tirto.id - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan bahwa organisasinya akan meminta pemerintah untuk insentif fiskal kepada industri padat karya. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat dibutuhkan dalam kondisi ekonomi dunia yang masih diliputi ketidakpastian.
Terlebih, pelambatan ekonomi nasional hingga saat ini turut menekan industri padat karya, khususnya tekstil dan produk tekstil (TPT) yang mengalami tekanan berat.
“Kita sudah sampaikan, terutama untuk industri padat karya. Karena saat ini kan industri padat karya kita sangat tertekan, jadi kita memang ada permohonan untuk beberapa insentif fiskal,” ujar Shinta, saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).
Namun demikian, ia belum bisa memastikan bentuk insentif fiskal apa yang akan diajukan kepada pemerintah. Di sisi lain, Apindo juga tengah menghitung potensi dampak yang ditimbulkan dari penetapan tarif resiprokal 19 persen oleh Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia.
Sebab, meski telah mengalami penurunan dari tarif yang sebelumnya sebesar 32 persen, tarif bea keluar untuk produk yang dikirimkan dari Indonesia ke Washington itu akan berdampak pada industri padat karya. “Hitung-hitungannya kan harus kita perhatikan, bagaimana itu berdampak kepada industrinya,” imbuhnya.
Setelah mengkalkulasi potensi dampak penerapan tarif resiprokal terhadap industri, baru lah Apindo dapat mengira insentif apa yang sekiranya dibutuhkan oleh industri padat karya.
“Dari situ, baru kita minta lebih detail lagi mengenai insentif yang dibutuhkan,” kata Shita.
Insentif fiskal, lanjut Shinta, sebelumnya pun pernah menolong industri padat karya yang juga sempat jatuh karena Pandemi Covid-19. Karena itu, dalam kondisi ekonomi global dan nasional yang serba tidak pasti, insentif fiskal dinilai dapat menyelamatkan industri padat karya kembali.
“Kita ingat pada zaman pandemi, Indonesia sukses mengeluarkan stimulus dan kebijakan yang membantu para pelaku pada zaman pandemi. Jadi, saat ini dengan kondisi ekonomi global yang seperti ini, juga secara domestik ini mempengaruhi beberapa sektor, yang industri padat karya tadi, terutama TPT, ini bisa membantu. Jadi, kami sedang berdiskusi untuk menyampaikan masukannya,” jelas dia.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































