Menuju konten utama
Penjaskes

Apa Saja Syarat Menjadi Wasit Bola Voli?

Kehadiran seorang wasit dalam pertandingan bola voli sangat penting. Untuk menjadi seorang wasit bola voli, terdapat sejumlah syarat yang wajib dipenuhi. 

Apa Saja Syarat Menjadi Wasit Bola Voli?
Pebola voli putra Papua Muhammad Ali Syahbana (kiri) melakukan smes ke arah sisi lapangan tim Sulawesi Utara pada penyisihan grup Bola Voli putra PON Papua di GOR Voli Indoor Koya Koso, Kota Jayapura, Papua, Kamis (30/9/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

tirto.id - Setidaknya terdapat 7 syarat yang wajib dipenuhi bagi mereka yang ingin menjadi wasit bola voli. Kehadiran seorang wasit sangat krusial dalam pertandingan olahraga ini.

Permainan bola voli diciptakan oleh William C. Morgan pada tahun 1895 di Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat. Morgan adalah seorang direktur pendidikan jasmani pada organisasi Young Man Christian Association (YMCA).

Dikutip dari New England Historical Society, pada awalnya permainan bola voli dikenal dengan nama mintonette. Namun pada tahun 1896, diubah menjadi bola voli oleh Alfred T. Halstead sesuai dengan ciri khas permainannya, yaitu bola dalam permainan tetap melambung dan tidak boleh menyentuh tanah (volley).

Kemudian untuk nama induk organisasi olahraga bola voli internasional yakni FIVB (Federation Internationale de Volleyball), sedangkan di Indonesia bernama PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).

Permainan bola voli merupakan salah satu olahraga atau keterampilan dalam permainan bola besar. Adapun keterampilan pada gerak teknik dasar permainan ini di antaranya ialah passing, servis, smash/spike, dan block/bendungan.

Tosser/setter (pengumpan) yaitu pemain yang bertugas mengumpankan bola dan mengatur jalannya permainan. Smasher atau spiker yaitu pemain yang bertugas memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan dan mematikan permainannya.

Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar/masuk, tetapi tidak boleh melakukan smash. Sedangkan defender yaitu pemain yang bertahan untuk menerima setiap serangan lawan.

Peraturan Sistem Pertandingan

Dikutip dari Modul Olahraga Kemendikbud, bahwa sistem pertandingan bola voli menggunakan setengah kompetisi, yaitu terdiri dari 8 tim yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Tiap-tiap kelompok terdiri dari 4 tim. Setiap tim dibagi lagi menjadi 10 pemain, yaitu 6 pemain inti di lapangan dan 4 pemain cadangan.

Aturan dasar permainan ini yakni setiap tim hanya bisa menyentuh bola sebanyak 3 kali. Pertandingan permainan voli terdiri atas 5 set. Adapun 4 set pertama menggunakan sistem 25 rally point, sedangkan pertandingan terakhir menggunakan sistem 15 poin.

Awal pertandingan salah seorang pemain wajib melakukan servis ke area pertahanan lawan dengan melambungkan bola sebelum dipukul. Tim yang berhasil mematikan lawan (memenangkan sebuah rally) berhak mendapat satu poin serta memiliki hak untuk melakukan servis.

Pemain harus bertukar posisi dengan memutar searah jarum jam setelah rally selesai. Blocking (membendung/menahan) hanya bisa dilakukan oleh 3 pemain depan, sedangkan pemain lainnya bertugas memukul bola melewati net, dari belakang garis serang atau garis tiga meter (garis yang memisahkan garis depan dengan belakang lapangan).

Syarat Menjadi Wasit Bola Voli

Oleh karena itu, untuk memperlancar suatu pertandingan dan pemberian skor yang layak diperlukan seorang wasit. Dalam permainan bola voli, seorang wasit juga memiliki ketentuan/syarat tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari kecurangan selama pertandingan.

Berikut syarat-syarat untuk menjadi wasit bola voli:

  • Seorang wasiat haruslah berbadan sehat dan mempunyai fisik yang normal;
  • Mempunyai bakat untuk menjadi seorang wasiat;
  • Senang terhadap permainan bola voli;
  • Berpendidikan serendah-rendahnya lulusan SMP;
  • Berumur antara 20-40 tahun;
  • Mempunyai dedikasi yang baik;
  • Haruslah menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

Baca juga artikel terkait BOLA VOLI atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Ibnu Azis