tirto.id - Tarawih pertama Muhammadiyah 2024 kapan? Apakah berlangsung pada Minggu, 10 Maret 2024 ataukah pada Senin, 11 Maret 2024? Pada Ramadhan 1445 H ini, kalangan Muhammadiyah akan berpuasa berapa hari? Apakah 29 hari ataukah 30 hari?
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah mengeluarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriah. Dalam maklumat tersebut, diputuskan bahwa kalangan Muhammadiyah akan memulai puasa pada Senin, 11 Maret 2024.
Tarawih Pertama Muhammadiyah 2024 Tanggal Berapa?
Keputusan PP Muhammadiyah tentang 1 Ramadhan 1445 H ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal. Dalam metode ini, terdapat 3 syarat terjadinya bulan baru. Yang pertama, telah terjadi ijtimak. Kedua, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam. Terakhir, pada saat matahari terbenam bulan masih di atas ufuk.
Berdasarkan hisab yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, pada Minggu, 10 Maret 2024 yang bertepatan dengan 29 Syaban 1445 H, ijtimak terjadi pada pukul 16:07:42 WIB.
Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta adalah +00 derajat 56' 28''. Dalam hal ini hilal sudah wujud. Berikutnya, pada saat matahari terbenam, bulan sudah di atas ufuk kecuali di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Karena kriteria terjadinya bulan baru sudah terpenuhi, maka Ramadhan 1445 H di kalangan Muhammadiyah akan dimulai pada Senin, 11 Maret 2024.
Dengan demikian, tarawih pertama 2024 untuk kalangan Muhammadiyah dilaksanakan pada hari Minggu, 10 Maret 2024, selepas salat isya.
PP Muhammadiyah juga sudah menetapkan bahwa 1 Syawal 1445 H akan bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024. Artinya, tahun ini, puasa kalangan Muhammadiyah akan berlangsung selama 30 hari.
Berapa Rakaat Tarawih Muhammadiyah?
Malam tarawih pertama 2024 merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim secara umum karena bulan Ramadhan termasuk kesempatan untuk memperbanyak amalan ibadah.
Shalat tarawih Muhammadiyah dikerjakan mulai Minggu, 10 Maret 2024. Sedangkan jumlah rakaat tarawih Muhammadiyah ialah 8 kali dengan formasi 4-4-3.
Artinya, shalat tarawih Muhammadiyah dilangsungkan melalui skema 4 rakaat shalat tarawih, kemudian 4 rakaat shalat tarawih, dan ditambah 3 rakaat shalat witir.
Menurut hadist riwayat Abi Salamah bin Abdirrahman ketika bertanya kepada Aisyah (istri Rasulullah), "Bagaimana shalatnya Rasulullah SAW di bulan Ramadhan?".
Aisyiyah menjawab:"Tidaklah Rasulullah SAW menambah baik di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan lebih dari sebelas raka’at. Beliau shalat empat raka’at maka janganlah kamu tanyakan bagus dan lamanya, kemudian beliau shalat empat raka’at, maka janganlah kamu tanyakan bagus dan lamanya, kemudian beliau mengerjakan shalat tiga raka’at," (HR al-Bukhari).
Dalam versi lain, Muhammadiyah memilih formasi 4-4-3 karena berlandaskan hadist riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra. Isi hadis tersebut adalah sebagai berikut:
"Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunah pada bulan ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya Bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau shalat lagi empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya lalu beliau shalat lagi tiga rakaat (witir)," (HR. Muslim).
Selain 4-4-3, cara lain yang bisa diterapkan adalah formasi 2-2-2-2-2-1. Artinya, rakaat tarawih Muhammadiyah dilangsungkan dengan cara 2 rakaat satu kali salam sebanyak 4 kali. Kemudian 2 rakaat witir dan ditutup 1 rakaat witir.
Ajaran ini berdasarkan hadis riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas:"Aku berdiri di samping Rasullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya dikepalaku dan dipegangnya telinga kanan ku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim).
Niat Sholat Tarawih Muhammadiyah
Niat sholat tarawih Muhammadiyah tergantung posisi ketika menjalankan ibadah tersebut. Apakah ia berstatus imam atau makmum, sendirian atau jamaah, dan shalat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan sebanyak 2 rakaat atau 4 rakaat.
Salah satu anjuran menyebutkan shalat tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah alias bersama-sama. Hal ini mengacu pada isi hadis berikut ini:
"Sesungguhnya seseorang jika salat tarawih bersama imam sampai salam, maka dihitung pahalanya salat satu malam suntuk," (HR. Abu Daud no. 1375).
Berikut adalah daftar niat sholat tarawih Muhammadiyah yang dibedakan menurut posisi, dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan terjemahan:
1. Niat Salat Tarawih 4 Rakaat Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Latin:"Ushalli sunnatat tarawiihi arba'ata rakaatin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala."
Artinya:"Saya berniat salat sunah Tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT,".
2. Niat Salat Tarawih 2 Rakaat Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Latin:"Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adāan lillāhi ta‘ālā,".
Artinya:"Aku berniat salat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT,".
3. Niat Salat Tarawih 4 Rakaat Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Latin:"Ushalli sunnatat tarawiihi arba'ata rakaatin mustaqbilal qiblati adaan makmuman lillahi ta'ala,".
Artinya:"Saya berniat salat sunah Tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT,".
4. Niat Salat Tarawih 2 Rakaat Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Latin:"Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā,".
Artinya:"Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT,".
5. Niat Salat Tarawih 4 Rakaat Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Latin:"Ushalli sunnatat Tarāwīhi arbaata rakaatin mustaqbilal qiblati adā’an imaman lillāhi ta‘ālā,".
Artinya:"Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT,".
6. Niat Salat Tarawih 2 Rakaat Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Latin:"Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā,".
Artinya:"Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT,".
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus