Menuju konten utama

Apakah Wamenaker Ebenezer Akan Diganti usai Kena OTT KPK?

Simak apakah posisi Immanuel Ebenezer sebagai Wamenaker akan diganti setelah kena OTT KPK?

Apakah Wamenaker Ebenezer Akan Diganti usai Kena OTT KPK?
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan di Kantor Vokasi Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin (21/4/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (21/8/2025). Namun keputusan untuk mengganti dirinya disebut Istana masih menunggu perkembangan di KPK.

Immanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel terjaring OTT KPK terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Noel diduga terlibat dalam pemerasan kepada sejumlah perusahaan yang hendak mengurus sertifikasi K3.

Menurut Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto, KPK melakukan OTT terkait dugaan kasus pemerasan K3 di Kemenaker sejak Rabu (20/8) dan berhasil menangkap 11 orang, termasuk Noel selaku Wamenaker.

Dalam OTT tersebut, Fitroh menjelaskan KPK menyita sejumlah alat bukti berupa uang tunai dan puluhan kendaraan bermotor.

"Ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," tutur Fitroh pada Kamis, dikutip dari Antara.

Kini Immanuel Ebenezer telah berada di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta untuk menjalani proses lebih lanjut.

Apa Akan Ada Reshuffle usai Wamenaker Ebenezer Kena OTT KPK?

Meskipun Immanuel Ebenezer terjaring OTT KPK, namun pihak Istana menyatakan tak akan buru-buru me-reshuffle wakil menteri tersebut. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa pemerintah masih akan menunggu hasil resmi dari KPK.

"Kita tunggu dulu 1x24 jam, nanti hasil dari teman-teman di KPK seperti apa," tutur Prasetyo dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis.

Rentang waktu 1x24 jam yang disampaikan Mensesneg Prasetyo itu merupakan rentang waktu yang dimiliki KPK untuk menentukan status dari pihak yang terjaring OTT sesuai prosedur yang berlaku.

Oleh karenanya, kata Prasetyo, pergantian pos Wamenaker seiring ditangkapnya Immanuel Ebenezer oleh KPK belum tentu terjadi.

"Bahwa kemudian itu apakah akan terjadi pergantian yang itu diistilahkan reshuffle? Belum tentu, tunggu dulu," katanya.

Akan tetapi, menurut Prasetyo, jika Noel memang terbukti melakukan tindak korupsi berupa pemerasan, maka Istana akan segera bertindak.

"Kalau memang kemudian terbukti [berdasarkan hukum], kita akan segera melakukan proses terhadap yang bersangkutan," jelas Prasetyo.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto disebut Prasetyo sangat menyayangkan terjaringnya Noel dalam OTT KPK. Terlebih, menurut Prasetyo, Prabowo telah berulang kali mengingatkan pejabat kabinet tentang pemberantasan korupsi.

"Ya, [Prabowo] menyayangkan. Menyayangkan, di tengah sudah berkali-kali diingatkan," ujar Mensesneg.

Prasetyo menuturkan bahwa Prabowo berulang kali menekankan pemberantasan korupsi harus dimulai dari dalam Kabinet Merah Putih sendiri. Menurutnya, hal itu merupakan satu dari dua hal yang selalu diingatkan Presiden kepada para pejabat kabinet yang ia bentuk.

"Selain dalam hal menyampaikan statement-statement yang tidak membuat gadug di masyarakat. Jadi dua hal ini selalu terus-menerus diingatkan oleh Bapak Presiden sebagai bagian dari warning kepada kita semua [pejabat kabinet]," katanya.

Meskipun kesal dengan peristiwa terjaringnya Wamenaker dalam OTT KPK, namun Prasetyo berujar bahwa Prabowo menghormati dan tidak akan mengintervensi proses hukum yang tengah dilakukan KPK.

"Beliau menghormati proses di KPK dan dipersilakan untuk proses hukum itu dijalankan sebagaimana mestinya," tutur Prasetyo.

Baca juga artikel terkait KASUS KORUPSI atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan