Menuju konten utama

Arti Blijvers & Silsilah Keluarga Maarten Paes, Asli Indonesia?

Maarten Paes merupakan keturunan blijvers era Hindia Belanda hingga bisa dimanfaatkan untuk pindah kewarganegaraan menjadi Indonesia.

Arti Blijvers & Silsilah Keluarga Maarten Paes, Asli Indonesia?
Penjaga gawang Timnas Indonesia Maarten Paes bersiap dalam latihan resmi jelang pertandingan melawan Timnas Australia pada laga kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app

tirto.id - Penjaga gawang hasil naturalisasi, Maarten Paes, memperoleh status kewarganegaraan Indonesia berbekal jalur blijvers. Lantas, apa itu arti blijvers dan bagaimana silsilah keluarga Maarten Paes?

Status Warga Negara Indonesia (WNI) biasanya diberikan kepada seseorang yang memang memiliki garis keturunan Indonesia. Namun demikian, Maarten Paes ternyata tidak mempunyai darah Indonesia, baik dari pihak orang tua maupun kakek nenek.

Kiper yang tampil gemilang saat membela skuad Garuda melawan Arab Saudi dan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini bisa mendapatkan status WNI lantaran mempunyai keluarga yang termasuk golongan blijvers pada zaman Hindia Belanda.

Bagaimana kisah blijvers hingga dapat digunakan Maarten Paes untuk berpindah status warga negara dari Belanda menjadi Indonesia?

Apa itu Blijvers? Simak Arti dan Penjelasannya

Status blijvers terjadi pada era kolonial. Mereka adalah orang Belanda yang lahir di wilayah Hindia Belanda atau sebelum Indonesia memperoleh kemerdekaan.

Upik Djalins melalui Journal of Southeast Asian Studies berjudul "Becoming Indonesian citizens: Subjects, citizens, and land ownership in the Netherlands Indies, 1930–37" menjelaskan awal mula kisah blijvers era Hindia Belanda.

Berdasarkan Peraturan Konstitusi Koloni tahun 1854, kebijakan status kewarganegaraan Hindia Belanda terdiri dari dua macam.

Pertama adalah golongan orang Eropa yang mempunyai kedudukan sama. Mereka disebut gelijkgesteld. Statusnya sah Eropa. Kedua yaitu penduduk asli. Mereka masuk kategori gelijkgesteld. Di antaranya seperti orang Tionghoa, Arab, dan orang timur lainnya.

Belanda membeda-bedakan terhadap warga yang lahir di negara sendiri dan daerah koloni. Mereka menolak memberikan status kewarganegaraan kepada penduduk keturunan pribumi. Namun, Belanda malah bersikap kontras terhadap golongan Eurasia yang memiliki darah Eropa.

Timnas Indonesia seri lawan Australia

Penjaga gawang Timnas Indonesia Maarten Paes merespon nyanyian suporter dengan tepuk tangan usai laga melawan Timnas Australia pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

Orang Eurasia yang memiliki ayah Belanda dipastikan menjadi orang Belanda. Orang Eurasia yang lahir di luar nikah masih bisa mendapatkan status hukum Eropa jika sang ayah Eropa mengakui. Akan tetapi, seorang ibu Eropa tidak berhak melakukan hal yang sama.

Keturunan Eurasia dengan darah Eropa ini kemudian ada yang melebur bersama komunitas sang ibu. Mereka kehilangan hak istimewa seperti jaminan akses sekolah-sekolah Eropa dan bantuan kesejahteraan.

Lambat laun, muncul golongan trekker dan blijvers. Masih berdasarkan sumber yang sama, istilah trekker diperuntukkan bagi orang-orang Belanda murni dan berpendidikan. Mereka adalah orang Belanda yang datang ke wilayah koloni dengan maksud untuk bekerja di sektor pemerintah atau swasta.

Para trekker (ekspatriat) pada akhirnya memiliki kemauan untuk kembali ke Belanda setelah pensiun atau pasca menjalankan tugas. Mereka termasuk golongan teratas dalam klasifikasi saat itu.

Sementara status blijvers diberikan kepada orang Belanda yang tinggal secara permanen di wilayah Hindia Belanda. Mereka sebenarnya termasuk berdarah murni Belanda dan tidak ada keturunan pribumi.

Orang-orang Indo-Eropa juga dianggap golongan blijvers dan menjadi kelompok besar semasa Hindia Belanda.

Berbeda dengan trekker yang kental nuansa Eropa hingga bersikap eksklusif dan seolah elit, blijver sebaliknya. Mereka justru mampu bersatu dengan nilai kearifan lokal yang ada di zaman Hindia Belanda.

Silsilah Keluarga Maarten Paes

Pemilik nama lengkap Maarten Vincent Paes itu termasuk keturunan blijvers. Maknanya, Maarten Paes memang tidak memiliki darah Indonesia.

Nenek Paes bernama Nel Appels-van Heyst. Ia merupakan seorang blijvers yang hidup pada zaman Hindia Belanda. Nel Appels-van Heyst lahir di Pare, Kediri, pada tahun 1940. Paes menuturkan sang nenek tinggal selama 5-6 tahun di Hindia Belanda.

"(nenek) Lahir di sana, tinggal di sana selama 5-6 tahun dan kemudian Perang Dunia II pecah. Dia selama beberapa tahun berada di kamp-kamp Spanyol-Jepang. Dan kemudian setelah itu, setelah beberapa tahun, ke Belanda dengan menaiki sebuah kapal," beber Maarten Paes.

Timnas Indonesia lawan Timnas Australia

Pesepak bola Timnas Indonesia berfoto sebelum melawan Timnas Australia dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/sgd/tom.

Kiper Timnas Indonesia dan klub FC Dallas (MLS) itu bilang, neneknya lalu bolak balik Belanda-Hindia Belanda. Katanya, Nel Appels-van Heyst sering menceritakan kisah perjalanan hingga harus kehilangan seorang ibu di tempat isolasi.

"Dan kemudian dia kembali untuk beberapa tahun dan kemudian dia kembali ke Belanda. Itu adalah bagian dari sejarah. Tapi dia selalu berbicara dengan rasa syukur tentang waktunya disana terutama waktu sebelum perang.

"Ketika waktu perang, dia kehilangan ibunya di tempat perisolasian. Dia selalu berbicara dengan rasa hormat yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Dia memiliki pengaruh yang sangat besar dalam hidup saya. Itulah mengapa ini (membela Timnas Indonesia) seperti sebuah penghargaan untuknya," tegas Maarten Paes.

Sebagai keturunan blijvers, Paes memang tidak mempunyai darah keturunan Indonesia alias murni orang Belanda. Akan tetapi, eks penjaga gawang NEC Nijmegen dan Utrecht itu telah menunjukkan kecintaan terhadap Indonesia, seperti halnya yang dilakukan para blijvers. Mereka sudah menyatu dan mempunyai ikatan emosional dengan warga maupun wilayah Hindia Belanda.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya