Menuju konten utama

Sidang Isbat Puasa Ramadhan 2024 Hari Ini Diumumkan Jam Berapa?

Hasil sidang isbat puasa Ramadhan 2024 hari ini Minggu 10 Maret diumumkan jam berapa? Kemungkinan awal puasa pemerintah & NU mulai Selasa 12 Maret.

Sidang Isbat Puasa Ramadhan 2024 Hari Ini Diumumkan Jam Berapa?
Hasil sidang isbat puasa Ramadhan 2024 hari ini Minggu 10 Maret diumumkan jam berapa? Kemungkinan hasil sidang isbat awal puasa mulai Selasa 12 Maret. Antara Jatim/Saiful Bahri/zk.

tirto.id - Hasil sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah akan diumumkan Kementerian Agama (Kemenag) RI hari ini Minggu, 10 Maret 2024 setelah shalat maghrib hingga menjelang shalat isya. Sidang isbat puasa Ramadhan tersebut akan menentukan apakah bulan puasa dimulai pada Senin, 11 Maret 2024 ataukah pada Selasa, 12 Maret 2024.

Berdasarkan jadwal, sidang isbat puasa 2024 berlangsung dalam 3 tahap. Yang pertama yakni pemaparan posisi hilal di berbagai wilayah di Indonesia. Tahap ini terbuka secara umum dan dapat disaksikan secara langsung melalui live streaming di Kanal YouTube Bimas Islam.

Selanjutnya, tahap ke-2 yakni Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1445 Hijriah, yang dilaksanakan secara tertutup. Tahap ini rencananya dimulai pukul 18.15 WIB atau setelah sholat Maghrib.

Hasil Sidang Isbat Puasa Ramadhan 2024 Hari Ini Jam Berapa?

Setelah Sidang Isbat selesai digelar, Kemenag dijadwalkan menggelar konferensi pers untuk mengumumkan penetapan awal puasa Ramadhan. Pengumuman itu disampaikan sebelum sholat isya, agar dapat segera melakukan tarawih apabila 1 Ramadhan 1445 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Pengumuman resmi diperkirakan disampaikan Kemenag RI pada Minggu, 10 Maret 2024 pukul 19.00 WIB. Namun, hal ini menyesuaikan hasil sidang isbat pemerintah Indonesia dan sejumlah lembaga terkait. Ada kemungkinan hasil sidang isbat diumumkan lebih cepat.

Pasalnya, berdasarkan data hisab, tinggi hilal dan sudut elongasi bulan pada Minggu (10/3) memang belum memenuhi kriteria Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura (MABIMS). Dalam kriteria MABIMS, bulan baru terjadi jika ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.

Tinggi hilal minimal 3 derajat pada hari pengamatan disepakati sebagai syarat visibilitas hilal. Alasannya, kekuatan cahaya bulan dengan ketinggian di bawah 3 derajat akan kalah dengan cahaya mega (syafaq). Hilal dengan tinggi di bawah 3 derajat sulit diamati, baik melalui mata telanjang maupun melalui alat bantu.

Melansir dari laman BMKG, perkiraan ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024 berkisar antara -0,33 derajat hingga 0,87 derajat dengan sudut elongasi antara 1,64 hingga 2,08 derajat.

Jika data hisab ini cocok dengan pemantauan hilal yang akan berlangsung pada Minggu (10/3) petang, Kemenag RI akan memutuskan awal puasa jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Dengan demikian, shalat tarawih pertama berlangsung pada Senin (11/3) malam. Artinya, Senin pagi adalah hari ke-30 bulan Syaban menurut versi Kemenag RI.

Hasil Sidang Isbat Puasa 2024 Beda Hari dengan Muhammadiyah?

Hasil sidang isbat puasa Ramadhan 2024 oleh Kemenag RI kemungkinan besar berbeda hari dengan Muhammadiyah. Hal ini terjadi karena dalam menentukan awal bulan Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dengan standar kriteria yang berbeda dengan kriteria MABIMS.

Sebelumnya, PP Muhammadiyah telah menerbitkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 Hijriah. Dalam maklumat tersebut PP Muhammadiyah, menetapkan 1 Ramadhan dimulai pada Senin, 11 Maret 2024.

Dalam menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah, PP Muhammadiyah, menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Hisab hakiki adalah penentuan awal bulan kamariah yang mengacu kepada peredaran bulan dan bumi yang sebenarnya.

Sementara itu, wujudul hilal bermakna, bulan telah mendahului matahari dalam gerak mereka dari barat ke timur. Singkatnya, saat matahari terbenam, posisi bulan berada di atas ufuk. Dalam hal ini, visibilitas hilal tidak menjadi acuan utama, selama 3 kriteria terpenuhi.

Kriteria tersebut adalah terjadi ijtimak (konjungsi), ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan masih di atas ufuk.

"Pada hari Ahad Legi, 29 Syaban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadan 1445 H, terjadi pada pukul 16.07.42 WIB. Tinggi bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (-07 derajat 48 LS dan 110 derajat 21 BT)=+00 derajat 56' 28" (hilal sudah wujud)." tulis keterangan dalam maklumat tersebut.

Dengan kepastian bahwa awal puasa akan berlangsung pada Senin, 11 Maret 2024, maka warga Muhammadiyah akan menggelar shalat tarawih pertama mereka pada Minggu, 10 Maret malam hari ini.

Berikut ini perkiraan awal puasa 2024 di Indonesia.

Momentum IbadahMuhammadiyahPemerintah & NU
Tarawih pertamaMinggu, 10 Maret 2024Senin, 11 Maret 2024
Hari Pertama PuasaSenin, 11 Maret 2024Selasa, 12 Maret 2024
17 RamadhanRabu, 27 Maret 2024Kamis, 28 Maret 2024
Idul FitriKamis, 10 April 2024Kamis, 10 April 2024

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus