tirto.id - Masa depan Simon Tahamata jadi pertanyaan publik usai gerbong pelatih Timnas Indonesia asal Belanda dipecat oleh PSSI pada Kamis (16/10/2025).
Dalam keterangan resminya pada Kamis, PSSI mengumumkan bahwa kontrak tim kepelatihan yang dipimpin Patrick Kluivert berakhir lebih cepat.
"Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination," tulis PSSI melalui laman resmi mereka.
Dalam keterangan tersebut, PSSI menjelaskan bahwa berakhirnya kontrak tidak hanya berlaku pada Patrick Kluivert seorang, tetapi juga seluruh stafnya.
"Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan Para Pihak di Tim Kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun," jelas PSSI.
Hal itu membuat asisten pelatih macam Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, Sjoerd Woudenberg, dan Damian Vanenburg juga terdampak keputusan ini. Mereka merupakan para pelatih yang dikontrak PSSI pada Januari 2025 lalu dengan durasi 2 tahun.
Patrick Kluivert Dipecat, Bagaimana dengan Simon Tahamata?
Gerbong pelatih yang dipimpin Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sebenarnya bukan satu-satunya gerbong asal Belanda yang direkrut PSSI.
Pada 22 Mei lalu, Simon Tahamata, eks pemain Ajax Amsterdam berdarah Indonesia, juga direkrut untuk menjadi Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) Timnas Indonesia.
Selain Simon, PSSI juga mengontrak Alexander Zwiers yang juga berkebangsaan Belanda untuk menjabat selaku Direktur Teknik Timnas Indonesia pada Agustus lalu, bersama Jordi Cruyff yang menjabat penasihat teknis timnas.
Simon Tahamata, Alexander Zwiers, juga Jordi Cruyff direkrut PSSI tak bersamaan dengan Patrick Kluivert dkk.
Hal tersebut membuat masa depan Simon Tahamata di Timnas Indonesia ramai dipertanyakan.
Sejauh ini, hingga artikel ini ditulis, PSSI belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai nasib Simon Tahamata maupun Alexander Zwiers.
Namun, sejauh dari yang bisa dilihat dalam keterangan resmi PSSI, pemecatan yang dilakukan asosiasi sepakbola Indonesia itu hanya dilakukan kepada tim kepelatihan.
Simon Tahamata juga masih menyertakan posisinya sebagai kepala pemandu bakat di Timnas Indonesia di akun Instagram resminya pasca pengumuman pemecatan Patrick Kluivert dkk.
Dalam sepak bola modern, peran seorang pemandu bakat (scout) seperti yang diemban Simon Tahamata kerap diartikan sebagai departemen yang berbeda dari tim kepelatihan sebuah klub atau timnas, walaupun keduanya terkait erat.
Jika mengacu struktur organisasi tim sepak bola modern, peran yang diemban Simon tidak secara langsung terlihat dalam laga-laga sebuah tim, mereka tidak ikut menentukan elemen taktik tim di setiap laga.
Tugas yang diemban Simon Tahamata selaku pemandu bakat dan Alexander Zwiers selaku direktur teknik umumnya lebih bergantung pada peta jalan besar sebuah tim, alih-alih situasi dan kondisi di lapangan selama 90 menit.
Meskipun demikian, nasib Simon Tahamata juga Alexander Zwiers bukan berarti aman di Timnas Indonesia.
Seiring pengumuman pemberhentian kontrak Patrick Kluivert dan jajaran kepelatihannya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut akan melakukan evaluasi dalam proyek timnas.
"Kita akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2025, dan Piala Dunia 2030," jelas Erick melalui akun Instagram pribadinya pada Kamis.
Oleh karenanya, nasib Simon Tahamata di Timnas Indonesia bisa jadi bergantung pada hasil evaluasi PSSI terkait proyek timnas ke depan.
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan
Masuk tirto.id


































