nahdlatul Ulama (NU) via Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) memprediksi 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024.
Data falak LF PBNU menunjukkan tinggi hilal 0 derajat 11 menit 25 detik pada tanggal 29 Syaban atau Minggu, 10 Maret 2024. Kendati demikian, LF PBNU tetap melakukan rukyatul hilal awal Ramadhan 1445 H pada hari Minggu, 10 Maret 2024.
Rukyatul hilal awal Ramadhan akan dilakukan NU di 50-60 titik yang tersebar di wilayah Indonesia bagian timur, tengah, dan barat.
Terkait potensi perbedaan awal Ramadhan 2024 oleh sejumlah ormas, Kemenag RI sudah mengeluarkan surat edaran Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024 M.
Dalam bab ketentuan no 1, "Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi".
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus