Masuk tirto.id
tirto.id - PSSI dan Tim Kepelatihan Timnas Indonesia resmi mengakhiri kesepakatan kerja sama usai gagal ke panggung Piala Dunia 2026. Hal disampaikan PSSI melalui kanal media sosial resminya, Kamis (16/10) siang.
PSSI sebelum berencana menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco), salah satunya untuk membahas nasib pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.
"Ya, kalau soal itu sekali lagi ya, soal Patrick Kluivert, saya kira nanti akan diputuskan dalam rapat Exco. Tapi ya, sekali lagi, saya akan sampaikan apa adanya di rapat Exco. Saya tidak akan tutup-tutupi mana yang baik, mana yang tidak baik. Semua akan saya sampaikan apa adanya," kata Sumardji sebagaimana diberitakan Antara, Senin (13/10).
Apa Alasan PSSI Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Lebih Cepat?
PSSI dan Tim Kepelatihan Timnas Indonesia resmi mengakhiri kesepakatan kerja sama lebih awal. Patrick Kluivert dan jajaran stafnya sebelumnya terikat kontrak dengan PSSI selama 2 tahun atau hingga 2027 mendatang.
Dilansir laman resmi PSSI, penghentian kerja sama lebih awal ini dilakukan melalui mekanisme mutual termination dan sudah disetujui serta ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pertimbangan mengakhiri kesepakatan lebih cepat antara lain karena faktor dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Seperti diketahui, Timnas Indonesia baru saja tersingkir dari persaingan menuju Piala Dunia 2026.
Dengan penuntasan kerja sama lebih awal ini, maka Patrick Kluivert dan kawan-kawan tidak lagi menangani Timnas Indonesia di semua level, yakni timnas senior, U23, maupun U20.
Tidak lupa, PSSI menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh anggota tim kepelatihan yang dipimpin Patrick Kluivert selama masa tugas mereka di Timnas Indonesia.
"Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang dengan rasa hormat, dan kami mendoakan yang terbaik untuk langkah mereka selanjutnya," tulis PSSI melalui postingan di Instagram resmi mereka Kamis (16/10).
Berita terbaru tentang timnas Indonesia dan sebagainya dapat dibaca secara gratis melalui tautan sebagai berikut:
Editor: Yantina Debora
