Menuju konten utama

Prediksi Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2024: Awal Puasa 12 Maret

Prediksi hasil sidang isbat Ramadhan 2024: awal puasa kemungkinan Selasa, 12 Maret mengacu pada kriteria MABIMS ketinggian hilal 3° sudut elongasi 6,4°.

Prediksi Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2024: Awal Puasa 12 Maret
Prediksi hasil sidang isbat Ramadhan 2024: awal puasa kemungkinan Selasa, 12 Maret mengacu pada kriteria MABIMS ketinggian hilal 3° sudut elongasi 6,4°. Mahasiswa Universitas NU (Unisnu) belajar menggunakan teleskop untuk mengamati hilal 1 Ramadhan di Pantai Semat, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (10/4/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/aww.

tirto.id - Prediksi hasil sidang isbat Ramadhan 2024, kemungkinan awal puasa akan ditetapkan mulai Selasa, 12 Maret 2024. Berdasarkan data hilal yang sudah dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ketinggian hilal dan sudut elongasi bulan pada Minggu (10/3) belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Dalam mekanisme penentuan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menggabungkan 2 metode sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004, yaitu rukyat dan hilal. Penetapan 1 Ramadan akan dilaksanakan pada 29 Syaban. Demikian pula untuk 1 Syawal pada 29 Ramadan, dan 1 Zulhijah pada 29 Zulkaidah.

Sidang penetapan awal bulan inilah yang disebut sebagai sidang isbat. Terkait 1 Ramadan 1445 H, sidang isbat akan digelar pada Minggu, 10 Maret 2024 yang bertepatan dengan 29 Syaban 1445 H.

Sidang isbat akan dibuka dengan pemaparan rangkuman hasil hisab oleh Tim Rukyat Hilal Kemenag RI terkait posisi hilal dan simulasi rukyatul hilal. Ini dilanjutkan dengan sidang yang bersifat tertutup. Tahap ketiga adalah pengumuman hasil sidang isbat oleh Kemenag RI yang biasanya terjadi setelah maghrib menjelang isya pada 29 Syaban.

Dalam praktiknya, apabila hilal tidak dapat dirukyat karena ada halangan seperti mendung, polusi, dan lain-lain, sedang menurut perhitungan (hisab) hilal memungkinkan untuk dirukyat, maka penetapan awal bulan dalam kalender kamariah mengacu pada kriteria imkanur rukyat (visibilitas hilal).

Kriteria imkanur rukyat yang digunakan oleh Kemenag RI mengacu pada kriteria baru MABIMS. Rinciannya, ketinggian hilal pada saat matahari terbenam sebesar minimal 3 derajat, sedangkan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.

Prediksi Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2024: Puasa Mulai 12 Maret

Pengumuman hasil sidang isbat Ramadhan 2024 baru diputuskan pada Minggu (10/3). Namun, berbagai institusi sudah merilis hasil hisab hilal yang akan terjadi pada tanggal tersebut. Salah satunya adalah BMKG dalam laporan Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadan 1445 H.

Dalam laporan tersebut, didapati bahwa ketinggian hilal pada Minggu, 10 Maret 2024 baru mencapai antara -0,33 derajat di Jayapura, Papua sampai 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.

Demikian pula, sudut elongasi bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada Minggu (10/3) dalam rentang 1,64 derajat di Denpasar, Bali sampai dengan 2,08 derajat di Jayapura, Papua.

Tinggi hilal dan sudut elongasi yang demikian, belum memenuhi kriteria MABIMS. Dengan demikian, kemungkinan besar hilal tersebut tidak dapat dilihat, baik oleh mata telanjang maupun bantuan alat pada tanggal tersebut.

Sebaliknya, tinggi hilal dan sudut elongasi bulan pada Senin (11/3) sudah memenuhi kriteria MABIMS. Pasalnya, dalam data BMKG, ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada Senin, 11 Maret 2024, merentang antara 10,75 derajat di Merauke, Papua sampai 13,62 derajat di Sabang, Aceh.

Begitu pula dengan sudut elongasi. Pada Senin (11/3), elongasi bulan merentang antara 13,24 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 14,95 derajat di Banda Aceh, Aceh. Baik tinggi hilal maupun sudut elongasi tanggal tersebut sudah melewati batas 3-6,4 dalam kriteria MABIMS.

Ketinggian hilal 3 derajat disepakati sebagai syarat imkanur rukyah atau visibilitas hilal karena karena kekuatan cahaya bulan dengan ketinggian di bawah 3 derajat akan kalah dengan cahaya mega (syafaq). Hilal dengan ketinggian di bawah 3 derajat sulit untuk dapat teramati.

Mempertimbangkan data ketinggian hilal dan sudut elongasi tersebut, kemungkinan besar dalam sidang isbat, Kemenag RI akan menetapakan awal puasa jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Dengan demikian, umat Islam yang mengikuti hasil sidang isbat akan mulai menjalankan shalat tarawih pada Senin, 11 Maret 2024 malam hari.

Namun, Kemenag RI baru memutuskan penetapan 1 Ramadhan 1445 H pada Minggu (10/3). Sedianya akan ada 134 lokasi rukyatul hilal yang digunakan untuk memantau hilal pada tanggal tersebut.

“Kami memutuskan akan menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” papar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib pada Senin (19/2/2024).

Senada dengan BMKG, Adib menyatakan bahwa "pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”."

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya